Jangan Dibuang! Manfaatkan Ampas Kelapa sebagai Pakan Unggas
Pakan merupakan salah satu komponen biaya terbesar dalam usaha peternakan (mencapai 70%). Untuk itu perlu strategi menekan biaya pakan tanpa mengurangi nilai gizi pakan tersebut, diantaranya dengan pemanfaatan sisa atau limbah rumah tangga dan pertanian. Salah satu limbah rumah tangga atau limbah pertanian yang dapat diberikan untuk unggas tersebut adalah ampas kelapa.
Pilihan Ampas Kelapa
Produk sampingan dari kelapa berupa ampas kelapa dapat diolah menjadi pakan unggas. Agar hasil maksimal, ampas kelapa dapat difermentasi untuk meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik, serta meningkatkan daya simpan.
Pilihan ampas kelapa yang dapat dijadikan fermentasi sebagai pakan unggas adalah berikut ini :
1. Ampas kelapa biasa/ampas kelapa pasar dari sisa pengolahan santan dengan beberapa kali perasan.
2. Ampas kelapa sisa pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni dengan satu kali penyaringan. Memiliki kadar protein yang cukup tinggi yaitu kadar protein kasar 11,35% dan kadar lemak kasar 23,36%.
Cara Membuat Ampas Kelapa Fermentasi
Saat dilakukan fermentasi ampas kelapa terjadi perubahan kualitas bahan makanan menjadi lebih baik dari bahan asalnya baik dari aspek gizi serta meningkatkan daya simpan. Berikut cara membuat ampas kelapa fermentasi menggunakan ragi tempe (Rhizopus sp.) :
1. Siapkan ampas kelapa. Kukus selama 30 menit, dinginkan, lalu inokulasi (pemindahan mikrorganisme jamur) dengan ragi tempe dengan perbandingan 1 : 0,002.
2. Isi dalam kantong plastik dengan ketebalan 2cm dan dilubangi dengan jarum. Inkubasi selama 3 hari pada suhu ruang.
3. Keluarkan dari kantong plastik dan diiris tipis. Jemur di bawah sinar matahari selama 2-3 hari, lalu giling.
4. Tepung ampas kelapa fermentasi siap digunakan.
Hasil Kualitas Ampas Kelapa Setelah Fermentasi
Hasil analisa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar protein ampas kelapa setelah fermentasi dari 11,35 % menjadi 26,09 % atau sebesar 130 % dan penurunan kadar lemak sebesar 11,39 %. Kecernaan bahan kering dan bahan organik meningkat masing-masing dari 78,99 % dan 98,19 % menjadi 95,1 % dan 98,82 %.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pakan yang dihasilkan cukup aman untuk ternak. Penggunaan dalam ransum bisa mencapai 20 % dari jumlah total bahan ransum pakan ayam.
Manfaat Ampas Kelapa Fermentasi
Hasil analisis menunjukkan kemampuan ayam mengonsumsi 1 kg pakan yang mengandung ampas kelapa fermentasi dapat membentuk rata-rata 0,59 kg bobot hidup ayam pedaging. Sedangkan yang menggunakan ampas kelapa tanpa fermentasi hanya mampu membentuk bobot hidup rata-rata 0,45 kg.
Peternak perlu mengaplikasikan bahan pakan yang murah dan penerapan teknologi sederhana untuk meningkatkan nilai gizi, meningkatkan produksi, produktivitas ternak serta menekan biaya operasional. Sehingga dapat menambah pendapatan bagi peternak. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.