Tips Menyimpan Pakan Ternak Agar Tetap Nutritif

Selasa, 06 Februari 2024 15:02 Podomoro Feedmill

Penyimpanan pakan merupakan salah satu usaha sebagai pengamanan terhadap waktu penyimpanan bahan pakan,  selain itu juga bertujuan untuk dapat mempertahankan kondisi.....

Sistem penyimpanan sangat diperlukan terutama untuk daerah tropis basah seperti Indonesia. Karena, kehadiran organisme mikroskopis dan serangga mampu berkembang dalam kondisi seperti ini (daerah tropis basah). Secara tidak langsung, hal ini akan menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas dari bahan baku pakan atau pakan jadi.

 

Penyimpanan pakan merupakan salah satu usaha sebagai pengamanan terhadap waktu penyimpanan bahan pakan,  selain itu juga bertujuan untuk dapat mempertahankan kondisi bobot / berat bahan pakan tidak menurun, dan juga menghindari adanya perubahan bau dan juga warna.

 

Namun, penyimpanan pakan dalam kurun waktu yang lama bisa menyebabkan penurunan kualitas dari pakan itu sendiri.  Salah satu faktor penyebab penurunan kualiatas pakan karena lingkungan dengan suhu dan tingkat kelembaban yang tinggi di daerah tropis. Nah, bagaimana sih tips untuk menyimpan pakan ternak dengan baik ?

 

1. Pastikan Kualitas Pakan

 

Tips pertama adalah pastikan kualitas pakan yang akan disimpan tetap optimal dengan mengontrol kadar airnya jangan sampai melebihi 13 persen, hal ini untuk mencegah kerusakan pakan. Kandungan air dapat meningkat selama proses penyimpanan akibat suhu, kelembapan, dan durasi penyimpanan yang berlebihan. Kadar air yang tinggi pada pakan memicu pertumbuhan jamur dan mengurangi kandungan nutrisi. 

 

2. Gunakan Kemasan Yang Baik

 

Ketika menyimpan pakan ternak, perhatikan tipe kemasan yang optimal seperti karung atau wadah lainnya. Hindari kelembapan dan paparan langsung sinar matahari, karena kelembapan dapat menyebabkan kerusakan dan menurunkan kualitas pakan. Kondisi lembab dapat menjadi lingkungan yang disenangi oleh jamur dan bakteri.

 

3. Pilih Metode Penyimpanan Yang Tepat

 

Metode Simpan Kering yang paling umum digunakan, yaitu metode menyimpan pakan dalam kondisi kering. Penyimpanan dilaukan di ruang terbuka dengan suhu  normal ruangan.  Gudang yang baik hendaknya memiliki suhu berkisar 25-32°C dengan kelembapan maksimal 70%. Pemasangan turbine ventilator pada atap gudang dapat menambah sirkulasi udara. 

 

4. Perhatikan Tata Letak Karung Pakan

 

Dalam gudang pakan perlu dilakukan perencanaan tata letak penempatan bahan baku yang akan disimpan. Diantara tumpukkan bahan pakan harus terdapat lorong-lorong, hal ini bertujuan memperlancar penganturan lalu lintas bahan pakan di dalam gudang serta untuk peredaran udara yang memadai.

 

Penyimpanan pakan di gudang harus ditata dengan rapi dan diberi alas. Bagian alas biasanya menggunakan kayu pallet di atas tumpukan bata. Pemberian alas ini bertujuan supaya kelembapan dari tanah tidak merembet ke pakan.

 

Pengaturan tata letak penempatan bahan pakan erat kaitannya dengan proses pemasukan untuk disimpan dan pengeluaran untuk digunakan atau didistribusikan. Terapkan sistem FIFO (First In First Out) yaitu sistem penyimpanan dengan menggunakan pakan sesuai dengan urutan kedatangannya. 

 

Apabila dijumpai pakan yang rusak atau kadaluarsa (seperti feed additive) dan tidak memungkinkan untuk disimpan lebih lama maka gunakanlah sistem FEFO (First Expired First Out), sehingga penting untuk melakukan quality control secara rutin. Semakin cepat penanganan pada pakan yang rusak efek yang ditimbulkan lebih ringan.

 

5. Disiplin Quality Control

 

Pemeriksaan mutu pakan dimulai sejak pakan tiba. Informasi penting seperti nomor batch, penyuplai, tanggal dan jumlah pakan perlu dicatat untuk memudahkan penelusuran apabila ada masalah produksi akibat pakan. Hal ini juga membantu manajemen stok agar tidak terlalu lama disimpan. 

 

Selama masa penyimpanan, lakukan quality control secara rutin pada bahan baku yang mudah rusak seperti jagung dan bekatul (1 minggu sekali), sedangkan pakan yang tidak mudah rusak dapat dilakukan 2 minggu sekali. Quality control dapat dilakukan secara fisik, seperti mengamati warna, bau, ukuran partikel, dan kontaminan jamur.

 

 

 

6. Kontrol Gudang Pakan

 

Buat jadwal pemeriksaan secara rutin terhadap gudang pakan ternaknya. Lakukan pembersihan secara teratur untuk menghindari penumpukan kotoran dan selalu periksa kelembapan gudang pakan. Gudang yang tidak bersih menjadi tempat favorit bagi kutu, tikus, dan serangga untuk berkembang. Hal ini akan memberikan dampak terhadap penurunan kualitas pakan secara fisik dan kimia.

 

Lakukan sanitasi dan fumigasi secara teratur di gudang pakan, serta pertahankan jarak minimal 50 cm dari tepi dinding ke pakan. Hal ini bukan hanya untuk mencegah kelembapan pada pakan, tetapi juga mengurangi resiko kehadiran tikus. Sanitasi bisa menggunakan TRIPLE KILL untuk membunuh bakteri sekitar gudang pakan.

 

Semoga bermanfaat…