Culicoides, Lalat Penghisap Darah pada Peternakan Broiler

Senin, 20 Maret 2023 10:03 Podomoro Feedmill

Leucocytozoonosis adalah penyakit unggas yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi. Penyakit ini diperantarai vektor Culicoides sp yaitu lalat penghisap darah yang...

Leucocytozoon caulleryi adalah parasit darah (genus protozoa) yang berbahaya karena menyebabkan kematian dan penurunan populasi ayam. Hospes (tempat hidup) parasit tersebut sebetulnya hanya ayam buras, namun bisa menyebar dan menyerang ayam-ayam lain termasuk broiler dan menimbulkan banyak kematian. Penyebaran atau penularan parasit tersebut dibawa oleh vektor (penular/pembawa parasit) yaitu Culicoides arakawae.

 

Culicoides sp. Penular Leucocytozoon

 

 

Gambar : Lalat Culicoides sp.

 

Leucocytozoonosis adalah penyakit unggas yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi. Penyakit ini diperantarai vektor Culicoides sp yaitu lalat penghisap darah yang berukuran cukup kecil dan beraktivitas di malam hari, sehingga seringkali dikelirukan dengan nyamuk. Sedangkan umumnya lalat tidak menghisap darah dan beraktifitas di siang hari.

 

Indonesia adalah daerah tropis dengan curuh hujan yang cukup tinggi sangat mungkin berkontribusi pada populasi dan kelangsungan hidup spesies Culicoides yang menjadi vektor Leucocytozoon, sehingga meningkatkan kejadian Leucocytozoonosis.

 

Penelitian ini telah dilakukan di beberapa daerah di dua pulau di indonesia, Jawa dan Kalimantan yang meliputi Pasuruan, Lamongan, Blitar, Lumajang, Boyolali, Purwokerto dan Banjarmasin dengan tujuan untuk menganalisa perubahan-perubahan yang spesifik pada jaringan dan organ ayam yang terserang Leucozytozoon.

 

Gejala Klinis Terinfeksi Parasit Darah (Leucocytozoon)

 

Ayam yang terinfeksi menunjukkan gejala pucat yang terlihat pada bagian pial dan jengger serta kepala yang tidak tertutup bulu, lesu dan kurus. Terlihat adanya bercak-bercak darah di sekitar dada dan kaki ayam. Pada kandang terlihat kotoran yang berwarna hijau metalik.

 

 

Gambar : Hapusan darah, ditemukan adanya parasit sel-sel darah

 

Melalui hapusan darah, ditemukan adanya parasit sel-sel darah dari semua ayam yang diperiksa. Pada pemeriksaan nekropsi terlihat perdarahan pada otot-otot sekitar dada dan kaki, serta perdarahan pada otot jantung. Berdasarkan pemeriksaan histopatologi, diketahui adanya kerusakan berbagai organ seperti jantung, liver, limpa dan paru-paru.

 

Siklus Hidup Leucocytozoon

 

 

 

Leucocytozoon ini mempunyai siklus hidup yang terdiri tiga tahap, yaitu schizogony dan gametogony yang terjadi pada hospes ayam, dan sporogony yang terjadi pada tubuh vektor. Perkembangan parasit tersebut terutama pada jaringan dan organ yang banyak mengandung darah dan kaya oksigen. Pada penelitian ini terlihat terjadinya kerusakan-kerusakan organ pada jantung, paru-paru, liver dan limpa, selain kerusakan-kerusakan pada sel darah. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada sel-sel tersebut akan menyebabkan kondisi anemia. Kematian ayam bisa terjadi akibat kerusakan-kerusakan organ dan kondisi anemia tersebut.

 

Diagnosa Leucocytozoonosis

 

Diagnosa penyakit ini bisa diteguhkan dengan pasti melalui pemeriksaan hapusan darah dan pemeriksaan histopatologi dengan ditemukan megaloschizont pada jaringan. Selain pengobatan maka pencegahan juga harus dilakukan, terutama kebersihan lingkungan. Lingkungan sekitar kandang yang buruk merupakan tempat berkembang yang baik bagi Culicoides sp. yang menjadi vektor parasit ini. Air yang tergenang dan bercampur kotoran ayam, sistem kandang yang terbuka, banyak tanaman di sekitar kandang sangat mendukung perkembangan dan keberadaaan vektor tersebut.

 

Berbagai cara pemberantaasan vektor parasit ini, termasuk menggunakan perangkap serangga juga menjadi kunci keberhasilan usaha peternakan brolier terutama pada daerah-daerah endemik khususnya di masa pergantian cuaca. Semoga bermanfaat.