Tips Menentukan Daging Ayam Segar

  • Jumat, 22 Juli 2022 10:07
  • Podomoro Feedmill
Selain tinggi protein, daging ayam juga mengandung vitamin dan mineral. Meskipun nilai gizi daging ayam tinggi, masyarakat tetap harus...

Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain tinggi protein, daging ayam juga mengandung vitamin dan mineral. Meskipun nilai gizi daging ayam tinggi, masyarakat tetap harus berhati-hati dalam memilih dan membelinya. Sebaiknya daging ayam dalam keadaan segar dan sehat, karena akan memengaruhi kesehatan konsumen. Inilah tips memilih daging ayam yang segar dan sehat.

 

daging ayam segar 

 

1. Perhatikan Warna Ayam

 

Warna daging ayam segar yaitu putih pucat atau cerah (cenderung merah muda). Pada kulit ayam yang baik berwarna putih kekuning-kuningan dan bersih. Pada lemak berwarna putih kekuningan dan merata di bawah kulit. Hindari daging ayam berwarna kebiru-biruan, pucat, mengkilap, dan tidak segar. Apabila ayam mengkilap dan tidak dihinggapi lalat dapat dipastikan ayam tersebut mengandung formalin.

 

2. Kenali Bau Ayam

 

Daging ayam yang segar memiliki bau yang khas, tidak memiliki bau yang menyengat, tidak berbau  busuk dan tidak amis. Hindari daging ayam yang berbau bahan kimia, karena ayam tersebut dapat mengandung formalin.

  

3. Tekan dan  Rasakan Tekstur Daging Ayam

 

Daging ayam yang segar apabila ditekan akan kembali seperti semula dan tekstur terasa empuk. Persendian ayam akan elastis saat di tekuk, serat daging halus, dan lubang pori bekas cabutan bulu terlihat tertutup. Ciri dari daging ayam yang baik adalah tidak terdapat lemak di antara serat daging, meski memang daging ayam sendiri masih termasuk makanan yang mengandung lemak jenuh. Selain bertekstur kenyal pastikan daging ayam tidak ada memar.

 

Hindari daging ayam yang bertekstur lembek, kulit ayam sangat melekat dan cenderung keras. Pada daging ayam tiren (ayam yang sudah mati dahulu sebelum disembelih), dipermukaan daging terasa kasar, pori-pori bekas cabutan bulu tidak menutup rapat. Sendi ayam jika ditekuk terasa kaku (tidak elastis). Ciri daging ayam yang baik adalah tidak terdapat lemak di antara serat daging, meski memang daging ayam sendiri masih termasuk makanan yang mengandung lemak jenuh.

 

4. Perhatikan Keberadaan Darah Dan Lendir

 

Lihatlah warna pada bagian bawah sayap. Apabila ayam tersebut merupakan ayam tiren, maka ada noda darah beku di bagian bawah sayap dan bercak-bercak darah di bagian leher serta kepala ayam. Hal ini merupakan gumpalan darah dari efek tidak sempurnanya darah keluar dari pembuluh darah. Jadi pastikan, bekas sembelihan di leher ayam terbuka lebar. Hindari bekas sembelihan di leher ayam terlihat sempit dan rapi, bisa jadi ini adalah ayam tiren. Daging ayam yang busuk biasannya akan banyak lendir atau terlalu kering dan cenderung lembek.

 

5. Perhatikan Kemasan Daging Ayam

 

Ayam potong yang dijual di supermarket biasanya selalu dibungkus dengan plastik rapi, sehingga tetap berhati hati dalam memilihnya. Apabila plastik tidak lagi rapat, maka telah disentuh oleh banyak orang dan sudah cukup lama berada ditempat tersebut. Sehingga mikroba berkembang semakin banyak serta dapat juga mengindikasikan daging ayam tersebut telah dibekukan atau dicairkan beberapa kali. Sebaiknya, hindari membeli ayam yang kemasan atau pembungkusnya sudah terbuka atau tidak rapat lagi.

 

Selain menghindari daging ayam berformalin, hindari juga daging ayam tiren. Semoga bermanfaat.