Kamis, 02 Februari 2023 10:02 Podomoro Feedmill
Pada umumnya, telur yang segar ditandai dengan cangkang dan isian yang bersih. Tapi, banyak yang menemukan isian telur dengan bercak darah sehingga menimbulkan pertanyaan, apakah telur tersebut aman untuk tetap dikonsumsi? Banyak masyarakat yang masih berasumsi bahwa bercak darah pada telur, membuatnya tidak aman untuk dikonsumsi. Padahal, asumsi ini hanya akan melewatkan berbagai manfaat dari mengonsumsi telur, dan juga menambah kontribusi pada limbah makanan.
Kenapa Ada Telur yang Mengandung Bercak Darah, ya?
Bercak darah adalah setitik darah yang seringkali ditemukan di permukaan kuning telur yang masih mentah. Sebenarnya, bercak darah ini terjadi secara alami dalam proses ayam bertelur. Menurut beberapa ahli berpendapat bahwa bercak dalam telur berarti telur sudah dibuahi. Namun, hal tersebut belum sepenuhnya benar.
Menurut studi dalam jurnal BMC Genetics tahun 2011, mengungkapkan bahwa bercak atau bintik-bintik darah tersebut, adalah hasil dari pecahnya pembuluh darah kecil di ovarium atau saluran telur ayam. Saluran ini adalah saluran yang dilewati telur dari ovarium ke luar tubuh induk ayam. Ovarium ayam betina dipenuhi dengan pembuluh darah kecil. Kadang-kadang, pembuluh darah ini pecah selama proses ayam bertelur.
Apakah Bercak Darah pada Telur Sering Terjadi?
Sebenarnya, bercak darah pada telur adalah hal yang jarang terjadi. Menurut studi dalam jurnal Poultry Science tahun 2008, menunjukkan bahwa bercak ini hanya ditemukan pada kurang dari satu persen di semua telur yang dihasilkan pabrik komersial. Selain itu, bercak darah ini sekitar 18 persen lebih sering ditemukan pada telur berwarna cokelat daripada telur putih, yang hanya 0,5 persen saja.
Telur dengan bercak darah dapat disebabkan karena induk ayam sudah berumur tua (hampir memasuki afkir) dan induk ayam muda baru pertama kali bertelur. Induk ayam yang kekurangan vitamin A dan vitamin D juga bisa menghasilkan telur dengan bercak darah.
Apakah Telur yang Mengandung Bercak Darah Aman Dikonsumsi?
Meskipun telur sudah diperiksa oleh produsen telur ayam dengan metode candling, sebenarnya telur yang mengandung bercak darah tetap aman dikonsumsi. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat dan Badan Keamanan Telur, telur yang mengandung bercak darah aman dikonsumsi, asalkan dimasak dengan matang.
Saat memecahkan telur dan menemukan bercak darah pada telur, bisa menyingkirkan bercak darah terlebih dahulu, kemudian memasak telur sampai matang. Baik telur yang mengandung bercak darah maupun tidak, bila tidak dimasak sampai matang berisiko membuat seseorang terinfeksi bakteri Salmonella.
Jadi, tidak perlu khawatir untuk mengonsumsinya ya,. Semoga bermanfaat.