Sabtu, 07 Agustus 2021 14:08 Podomoro Feedmill
Menyimpan telur konsumsi bukan hal baru bagi masyarakat, terutama ibu rumah tangga. Tetapi faktanya, ada banyak cara yang dilakukan untuk menyimpan telur konsumsi. Cara penyimpanan telur boleh berbeda, namun musuh utama tetap bakteri salmonella dan bakteri jahat lainnya. Tips-tips berikut ini dapat meminimalisir telur terhindar dari bakteri jahat, seperti salmonella.
Tips Menyimpan Telur Konsumsi
1. Bersihkan Telur Setelah Membeli
Sebaiknya telur tetap harus dicuci jika disimpan dalam kulkas atau membersihkan telur menggunakan lap, seperti kain bersih atau tisu sebelum disimpan pada suhu ruang. Proses pembersihan telur bertujuan untuk menghindari bakteri masuk melalui pori pori yang terdapat pada cangkang telur. Bakteri salmonella dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut. Sering ditemukan kotoran ayam masih menempel pada cangkang telur, jadi masih yakin tidak mencuci telur terutama disimpan pada lemari kulkas?
2. Simpan Telur Dalam Karton Khusus
Menyimpan telur di dalam karton lebih baik dari pada menyimpan telur di dalam plastik. Faktanya karton telur bukan hanya untuk membungkus saja, tapi juga untuk melindungi dari guncangan atau benturan yang dapat menimbulkan keretakan. Karton memiliki pori-pori yang dapat membuat telur tetap memperoleh sirkulasi udara. Jika tidak ada karton, bisa meletakkan telur dalam mangkuk atau wadah yang terbuka. Ingat, jangan gunakan wadah tertutup untuk menyimpan telur jika tidak ingin telur cepat busuk.
3. Hindari Penyimpanan di Sisi Pintu Kulkas
Setiap kulkas pasti sudah dilengkapi dengan rak penyimpanan telur. Sebagian orang menyimpan telur di tempat sisi pintu kulkas atau rak penyimpanan telur. Akan tetapi, cara tersebut kuranglah tepat, dan yang paling aman pada rak (karton khusus telur) di lantai 2 atau lantai 3 dalam kulkas.
Alasannya adalah suhu di dalam kulkas lebih stabil dibandingkan pada sisi pintu kulkas. Karena di sisi pintu kulkas lebih sering di buka dan tutup, sehingga makanan atau minuman yang diletakkan pada pintu kulkas akan cepat terkontaminasi dengan suhu ruang. Akibatknya suhu di sisi pintu kulkas menjadi tidak stabil.
4. Simpan di Luar Kulkas (Suhu ruang) Untuk Jangka Pendek
Selain menyimpan telur di dalam kulkas, sebenarnya menyimpan atau meletakkan telur di suhu ruang juga tidak masalah. Namun tingkat ketahanannya tidak akan lama. Saat disimpan pada suhu ruang sebaiknya segara mungkin untuk dikonsumsi.
5. Suhu dan Kelembapan yang Tepat
Penyimpanan telur dilakukan pada suhu kamar dengan kelembapan antara 80% dan 90%, maksimum selama 14 hari setelah ditelurkan, atau pada suhu antara 4 derajat celcius dan 7 derajar celcius dengan kelembapan antara 60% dan 70%, maksimum selama 30 hari setelah ditelurkan (SNI 3926:2008). Sesungguhnya bakteri akan sulit berkembang jika berada pada lingkungan yang bersuhu dibawah 20 derajat celcius.
6. Jauhkan Dengan Makanan Beraroma Menyengat
Jangan menyimpan telur pada tempat yang berbau keras seperti bawang, terasi, ikan asin, sabun dan minyak tanah. Bau tersebut mudah diserap oleh pori-pori yang ada di cangkang telur, sehingga telur akan mudah terkontaminasi.
7. Posisi Penyimpanan Telur
Posisi terbaik untuk menyimpan telur adalah bagian runcing telur diletakkan di bagian bawah. Hal ini berfungsi untuk menjaga kantong udara yang terdapat pada bagian tumpul tetap berada di atas. Jika kantong udara berada di bawah, maka isi telur akan mendesak kantong udara sehingga dapat merusak kualitas telur.
Menyimpan telur pada kulkas atau pada suhu ruang tidak menjadi masalah, asalkan diterapkan dengan cara yang benar. Selamat mencoba tips penyimpanan telur konsumsi yang sudah dijelaskan. Semoga bermanfaat.
Baca juga : Jangan Anggap Remeh Kotoran Ayam, Ini Manfaatnya