Senin, 12 September 2022 15:09 Podomoro Feedmill
Vaksin merupakan mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin diformulasikan sedemikian rupa sebagai infeksi buatan yang terkendali untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh. Salah satu faktor yang berperan penting dalam keberhasilan vaksinasi adalah kualitas vaksin, distribusi dan penyimpanannya. Menjaga kualitas vaksin dengan baik dan benar diharapkan mampu membentuk antibodi ayam secara optimal.
Sistem Penyimpanan Vaksin
Sangat penting untuk memperhatikan penanganan saat penyimpanan vaksin agar kualitas tetap terjaga. Berikut cara penyimpanan vaksin terutama saat telah diterima oleh konsumen yaitu peternak antara lain :
1. Menyimpan vaksin dalam lemari es pada suhu 2 - 8°C.
2. Penyimpanan pada lemari es yaitu pada bagian refrigerator, jangan pada bagian freezer.
3. Penyimpanan teratur dan diberi jarak antar kemasan agar sirkulasi udara merata.
4. Semua jenis vaksin inaktif pada umumnya berbentuk cair yaitu emulsi atau suspensi. Jangan simpan vaksin pada suhu kurang dari 2°C apalagi sampai membeku. Jika membeku, maka bisa dipastikan potensi vaksin inaktif tersebut sudah turun.
Gambar : Cara menyimpan vaksin pada lemari es
5. Lemari es sebaiknya dikhususkan hanya untuk menyimpan vaksin. Jangan membuka tutup lemari es terlalu sering agar suhu di dalamnya tetap stabil.
6. Jangan menyimpan vaksin pada bagian pintu lemari es. Hal ini karena suhu yang tidak stabil dan apabila sering dibuka tutup akan berisiko menganggu stabilitas vaksin.
7. Lakukan monitoring suhu lemari es secara rutin jika ada ketidaksesuaian suhu akan terdeteksi dari awal.
8. Apabila terjadi kasus padam listrik, maka lama - kelamaan suhu lemari es akan meningkat. Jika suhu vaksin berada di luar rentang 2 - 8°C terutama dalam waktu lebih dari 2 jam untuk vaksin aktif dan lebih dari 24 jam untuk vaksin inaktif, maka vaksin sebaiknya tidak digunakan.
9. Pada kondisi listrik padam, salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam menjaga suhu pada rentang 2 - 8°C adalah menambahkan batu es atau ice pack. Terutama saat tidak memiliki generator listrik (genset).
10. Untuk mempermudah dalam monitoring suhu tersebut, dapat diletakkan termometer ruangan dalam lemari es untuk mengetahui suhu yang nyata sehingga vaksin tetap terjaga.
Gambar : Cara penyimpanan vaksin pada cooler box
Teknik Membawa Vaksin ke Kandang
Saat akan dibawa ke kandang, vaksin dapat dimasukkan ke dalam marina cooler, cold box, atau termos berisi es batu sehingga vaksin tetap terjaga pada suhu 2 - 8°C. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membawa vaksin secara umum :
1. Penggunaan vaksin dari ruang penyimpanan harus memperhatikan tanggal kedaluwarsa (FEFO, First Expired First Out) dan urutan masuk vaksin (FIFO, First In First Out).
2. Cek kondisi vaksin saat akan digunakan. Perhatikan kondisi fisik dari vaksin.
3. Saat distribusi dan penyimpanan sementara, suhu vaksin selalu terkondisikan 2 - 8°C.
4. Letakkan vaksin di bagian bawah dari marina cooler/cold box/termos es kemudian beri es batu/ice pack/thermafreeze di sekeliling dan di atas vaksin. Hal ini terkait dengan penyebaran suhu dingin dari atas ke bawah dengan perbandingan vaksin dan es batu sekitar 50% : 50%.
5. Pada vaksin inaktif harus diberi sekat antara es batu/ice pack dengan botol vaksin agar vaksin tidak membeku.
6. Jangan membawa vaksin menggunakan kantung plastik karena dikhawatirkan tidak dapat menjaga suhu dengan stabil di 2 - 8°C.
Vaksin aktif harus segera habis digunakan dalam waktu 2 jam sedangkan vaksin inaktif 24 jam. Pastikan setiap ekor mendapat dosis yang sama dan seragam. Hindari perlakuan kasar yang menyebabkan ayam stres atau tergesa-gesa agar tidak salah suntik. Pastikan tidak ada ayam terlewat tidak tervaksin serta perhatikan batas waktu vaksin setelah dilarutkan. Setelah selesai, pastikan ayam beraktivitas normal (kembali makan dan minum). Semoga bermanfaat.