Cara Mengobati CRD Kompleks Pada Ayam

  • Kamis, 16 Maret 2023 15:03
  • Podomoro Feedmill
Penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease) atau di kalangan peternak menyebutnya dengan istilah cekrek atau ngorok adalah suatu penyakit yang menyerang saluran pernapasan

Penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease) atau di kalangan peternak menyebutnya dengan istilah cekrek atau ngorok adalah suatu penyakit yang menyerang saluran pernapasan unggas termasuk ayam. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Penyakit CRD jarang menimbulkan kematian namun angka kesakitannya sangat tinggi. Di lapangan kasus CRD murni jarang ditemukan, yang sering ditemukan adalah CRD kompleks.

 

Penyebab CRD Kompleks

 

M.gallisepticum menimbulkan masalah serius pada ayam pedaging, dimana bakteri tersebut sering bekerja sinergis dengan agen infeksi lain seperti E. coli. E. coli adalah bakteri yang hampir ditemukan pada semua tempat, terlebih pada tempat yang kotor. Timbulnya CRD yang menyerang saluran pernapasan, akan semakin membuka kesempatan bagi bakteri lain seperti E. coli untuk ikut menginfeksi ayam sehingga terjadilah CRD kompleks. CRD kompleks merupakan gabungan/komplikasi penyakit antara CRD dan colibacillosis.

 

Penyakit CRD kompleks identik terjadi pada ayam pedaging, namun ayam petelur juga sering mengalami penyakit ini. Serangan CRD kompleks pada ayam pedaging mulai terjadi saat umur >2 minggu. Namun, serangan CRD kompleks banyak terjadi pada umur 22-28 hari.

 

Gejala Klinis CRD Kompleks

 

Ketika CRD berkolaborasi dengan colibacillosis, maka gejala klinis yang muncul pada ayam umur muda yaitu, ayam terlihat menggigil, kehilangan nafsu makan, penurunan bobot badan, dan peningkatan rasio konversi ransum (FCR). Anak ayam lebih sering terlihat bergerombol di dekat pemanas. Selain itu gejala yang sering terjadi adalah ayam akan kesulitan bernapas (ngorok/cekrek).

 

Perubahan Patologi

 

Perubahan patologi anatomi ayam yang terkena CRD kompleks adalah peradangan pada pericardium, kapsula hepatis dan kantung udara. Peradangan pada saluran telur (salpingitis) juga seringkali ditemukan. Perubahan lain yang dapat ditemukan yaitu trakea terselaputi dengan cairan lendir, bengkak dan berwarna merah kekuning-kuningan.

 

Dampak Serangan CRD Kompleks

 

Kasus CRD Kompleks bisa memicu mortalitas hingga angka 10-15%, atau bahkan bisa mencapai 20%. Sementara untuk CRD murni, kematian yang ditimbulkan rendah, sekitar 5% atau tidak ada. Selain berkomplikasi dengan E. coli, CRD dalam beberapa kasus juga bisa meningkatkan kepekaan terhadap infeksi korisa, kolera, koksidiosis, Gumboro dan ND, sehingga kerusakan jaringan dan organ tubuh ayam yang muncul akan lebih parah. 

 

Bagaimana Cara Pengobatannya ?  

 

CRD kompleks adalah kelompok penyakit bakteri, sehingga penanganan saat terserang dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Antibiotik yang diberikan haruslah tepat, baik tepat obatnya maupun tepat teknik pemberiannya.

 

Mycoplasma tidak memiliki dinding sel, oleh karena itu jenis antibiotik yang dipilih harus mempunyai cara kerja menghancurkan inti sel, membran sel dan menghambat pembentukan senyawa penting di dalam sel, seperti asam folat dan protein. Sedangkan E. coli merupakan bakteri Gram (-) yang dapat dibasmi dengan semua golongan antibiotik kecuali golongan makrolida. Contoh golongan antibiotik yang dapat mengatasi CRD kompleks adalah Fluoroquinolon dan Tetracycline.

 

Melakukan terapi rutin dengan pemberian antibiotik, multivitamin dengan dosis tinggi dan melakukan penyemprotan kandang dengan disinfektan (BKC) secara rutin dapat membasmi bakteri Mycoplasma gallisepticum (CRD Kompleks). Semoga bermanfaat.

 

Baca juga : Cara Simpan Telur Konsumsi yang Baik dan Benar