Rabu, 31 Januari 2024 09:01 Podomoro Feedmill
Organ dalam ayam atau yang biasa disebut jeroan ayam biasanya menjadi santapan masyarakat di Indonesia yang diolah dengan berbagai macam jenis masakan. Beberapa bagian jeroan ayam yang umum dikonsumsi antara lain hati, jantung, usus, uritan, paru-paru, dan ampela. Jeroan umumnya berukuran kecil dengan tekstur yang kenyal dan warna lebih gelap dibandingkan daging ayam.
Jeroan mengandung beberapa kandungan gizi didalamnya, sehingga dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, mengonsumsi jeroan dalam jumlah yang berlebihan justru dapat menjadi ancaman bagi kesehatan tubuh pula. Lalu, apakah jeroan itu sebenarnya baik untuk dikonsumsi?
A. Manfaat Makan Jeroan Ayam
Berdasarkan kandungan dari zat gizinya, berikut ini sejumlah manfaat jeroan ayam yang bisa kita didapatkan :
1. Sebagai Sumber Protein
Satu porsi jeroan ayam siap masak mengandung jumlah protein yang cukup tinggi. Seperti yang diketahui ada banyak manfaat protein bagi tubuh seperti pemeliharaan sel-sel tubuh, metabolisme yang baik, hingga meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, protein merupakan nutrisi penting untuk memproduksi energi dalam tubuh.
Menurut U.S. Department of Agriculture, satu porsi jeroan ayam seberat 23 gram mengandung 13,4 gram protein dan memberikan total energi sebesar 93 kkal. Protein terbentuk dari asam amino yang mendukung pertumbuhan dan perbaikan otot tubuh, sehingga mengonsumsi jeroan dapat membantu menjaga massa otot jika sedang menjalani program diet.
2. Mencukupi Kebutuhan Zat Besi dan Seng
Daging jeroan bukan hanya kaya akan protein, tetapi juga mengandung zat besi dan seng yang mencukupi kebutuhan harian tubuh. Menurut Angka Kecukupan Gizi Kementerian Kesehatan Indonesia, wanita dewasa memerlukan 18 mg zat besi dan 8 mg seng setiap hari, sedangkan pria dewasa membutuhkan 11 mg zat besi dan seng 11 mg seng.
Sebagai contoh, 23 gram jeroan ayam mengandung 4,4 miligram zat besi dan 2,49 miligram seng. Jumlah asupan tersebut menyumbang sekitar 40% kebutuhan zat besi dan 35% kebutuhan seng harian. Selain itu, kedua mineral ini mendukung system kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka.
3. Menjaga Daya Tahan Tubuh dan Saraf
Daging jeroan menyediakan beberapa vitamin penting bagi tubuh, seperti vitamin A dan vitamin B12. Dalam 23 gram jeroan yam, terdapat 6.640 Satuan Internasioanl (SI) vitamin A dan 8,55 mikrogram vitamin B12. Vitamin A bermanfaat untuk mendukung system kekebalan tubuh dengan merangsang produksi sel darah putih baru dan mengatur fungsi sel darah putih, sedangkan vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah baru yang mendukung kesehatan system saraf.
Meskipun ada kandungan nutrisi dan manfaat jeroan ayam bagi kesehatan namun konsumsi makanan ini tidak boleh berlebihan dan harus diimbangi dengan makanan lain seperti sayuran dan buah yang kaya serat sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu jeroan sebaiknya dihindari oleh orang yang memiliki riwayat kolesterol tinggi dan asam urat karena jeroan mengandung kadar kolesterol dan purin yang tinggi.
B. Bahaya Makan Jeroan Ayam
Mengonsumsi jeroan ayam secara berlebihan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Berikut ini merupakan dampak buruk yang bisa ditimbulkan akibat makan jeroan secara terus-menerus :
1. Meningkatkan Kolesterol
Daging jeroan memiliki tingkat kolesterol dan lemak trans yang tinggi. Dalam satu porsi kecil (23 gram) jeroan ayam mengandung 196 miligram kolesterol dan 1,02 gram lemak trans. Mengonsumsi jeroan secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kadar kolesterol yang tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah oleh lemak (aterosklerosis), yang dapat memicu serangan jantung atau stroke.
2. Penumpukan Racun Dalam Tubuh
Baanyak ahli yang mengatakan bahwa meskipun kaya akan protein, vitamin A, dan mineral, jeroan mengandung berbagai racun dan logam berat didalamnya. Hati dan ginjal hewan mengandung racun yang disaring dari darah, seperti merkuri, timah, arsenik, kromium, kadmium, dan selenium. Konsumsi hati atau jeroan dalam waktu lama akan menyebabkan penumpukan logam berat dan racun kedalam tubuh sehingga dapat membahayakan kesehatan.
3. Kerusakan Hati
Vitamin A termasuk dalam kelompok vitamin larut lemak. Jumlah vitamin A yang berlebih akan disimpan oleh tubuh kedalam hati. Penumpukan vitamin A dapat memiliki efek toksik pada tubuh dan menyebabkan kerusakan hati, bahkan dapat menyebabkan cacat lahir. Konsumsi jeroan yang berlebihan dapat berpotensi menyebabkan gangguan kelebihan zat besi, kondisi ini pada akhirnya berdampak pada terganggunya fungsi hati.