Selasa, 06 September 2022 10:09 Podomoro Feedmill
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa lezat dan bernutrisi tinggi. Telur kaya dengan protein yang sangat mudah dicerna. Beberapa hewan dapat menghasilkan telur, tetapi hanya jenis telur tertentu yang biasa diperdagangkan dan dikonsumsi yaitu telur ayam, telur bebek, telur puyuh, dan telur ikan. Namun, pada kenyataannya telur ayam lah yang paling populer di lingkungan konsumen.
Penyebab Kerusakan Telur
Sumber penyakit yang mungkin mencemari makanan dapat terjadi selama proses produksi. Dimulai dari pemeliharaan, pemanenan atau penyembelihan, pembersihan atau pencucian, persiapan makanan atau pengolahan, penyajian serta penyimpanan.
Telur mudah mengalami penurunan kualitas baik kerusakan secara fisik, kimia maupun secara biologi. Kerusakan telur secara fisik berupa keretakan dapat terjadi pada saat pengepakan, pengangkutan, dan penyimpanan disetiap pedagang.
Telur yang disimpan dalam jangka waktu lebih dari 2 minggu di ruangan terbuka umumnya dapat mengalami kerusakan. Kerusakan awal yang akan dialami telur yaitu berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lainnya adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang menyebabkan penurunan berat telur serta putih telur menjadi encer sehingga kesegaran telur menurun. Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur.
Apakah Telur Yang Sudah Retak Tetap Aman Untuk Dikonsumsi?
Ketika telur retak dan memiliki bau yang tidak sedap, warna putihnya berubah menjadi biru-hijau maka langsung buang saja. Aman atau tidaknya mengonsumsi telur retak dapat dilihat dari kapan retakan pada telur itu terjadi. Jika telur sudah retak saat masih di toko bahan makanan maupun supermarket, sebaiknya hindari membeli dan mengonsumsi telur tersebut. Tidak ada yang bisa memastikan berapa lama telur sudah retak dan dibiarkan pada rak penjualan. Telur yang sudah retak paling lama selama 3 jam, selebihnya jangan dikonsumsi karena mikroba masuk dan cepat berkembang biak. Lain halnya telur yang tidak sengaja retak bahkan pecah di rumah, masih aman dikonsumsi.
Penyimpanan Telur Retak
Telur retak memerlukan penyimpanan dan pengolahan khusus daripada telur yang masih utuh. Telur retak harus dimasukkan ke dalam wadah bersih dan kedap udara. Selanjutnya, wadah berisi telur retak bisa disimpan di kulkas dan tahan hingga dua hari ke depan.
Jika ingin mengolah telur retak, harus memastikan telur dimasak hingga matang untuk mematikan bakteri di dalamnya. Suhu matang setiap olahan telur berbeda. Khusus omelet dan telur rebus dapat dimasak hingga mencapai suhu 71 derajat celsius. Sementara telur dadar harus dimasak sampai dengan suhu 62-65 derajat celsius, serta telur orak-arik harus dimasak hingga mencapai suhu 62-70 derajat celsius. Semoga bermanfaat.