Jumat, 25 Februari 2022 11:02 Podomoro Feedmill
Tantangan peternak ayam saat musim hujan dan musim kemarau tentu berbeda. Pada musim hujan, curah hujan semakin tinggi, suhu menjadi rendah, dan tingkat kelembapan tinggi. Ketiga hal tersebut dapat memengaruhi beberapa komponen penting pada proses pemeliharaan. Inilah tantangan peternak di musim hujan yang perlu diketahui, agar bisa meminimalisir hal-hal yang dapat merugikan peternak.
1. Komponen Air minum
Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan kualitas air menurun serta keterbatasan daya serap air oleh tanah. Penurunan kualitas air terjadi secara fisik dan biologi. Penurunan kualitas secara fisik dapat diketahui dari kondisi air yang berbau, keruh, dan bercampur lumpur. Air yang bercampur dengan lumpur dapat menyebabkan penyumbatan pada pipa air minum dan memicu endapan yang menjadi tempat berkembangnya bibit penyakit.
Selain itu, keterbatasan daya serap oleh tanah dapat menyebabkan masalah berupa genangan air serta pencemaran air tanah karena bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit).
2. Komponen Pakan
Musim hujan dapat menyebabkan pakan cenderung mudah lembap sehingga menyebabkan mikroorganisme jamur mudah tumbuh. Pada musim ini tingkat kelembapan udara cenderung tinggi mencapai 80%. Pakan yang sudah tercemar mikotoksin (racun yang dihasilkan oleh jamur) dapat menyebabkan gangguan kekebalan tubuh. Kondisi tersebut dapat menyebabkan ayam mudah terinfeksi bibit penyakit.
3. Komponen Kandang
Peternakan ayam yang menggunakan sistem kandang terbuka dapat membuat ayam rentan terkena dampak langsung dari musim hujan. Misalnya, naik turunnya suhu dan kelembapan, arah aliran angin yang fluktuatif, serta tampias hujan yang masuk ke kandang. Kondisi tersebut dapat memengaruhi daya tahan tubuh dan produktivitas ayam.
Pada kandang postal, masalah yang kerap timbul adalah kondisi litter yang mudah lembap sehingga rentan menggumpal. Sementara itu, pada kandang panggung, musim hujan sering menyebabkan sistem aliran di sekitar kandang terganggu.
4. Komponen Bibit Penyakit
Bibit penyakit pada musim hujan lebih mudah menyebar melalui air minum. Selain itu, penularan terjadi karena peningkatan populasi serangga yang menjadi agen penyakit dari feses ke tempat pakan dan air minum. Apalagi pada musim hujan, telur cacing dan bakteri E.coli memiliki daya tahan (adaptasi) yang tinggi ketika berada di luar tubuh ayam.
Peternak harus melakukan monitoring secara rutin pada ternak ayamnya untuk penanggulangan penyakit sedini mungkin. Untuk mengevaluasi tanda atau isyarat yang diperlihatkan ayam dengan baik maka perlu mengamati perilaku ayam secara teliti. Misalnya nafsu makan turun, ayam cenderung diam, terlihat mengantuk, suka menggerombol jika kedinginan, menjauhi pemanas jika suhu tinggi, adanya gangguan pernapasan dan gejala tidak normal lainnya. Hal ini bertujuan supaya segera dapat diketahui dan dilakukan tindakan penanganan. Semoga bermanfaat.
Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/penyakit-ini-sering-menyerang-ayam-joper