Tips Mencapai Produksi Optimal Pada Ayam Petelur

Kamis, 10 Agustus 2023 09:08 Podomoro Feedmill

Keberhasilan suatu usaha peternakan ditentukan oleh 4 faktor penting yaitu manajemen pemeliharaan, genetik, nutrisi, dan lingkungan.......................................

Keberhasilan suatu usaha peternakan ditentukan oleh 4 faktor penting yaitu manajemen pemeliharaan, genetik, nutrisi, dan lingkungan. Keempat faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dalam menunjang keberhasilan pemeliharaan. Berbagai permasalahan yang sering dialami peternak seperti produksi tidak mencapai puncak, produksi cepat turun, berat telur di bawah standar sehingga mengakibatkan konversi ransum yang membengkak dan pada akhirnya mengganggu laju pendapatan.

 

 

 

Cara Untuk Mencapai Produksi Optimal

 

1. Berat Badan Mencapai Standar Dan Keseragaman > 85%

 

Kontrol bobot badan (penimbangan ayam petelur dilakukan secara rutin agar performa atau pertumbuhan ayam dapat terpantau dengan baik) dengan catatan :

 

1. Jumlah sampel 5-10% dari populasi

2. Penimbangan pada ayam umur 0-2 minggu dilakukan perkelompok, sedangkan untuk ayam umur >3 minggu dilakukan per individu

3. Gunakan timbangan gantung dengan skala pembagi tidak lebih dari 20 g.

4. Saat umur 0-18 minggu kontrol berat badan dilakukan sekali setiap minggu, umur 18 minggu hingga puncak produksi dilakukan setiap 2 minggu dan setelah puncak produksi ayam ditimbang setiap bulan.

5. Waktu penimbangan dilakukan pada waktu yang tetap.

6. Hitung keseragaman (uniformity) dengan cara membandingkan antara ayam yang bobot badannya sesuai standar (+10%) dengan total jumlah ayam yang ditimbang. Nilai keseragaman hendaknya tidak lebih kecil dari 85%.

 

2. Kebutuhan Nutrisi Ransum Dan Air Minum Terpenuhi

 

Berikan ransum dengan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam di setiap periode pemeliharaannya, terutama kandungan protein, asam amino, energi, asam lemak, kalsium, fosfor, serta vitamin D, A, E dan K.

 

Ransum starter memiliki kandungan protein (asam amino), energi, vitamin (A, E dan K) tinggi yang sangat dibutuhkan untuk pembelahan sel-sel baru. Sedangkan ransum grower memiliki kandungan protein dan vitamin (A, E dan K) lebih rendah daripada ransum starter.

 

Hal ini disebabkan karena fungsi ransum grower untuk maintenance tubuh dan menghindari pertambahan lemak yang banyak. 

 

 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian ransum pada ayam petelur yaitu :

 

1) Hindari mengganti ransum dalam waktu singkat.

2) Waktu pemberian ransum sebaiknya sebelum suhu lingkungan tinggi (saat siang hari dan matahari ada di sekitar puncak orbitnya).

3) Waktu pemberian ransum yang baik. Misalkan pagi antara jam 03.00-08.00, sore hari jam 14.00-16.00

4) Waktu pemberian ransum disiplin, jika sering dilakukan jam 07.00 maka harus diberikan jam 07.00

5) Pastikan kecukupan air minum baik kualitas maupun kuantitas.

6) Jangan mengurangi pencahayaan saat masa kritis

 

3. Status Kesehatan Baik

 

Untuk mengatasi masalah penurunan produksi yang bekaitan dengan faktor infeksius, dalam hal ini kita harus mencegah terjadinya infeksi penyakit melalui pelaksanaan program vaksinasi dan penerapan biosekuriti.

 

Untuk mengatasi kasus karena infeksi penyakit seperti ND, AI, EDS dan IB, lakukan program vaksinasi sesuai kondisi peternakan setempat. Untuk ayam petelur yang telah memasuki masa produksi, sebaiknya lakukan pula monitoring titer antibodi ND, AI, EDS dan IB secara rutin.

 

4. Ciptakan Suasana Kandang Yang Nyaman

 

1) Bangun kandang dengan sistem sirkulasi yang baik, pilih atap kandang yang mampu mereduksi panas atau gunakan sistem atap monitor. Jika cuaca panas terjadi, pemberian hujan buatan atau penambahan blower dapat dilakukan.

 

2) Temperatur yang dirasakan ayam dipengaruhi oleh kombinasi temperatur udara, kelembapan dan kecepatan aliran udara.

 

3) Temperatur efektif yang optimal untuk layer di kandang baterai sekitar 20-24°C dengan kelembapan 60-70%.

 

4) Jarak antar kandang minimal 1 kali lebat kandang (lebar kandang sebaiknya tidak lebih dari 7 meter).

 

5) Atur kepadatan kandang.

 

6) Ciptakan kondisi yang nyaman selama masa pemeliharaan. Buka tirai lebar-lebar, pasang kipas angin, ganti sekam yang basah, dan lakukan penyemprotan kandang dengan menggunakan desinfektan.

 

5. Berikan Pencahayaan Yang Cukup

 

Pencahayaan dapat digunakan untuk mengatur kapan ayam memasuki masa produksi.

 

1) Masa starter (0-6 minggu), pada masa ini intensitas pencahayaan memerlukan waktu paling lama, khususnya saat brooding (21-24 jam) dengan intensitas 20-40 lux.

 

2) Masa grower (7-18 minggu), pencahayaan diberikan dalam waktu singkat (12 jam/hanya dari cahaya matahari) dengan intensitas 5-10 lux.

 

3) Masa layer (>18 minggu-afkir), cahaya diberikan maksimal 16 jam dengan intensitas 10-20 lux.

 

Penambahan lama pencahayaan harus segara dilakukan saat ayam pertama kali bertelur, penambahan berikutnya dilakukan secara bertahap (bertambah ½ jam setiap minggunya terhitung sejak pertama kali bertelur hingga mencapai 16 jam).

 

6. Evaluasi Dengan Recording

 

Membuat tabel berisi data keadaan ternak per kandang juga harus dilakukan peternak. Tabel pencatatan (recording) ini berisi parameter yang dapat dijadikan tolak ukur evaluasi pemeliharaan. Dalam pembuatannya, recording bisa mencakup :

 

1) Populasi (jumlah ayam dan persen kematian)

2) Konsumsi ransum (kg ransum/ekor dan total ransum)

3) Kegiatan kandang (program vaksinasi dan pengobatan)

4) Kondisi kandang (suhu, kelembapan, suhu, dan kecepatan angin)

5) FCR harian serta berat badan dan persen keragaman mingguan.