Rabu, 17 Mei 2023 15:05 Podomoro Feedmill
Cacing adalah parasit internal (dalam tubuh ayam) khususnya pada saluran pencernaan yang akan selalu mengambil keuntungan dengan mencuri nutrisi yang ada di dalam tubuh ayam. Cacing yang sering menyerang ayam layer (petelur) dan ditemukan pada saluran pencernaan ayam adalah cacing gilig (nematoda) dan cacing pita (cestoda), selain itu ada juga jenis cacing yang lain yaitu acanthocephala. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis cacing tersebut :
Jenis Cacing pada Ayam Petelur
1. Cacing Gilig (Nematoda)
Cacing gilig memiliki bentuk seperti gelang yaitu tubuhnya bulat, tidak bersegmen dan memiliki alat penghisap. Jenis cacing gilig yang sering ditemukan pada ayam layer yaitu dari spesies Ascaridia galli. Cacing Ascaridia galli merupakan cacing nematoda terbesar pada ayam. Cacing dewasa terlihat semi transparan, berukuran besar, dan berwarna putih kekuning-kuningan. Sedangkan telur Ascaridia galli berbentuk oval dan berdinding tebal yang terdiri dari 3 lapis dan tahan terhadap pengaruh luar.
Siklus hidup cacing gilig terjadi secara langsung yaitu ketika ayam terinfeksi cacing dan mengeluarkan telur cacing bersama feses. Selang beberapa hari telur cacing termakan kembali oleh ayam.
2. Cacing Pita (Cestoda)
Cacing pita memiliki ciri yaitu bentuk tubuhnya pipih dan bersegmen (proglotida) serta memiliki alat penghisap dan kait. Adanya kait tersebut memungkinkan cacing pita dapat merusak dinding dan mukosa usus yang lebih parah. Jenis cacing pita yang sering ditemukan pada ayam layer yaitu dari spesies Raillietina cesticellus dan Raillietina tetragona. Siklus hidup cacing pita terjadi secara tidak langsung atau memerlukan inang perantara seperti lalat, kumbang ataupun serangga lainnya.
3. Acanthocephala
Akhir-akhir ini perunggasan sempat mengalami kasus helminthiasis yang terlihat berbeda. Perbedaan secara bentuk tubuh (morfologi) dari cacing yang menyerang ayam pada umumnya yakni ditemukannya kasus acanthocephala. Cacing acanthocephala merupakan salah satu kelompok aschelminthes dan bukan termasuk kelompok cacing gilig maupun cacing pita (Panchani, 2021). Tubuh cacing ini berbentuk bilateral simetris seperti ulat. Menurut Astuti dan Sahara dari FKH UGM (2015), spesies acanthocephala yang teridentifikasi di Indonesia yakni Mediorhynchus gallinarum.
Secara umum cacing acanthocephala hidup sebagai endoparasit yang memerlukan dua inang dalam siklus hidupnya. Ayam yang terinfeksi akan mengeluarkan telur cacing di lingkungan. Kemudian tanpa sengaja hewan yang berperan sebagai inang perantara akan memakan telur cacing tersebut.
Siklus hidup cacing ini hampir sama seperti cacing pita dimana memerlukan inang perantara atau terjadi secara tidak langsung dalam proses penyebarannya. Semoga bermanfaat.