Kamis, 01 Desember 2022 11:12 Podomoro Feedmill
Penyakit pada ayam broiler masih menjadi suatu tantangan tersendiri bagi peternak, salah satunya Avian Encephalomyelitis (AE). Penyakit ini mungkin sangat asing didengar dan tidak begitu populer dibandingkan dengan penyakit-penyakit ayam lainnya, seperti ILT dan IB. Ketidakpopuleran AE mengurangi fokus penanganan para peternak, padahal penyakit ini memiliki angka kesakitan (morbiditas) sangat tinggi, yaitu 60% dan angka kematian (mortalitas) 12-50 %.
Penyebab Avian Encephalomyelitis (AE)
Avian Encephalomyelitis (AE) atau yang sering disebut epidemic tremor adalah suatu penyakit pada ayam dengan tanda terdapat gangguan sistem saraf pusat. Penyebab Avian Encephalomyelitis (AE) pada ayam adalah suatu virus yang tidak beramlop dan bernama Avian Encephalomyelitis Virus (AEV), termasuk ke dalam genus hepatovirus. Selain menyerang ayam, virus ini juga dapat menyerang kalkun, burung, burung dara, puyuh, dan merak pada usia muda.
Gejala Avian Encephalomyelitis (AE) pada Ayam
Gejala klinis pada ayam yang terinfeksi dari saat menjadi telur, biasanya terlihat pada minggu pertama pasca menetas. Sedangkan anak ayam yang terinfeksi karena faktor lingkungan dapat terlihat saat berusia 2-4 minggu. Gejala klinis yang utama muncul pada ayam terinfeksi sejak menjadi telur ataupun karena faktor lingkungan adalah kaki melemah dan ataksia (gangguan koordinasi gerakan).
Selain dari gejala di atas, ayam terjangkit terlihat tremor (bergetar) di bagian kepala dan leher. Keadaan ini terjadi karena penyakit AE menyerang sistem saraf utama dari ayam yang mana saraf adalah hal utama dalam organ tubuh ayam.
Apabila yang terserang ayam dewasa, AE bersifat subklinis (tidak terlihat kasat mata). Infeksi dari penyakit ini hanya berdampak pada menurunnya produksi telur secara mendadak sebesar 5-10%, menurun daya tetas telur mencapai 5%, dan keluhan dalam penglihatan (katarak).
Penularan Avian Encephalomyelitis (AE) pada Ayam
Proses penularan Avian Encephalomyelitis (AE) pada ayam dapat terjadi secara vertikal dan horizontal. Vertikal berarti dari induk ke anak melalui telur, sedangkan horizontal dari ayam ke ayam di satu kandang atau dari faktor lingkungan.
Masa inkubasi penyakit AE beragam, ada yang 1-7 dan 5-14 hari terhitung sejak virus tertular ke dalam tubuh ayam. Semuanya tergantung pada proses penularan virus itu sendiri, untuk penularan secara horizontal hanya 10 hari.
Penanganan Avian Encephalomyelitis (AE) pada Ayam
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk penyakit AE, namun apabila terjadi ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Memisahkan ayam yang terdampak dengan kelompoknya.
2. Memusnahkan bangkai ayam yang disebabkan oleh penyakit AE.
3. Mengisolasi ayam yang terdampak belum begitu parah.
4. Memberikan nutrisi pakan yang cukup dan suplemen (vitamin) yang cocok.
5. Memperketat sistem biosecurity, seperti sanitasi dan desinfeksi kandang serta lingkungan.
Pencegahan Avian Encephalomyelitis (AE) pada Ayam
Untuk mencegah penyakit Avian Encephalomyelitis (AE) pada ayam tidak begitu berbeda dengan pencegahan penyakit-penyakit ayam lainnya yang meliputi:
1. Mengusahakan bibit DOC atau telur ayam berasal dari induk yang terbebas dari penyakit AE.
2. Menyemprot kandang dengan desinfektan secara teratur dan berkala.
3. Melakukan vaksinasi AE pada ayam dengan vaksin yang sesuai.
Selain dari ketiga hal di atas, proses manajemen kandang adalah hal yang paling utama. Semakin baik pengelolaannya, maka semakin baik pula kualitas ayam yang didapat. Semoga bermanfaat.