Senin, 29 Desember 2025 09:12 Podomoro Feedmill
Ketosis, atau sering disebut sebagai Pregnancy
Toxemia (Toksemia Kebuntingan), adalah gangguan metabolisme serius yang
sering menyerang kambing pada masa akhir kebuntingan. Jika tidak ditangani
dengan cepat, kondisi ini bisa berakibat fatal bagi induk maupun anak yang
dikandungnya.

Berikut adalah panduan lengkap
mengenai penyebab, gejala, dan langkah penanganan ketosis pada kambing.
A. Apa Itu Ketosis pada Kambing?
Ketosis terjadi ketika kambing
mengalami defisit energi parah. Pada akhir masa kebuntingan (terutama 2-4
minggu sebelum melahirkan), janin tumbuh sangat cepat dan membutuhkan banyak
glukosa dari induknya. Jika asupan pakan tidak mencukupi atau kualitasnya
buruk, tubuh kambing akan mulai membakar cadangan lemaknya secara besar-besaran
untuk menghasilkan energi. Proses pembakaran lemak yang terlalu cepat ini
menghasilkan produk sampingan bernama keton. Penumpukan keton yang berlebihan
di dalam darah inilah yang bersifat racun dan menyebabkan ketosis.
B. Faktor Risiko Utama
Beberapa kondisi yang memicu
terjadinya ketosis antara lain:
·
Kebuntingan
Ganda: Kambing yang mengandung anak kembar dua atau tiga memiliki kebutuhan
energi yang jauh lebih tinggi.
·
Kondisi
Tubuh (BCS): Kambing yang terlalu gemuk (lemak menghambat kapasitas lambung)
atau terlalu kurus sama-sama berisiko tinggi.
·
Kualitas
Pakan Rendah: Hijauan yang kurang nutrisi atau kurangnya pemberian konsentrat
pada trimester akhir.
·
Stres:
Perpindahan kandang, cuaca ekstrem, atau transportasi dapat memicu kambing
berhenti makan.
C. Gejala Klinis yang Perlu Diwaspadai
Gejala biasanya muncul secara
bertahap. Peternak harus jeli memperhatikan perubahan perilaku berikut:
1. Tahap Awal
·
Nafsu
makan menurun (terutama menolak makan konsentrat).
·
Kambing
terlihat lesu dan sering memisahkan diri dari kelompok.
·
Gerakan
melambat.
2. Tahap Lanjutan
·
Pandangan
mata kosong atau terlihat buta sesaat.
·
Jalan
sempoyongan atau tidak koordinasi (ataksia).
·
Sering
menggertakkan gigi (gejala nyeri).
·
Napas
berbau manis/asam (aroma aseton).
3. Tahap Kritis
·
Kambing
tidak mampu berdiri (ambruk).
·
Kejang
atau koma.
·
Kematian
dalam waktu 2-5 hari jika tidak diobati.
D. Langkah Penanganan dan Pengobatan
Kecepatan penanganan adalah kunci
keselamatan. Jika Anda melihat gejala di atas, lakukan langkah berikut:
1. Pemberian Energi Cepat: Berikan
Propylene Glycol secara oral (diminumkan) sebanyak 60-100 ml, dua kali sehari.
Ini berfungsi untuk meningkatkan kadar gula darah secara instan.
2. Cairan Gula: Jika tidak ada propylene
glycol, larutan gula merah atau madu bisa diberikan sebagai pertolongan
pertama, meski efektivitasnya lebih rendah.
3. Injeksi Vitamin B-Kompleks: Untuk
membantu merangsang nafsu makan dan memperbaiki metabolisme hati.
4. Induksi Kelahiran: Dalam kasus berat
di mana induk sudah ambruk, dokter hewan mungkin akan menyarankan induksi
persalinan (melahirkan dini) untuk menyelamatkan induk dengan menghilangkan
beban kebutuhan energi dari janin.
E. Cara Pencegahan (Langkah Terbaik)
Mencegah ketosis jauh lebih mudah dan
murah daripada mengobatinya:
· Tingkatkan
kualitas pakan di 6 minggu terakhir kebuntingan. Berikan tambahan biji-bijian
atau konsentrat secara bertahap.
·
Pastikan
kambing tidak obesitas saat mulai hamil.
·
Pastikan
akses air minum selalu tersedia 24 jam.
·
Pastikan
kandang cukup luas agar kambing tetap bergerak aktif, yang membantu menjaga
metabolisme tetap stabil.