Jumat, 24 Januari 2025 10:01 Podomoro Feedmill
Pada kandang layer closed house,
kondisi iklim mikro di dalam kandang dapat diatur atau dikelola menggunakan
sistem ventilasi otomatis. Parameter iklim mikro di dalam kandang meliputi
suhu, aliran udara, dan kelembapan. Dari ketiga parameter tersebut, kelembapan
udara merupakan aspek lingkungan yang paling sulit untuk dikontrol, sedangkan
suhu dan aliran udara cenderung lebih mudah diatur. Suhu di dalam kandang layer
closed house dapat dinaikkan dengan menambahkan pemanas ketika udara dingin,
sementara untuk menurunkan suhu, kecepatan aliran udara dapat ditingkatkan.
Penurunan suhu dalam kandang closed house bisa dilakukan dengan meningkatkan
kecepatan udara menggunakan kipas hisap atau exhaust fan, seperti Multifan.
Selain itu, suhu juga dapat diturunkan dengan menggunakan sistem evaporasi,
contohnya melalui pemasangan Cooling Pad.
Langkah-Langkah Proses Pendinginan
Proses pendinginan di kandang layer
closed house bertujuan untuk menghilangkan udara panas atau menurunkan suhu
udara di dalam kandang. Penurunan suhu ini disesuaikan dengan target suhu pada
setiap fase pemeliharaan ayam layer. Langkah-langkah pendinginan di kandang
layer closed house terdiri dari dua metode utama sebagai berikut:
1. Pendinginan Mekanis
Pendinginan mekanis merupakan langkah
awal dalam menurunkan suhu di kandang closed house. Metode ini dilakukan dengan
meningkatkan kecepatan atau aliran udara sehingga tercipta efek angin dingin
(wind chill effect). Efek angin dingin adalah penurunan suhu yang dirasakan
ayam akibat hembusan udara yang mengenai tubuhnya. Kandang layer closed house
yang ideal harus dapat menghasilkan kecepatan udara yang sesuai dengan
kebutuhan ayam serta memastikan terjadinya pergantian udara (air exchange)
secara optimal. Pergantian udara ini berarti seluruh volume udara dalam kandang
digantikan oleh udara baru dalam waktu tertentu.
Efek angin dingin selain dipengaruhi
oleh kecepatan udara, juga tergantung pada chill factor, yaitu penyesuaian suhu
berdasarkan umur ayam. Semakin besar atau tua ayam, nilai chill factor-nya akan
semakin rendah. Misalnya, untuk ayam kecil atau DOC, nilai chill factor dapat
mencapai ±8°C, sedangkan untuk ayam dewasa turun menjadi ±2°C. Dengan mengetahui
nilai ini, suhu efektif yang dirasakan ayam dapat dihitung sebagai suhu aktual
dikurangi wind chill effect.
Kecepatan udara perlu disesuaikan
dengan umur atau tahap pemeliharaan ayam. Pada periode starter, kecepatan udara
ideal adalah 0,3–0,5 m/s, pada periode grower sekitar 0,5–2,0 m/s, dan pada
periode layer 2,0–2,5 m/s. Jika kecepatan udara melebihi target, ayam bisa
merasa kedinginan, yang akan memengaruhi performanya. Sebaliknya, jika
kecepatan udara terlalu rendah, kualitas udara akan menurun, suhu meningkat,
dan kelembapan tidak terkontrol dengan baik, yang dapat memengaruhi kesehatan
ayam.
2. Pendinginan Evaporatif
Pendinginan evaporatif dilakukan
setelah pendinginan mekanis mencapai kapasitas maksimum. Pada tahap ini,
cooling pad system diaktifkan. Sistem ini terdiri atas komponen seperti cell
pad, rain maker, pompa, dan bak penampung air. Pendinginan terjadi ketika udara
panas melewati cell pad yang basah, sehingga panas terserap dan terjadi
penguapan yang menurunkan suhu udara.
Metode pendinginan evaporatif sangat
efektif dalam menurunkan suhu, tetapi juga meningkatkan kelembapan udara.
Penurunan suhu 1°C akibat evaporasi dapat meningkatkan kelembapan hingga 4-5%.
Efisiensi metode ini bergantung pada kelembapan udara; semakin tinggi kelembapan,
semakin rendah efisiensi penguapan.
Untuk mengontrol kelembapan, sistem
cooling pad harus diatur dengan baik menggunakan sistem otomatis yang dapat
mengelola kecepatan udara, kelembapan, dan suhu. Jika kelembapan mencapai 80%,
pompa cooling pad harus dimatikan. Pengamatan perilaku ayam, seperti panting,
juga menjadi indikator penting. Misalnya, jika kelembapan udara mencapai 85%
dan suhu kandang 30°C, penggunaan cooling pad tidak disarankan, tetapi
kecepatan udara dapat ditingkatkan hingga batas optimal untuk memastikan
kenyamanan ayam.