Tips Pemberian Pakan Masa Brooding yang Tepat

  • Kamis, 26 Mei 2022 10:05
  • Podomoro Feedmill
Pada fase brooding, ayam akan mengalami pertumbuhan sangat pesat dan mencakup semua organ yang berperan bagi...

Pada fase brooding, ayam akan mengalami pertumbuhan sangat pesat dan mencakup semua organ yang berperan bagi produktivitas ayam. Hampir semua pakan yang dikonsumsi dialokasikan untuk pertumbuhan. Serangkaian proses yang terjadi dalam tubuh ayam selama fase brooding begitu penting, maka perhatian dan penanganan secara intensif selayaknya diterapkan pada fase ini. Kegagalan pada masa ini akan mempersulit pencapaian produktivitas yang optimal pada fase pemeliharaan ayam berikutnya. Untuk meminimalisirnya, peternak harus mengetahui bagaimana cara pemberian pakan yang tepat saat masa brooding agar feed intake ayam masuk.

 

Ayam sedang makan 

 

1. Perhatikan Bentuk dan Tekstur Ransum

 

Secara alamiah, seekor ayam lebih menyukai pakan berbentuk butiran seperti crumble atau pellet. Saat periode starter, pakan yang diberikan biasanya berbentuk crumble.

 

2. Jumlah Tempat Pakan dan Minum Sesuai Populasi 

 

Sediakan jumlah tempat pakan dan minum yang cukup sesuai jumlah populasi ayam dan letakkan tersebar rata ke seluruh kandang. Ketinggian tempat pakan perlu diatur agar sejajar dengan tinggi punggung ayam. Usahakan tempat pakan ayam jangan diisi full, karena kemungkinan pakan tercecer tinggi. Idealnya cukup ¾ dari kapasitas tempat pakan. Selain itu, kebersihan tempat pakan dan tempat minum ayam juga harus terjaga. Cuci tempat pakan dan air minum minimal 2 kali sehari dan lakukan desinfeksi dengan cara direndam dalam larutan antiseptik atau desinfektan.

 

3. Berikan Pakan Sedikit-sedikit Namun Sering

 

Untuk ayam periode starter berikan pakan 4-9 kali dalam sehari secara ad libitum (selalu tersedia), karena pada periode tersebut pertumbuhan sangat cepat dan efisiensi pakan sangat tinggi. Pemberian pakan juga sebaiknya dilakukan saat suhu lingkungan nyaman untuk ayam.

 

4. Menyediakan Air Minum

 

Sediakan air minum yang bersih dan berkualitas secara ad libitum (tidak dibatasi) setiap hari karena jika konsumsi air minum rendah maka konsumsi pakan juga rendah.

 

5. Buat Recording Pakan Secara Lengkap

 

Recording di sini meliputi pencatatan komposisi pakan, kondisi fisik, kandungan nutrisi, jumlah pakan yang habis, dan pakan yang tersisa. Pakan yang akan diberikan sebaiknya selalu ditimbang, sehingga bisa diketahui jumlah pakan yang habis. Bandingkan jumlah konsumsi ayam per harinya dengan standar breeder, sehingga performa ayam bisa dipantau terus-menerus. Data-data ini sangat bermanfaat untuk menghitung jumlah pengeluaran dan mengevaluasi performa ayam. Contohnya jika suatu saat konsumsi turun dibarengi dengan bobot badan yang juga turun, maka peternak bisa mengambil tindakan penanganan sesegera mungkin.

 

6. Lakukan Kontrol Secara Rutin

 

Saat memberikan pakan usahakan sekalian membersihkan tempat pakan dan mengecek air minum apakah masih tersedia atau tidak.

 

7. Kontrol dan Hitung Feed Intake

 

Cara menentukan tercapai atau tidaknya feed intake (konsumsi pakan/ekor/hari) yaitu dengan menghitung jumlah pakan yang diberikan, dikurangi dengan jumlah pakan yang tersisa di TRA. Setelah itu, bandingkan jumlah konsumsi ayam per harinya dengan standar manual guide, sehingga performa ayam bisa dipantau terus-menerus.

 

8. Pemanas Masa Brooding Optimal

 

Suhu yang nyaman pada masa brooding dapat dipenuhi dari pemakaian pemanas. Fungsi pemanas bagi DOC (ayam umur sehari) menjadi sangat penting, karena bukan hanya menjadi penghangat saja, akan tetapi panas yang dihasilkan juga berfungsi menstimulus berbagai fungsi organ, termasuk organ pengatur suhu tubuhnya.

 

Pemanas biasanya digunakan hingga anak ayam berumur 2 minggu. Namun hal ini bukanlah sebuah standar yang mutlak karena penggunaan pemanas dapat disesuaikan dengan kondisi cuaca di kandang. Semoga bermanfaat.

Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/kenapa-warna-kerabang-telur-berbeda