Jalur Penularan Kolibasilosis Pada Ayam

  • Jumat, 05 Agustus 2022 11:08
  • Podomoro Feedmill
Penyakit yang umum ditemukan pada ternak ayam broiler maupun ayam petelur, yakni penyakit kolibasilosis/colibacillosis atau...

Dibalik perkembangan usaha ternak unggas yang sangat pesat, tersimpan beberapa masalah yang muncul bagi peternak ayam. Salah satunya adalah timbulnya penyakit yang menyerang ayam, menjadi alasan utama pelaku usaha mengalami kerugian. Penyakit yang umum ditemukan pada ternak ayam broiler maupun ayam petelur, yakni penyakit kolibasilosis/colibacillosis atau biasa juga disebut dengan nama ilmiah Avian Pathogenic Escherichia coli (APEc).

 

Infeksi Kolibasilosis Pada Ayam

 

Bakteri E. coli sangat berperan besar dalam munculnya penyakit kolibasilosis. Munculnya penyakit ini selalu didahului oleh penyakit lain yang menyerang sistem pernapasan ayam.

 

Penyakit kolibasilosis dapat menyebabkan terjadinya pericarditis, perihepatitis, salpingitis, salpingo peritonitis, colisepticemia, dan airsacculitis infections.

 

Apabila ternak terlanjur terserang penyakit kolibasilosis ini, maka penurunan produksi telur dan kualitas ayam pedaging dapat mengalami penurunan yang menyebabkan kerugian usaha dalam jumlah yang cukup besar.

 

Jalur Penularan Kolibasilosis

 

proses penularan kolibasilosis 

 

1. Saluran Pernapasan

 

Bakteri E. coli banyak terdapat di usus bagian belakang dan dikeluarkan dari tubuh dalam jumlah besar bersama dengan feses. Di dalam feses, bakteri E. coli dapat bertahan sampai beberapa minggu, tetapi tidak tahan terhadap kondisi asam, kering, dan desinfektan.

 

Bakteri E. coli dapat menular melalui saluran pernapasan saat udara dalam kondisi berdebu atau ayam sebelumnya telah menderita gangguan pernapasan. Bakteri yang dihirup tersebut akan melakukan infeksi dan berkembang biak. Infeksi biasanya bersifat lokal pada kantung udara yang ditandai dengan penebalan dan menjadi keruh.

 

2. Saluran Pencernaan

 

Kolibasilosis dapat menyerang melalui usus yang mengalami luka karena keberadaan organisme atau perubahan lingkungan. Seperti keberadan coccidiosis, mikotoksin, penggunaan antibiotik, kualitas air yang buruk, dan perubahan pakan tiba-tiba, semuanya memiliki kemampuan untuk mengganggu jumlah bakteri baik di usus.

 

Luka tersebut ditimbulkan karena rusaknya pelindung mukosa sehingga memungkinkan bakteri untuk lolos masuk ke aliran darah. Bakteri yang menginfeksi tersebut menyebabkan kerusakan berupa peradangan, penebalan dinding usus, edema dan keluar lendir bercampur darah. Ayam mengalami diare dan menurunnya kondisi tubuh secara cepat.

 

3. Kulit

 

Luka atau goresan yang terdapat pada ayam dapat menyebabkan terbukanya rongga menuju aliran darah. Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi, bakteri E. coli yang masuk melalui luka dapat menyebar melalui pembuluh darah.

 

4. Saluran Reproduksi

 

Bakteri E. coli juga bisa masuk ke saluran reproduksi karena pencemaran dari feses. Pada saluran reproduksi, bakteri E. coli menginfeksi telur dan menyebabkan kematian embrio.

 

Selain menginfeksi telur, bakteri E. coli juga dapat menginfeksi telur yang belum matang. Telur pecah di saluran reproduksi sehingga ayam mati mendadak.

 

5. Faktor Penunjang Infeksi

 

Faktor penunjang timbulnya kolibasilosis yaitu kondisi litter yang kering berdebu, basah, dan lembab. Pemicu lain yaitu tingginya kadar amonia dalam kandang, ventilasi yang tidak optimal, populasi terlalu padat, stres akibat pertumbuhan yang terlalu cepat, adanya penyakit menular, dan reaksi vaksinasi yang berkepanjangan. 

 

Penyakit kolibasilosis sangat mudah menginfeksi ayam petelur ataupun broiler. Oleh sebab itu, dibutuhkan manajemen lingkungan kandang yang efektif, selain itu memberi ayam dengan pakan berkualitas dan penambahan multivitamin. Semoga bermanfaat.