Waspada Penyakit Pernapasan Unggas di Musim Hujan

Jumat, 12 November 2021 10:11 Podomoro Feedmill

Salah satu penyakit unggas yang muncul di musim hujan adalah penyakit yang...

Datangnya musim hujan membawa kekhawatiran tersendiri menurut sebagian peternak. Meningkatnya kelembapan udara, kondisi stres, dan pertumbuhan mikroorganisme patogen, dapat menyebabkan serangan penyakit meningkat. Penyakit tersebut dapat menyerang ayam hingga menimbulkan kerugian diberbagai faktor. Salah satu penyakit unggas yang muncul di musim hujan adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan.

 

1. CRD dan CRD Kompleks

 

Chronic Respiratory Disease (CRD) merupakan penyakit akibat bakteri Mycoplasma gallisepticum (M. gallisepticum) yang menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan. M. gallisepticum masuk bersamaan dengan aliran udara yang sebelumnya telah terkontaminasi. Ketika memasuki saluran pernapasan ayam, agen penyakit ini menempel pada mukosa saluran pernapasan dan merusak sel-selnya.

 

Gejala ayam yang terinfeksi CRD yaitu ngorok, bersin, dan keluar lendir dari hidung dan mata. Penurunan konsumsi pakan juga terjadi, diikuti dengan perkembangan bobot badan di bawah standar atau mengalami penurunan produksi telur. Penyakit CRD dapat berkomplikasi dengan penyakit lain (colibacillosis) yang disebut dengan CRD Kompleks.

 

2. Colibacillosis

 

Bakteri Escherichia coli tahan di lingkungan selama 20-30 hari. Penularan penyakit colibacillosis terjadi secara vertikal dan horizontal. Umumnya, banyak outbreak colibacillosis terjadi akibat rendahnya sanitasi dan kebersihan kandang dikarenakan bakteri E. coli sangat mudah mencemari lingkungan kandang. Serangan colibacillosis pada saluran pernapasan yaitu adanya perkejuan pada paru-paru dan radang selaput penutup paru-paru.

 

3. Aspergillosis

 

Aspergillosis merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh jamur Aspergillus, terutama A. fumigatus dan A. flavus. Kejadian infeksi Aspergillosis biasanya karena jamur tumbuh secara langsung pada pakan. Selain itu, anak ayam yang baru menetas dapat menghisap spora jamur yang terdapat pada rak/tempat penetasan, litter, dan sisa pakan. Sehingga mampu mengiritasi saluran pernapasan ayam.

 

4. Infeksius coryza (snot)

 

Infeksius coryza (snot) adalah penyakit menular pada unggas, terutama ayam yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus paragallinarum (Hpg). Gejala yang sering muncul yaitu radang pada saluran pernapasan bagian atas. Seperti adanya eksudat pada rongga hidung, yang awalnya berwarna kuning cair kemudian berubah menjadi kental, bernanah, dan berbau khas (bau busuk/amis). Adanya eksudat menyebabkan ayam bersin-bersin, sulit bernapas, dan ngorok. Sinus infraorbitalis membengkak, air mata keluar, nafsu makan hilang, dan terkadang terjadi diare. Kelopak mata mengalami peradangan (konjungtivitis) dan mata tertutup. Pertumbuhan terhambat dan terjadi penurunan produksi telur

 

5. Infectious Bronchitis (IB)

 

Infeksi virus IB biasanya menyerang saluran pernapasan ayam yang ditandai dengan gejala ngorok, bersin, dan cekrek (batuk ringan). Pada dasarnya IB memang termasuk jenis penyakit pernapasan. Organ reproduksi juga mengalami kerusakan sehingga kualitas telur ikut turun. Dalam perkembangannya, pada kasus penyakit IB menunjukkan perubahan patologi anatomi saat bedah bangkai yaitu pelebaran oviduk berisi cairan bening (oviduct cystic). Penurunan produksi telur bervariasi dari 2-40%. Telur yang dihasilkan seringkali berkerabang pucat dan tipis, serta bentuk yang tidak simetris.

 

6. Infectious Laringotracheitis (ILT)

 

ILT yang menginfeksi peternakan akan menimbulkan potensi untuk muncul kembali. Virus penyebab ILT sangat tahan di lingkungan dan kandang dengan sejarah positif kasus ILT, ayam-ayam di dalamnya akan bertindak sebagai pembawa (carrier) virus sampai afkir. Sehingga tidak jarang masalah ILT terus berulang, terutama pada peternakan yang menerapkan sistem multiage (kelompok umur bervariasi) dan lingkungan peternakan dengan populasi padat. Kondisi stres dan kadar amonia yang tinggi dalam kandang juga bisa menjadi pemicu timbulnya kasus ILT di lapangan. Gangguan pernapasan yang terlihat yaitu kesulitan bernapas, ngorok dan batuk berdarah.

 

Kasus penyakit pernapasan mempunyai faktor penyebab yang beragam, bisa virus, bakteri, dan jamur. Dengan mengetahui penjelasan penyakit pernapasan di atas, diharapkan peternak bisa memahami gejala yang timbul untuk mendiagnosa penyakit tersebut. Hasil diagnosa sangat membantu peternak untuk melakukan pencegahan dan pengobatan. Semoga bermanfaat.

Baca juga: https://podomorofeedmill.com/info/potong-paruh-ayam-petelur-haruskah

 

 

 

Bagikan :