Kamis, 24 Februari 2022 10:02 Podomoro Feedmill
Ayam Joper (Jowo Super) memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan ayam lainnya, salah satunya tahan terhadap serangan penyakit. Oleh karena itu, ayam Joper memiliki peluang dengan tingkat kematian yang sedikit. Namun, jika tidak diimbangi dengan manajemen pemeliharaan yang tepat, kemungkinan terbesar ayam Joper akan terserang berbagai penyakit. Tentunya, hal tersebut akan membuat kerugian yang cukup besar.
Penyakit Pada Ayam Joper
Inilah beberapa penyakit yang biasa menyerang ayam Joper dan perlu peternak antisipasi, antara lain :
1. Penyakit Cacingan
Jika ayam terserang penyakit cacingan, ayam akan mudah lemas karena nafsu makan akan berkurang dan pertumbuhan lambat. Pencegahannya yaitu dengan menggunakan obat cacing secara berkala, sanitasi yang benar, litter/sekam sering diganti, mencegah serangga berkembang biak di lingkungan kandang karena dikhawatirkan bisa menjadikan perantara penyakit. Cacing pita dan cacing gilig menjadi yang paling sering ditemukan pada ayam. Pengobatan bisa menggunakan Piperazine dan Sulfamezatin.
2. Gumboro
Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh ayam Joper. Tingkat penularan virus ini sangat tinggi karena dapat menular hingga semua ayam yang berada dalam satu kandang. Virus ini menyebabkan kematian massal pada ayam. Cara mencegah penyakit ini adalah dengan pemberian multivitamin dan melakukan vaksinasi pada ayam yang sehat.
3. ND (Newcastle Disease) / Tetelo
Secara umum gejala penyakit tetelo atau ND pada ayam Joper serupa dengan gejala penyakit ND pada ayam ras, di antaranya ayam sulit bernapas, terdengar suara ngorok, terlihat lesu, bersin, mata mengantuk, tidak nafsu makan, serta feses encer berwarna kehijauan. Lebih spesifiknya ayam yang terserang ND ditemukan dengan sayap terkulai atau turun, serta leher terpuntir (tortikolis). Kerugiannya menyebabkan angka kesakitan yang tinggi 80-100% hingga kematian dengan pola semakin hari semakin meningkat.
4. Berak Darah (Koksidiosis)
Penyakit Koksidiosis disebabkan oleh protozoa Eimeria sp. Anak ayam yang terkena penyakit ini mempunyai gejala seperti lesu, kotoran encer dan bulu disekitar kloaka (anus) kotor. Pencegahannya dengan melakukan sanitasi dan pemberian ventilasi yang baik disekitar kandang. Untuk obat bisa menggunakan diklazuril atau sulfaquinoksalin.
5. Berak Kapur (Pullorum)
Penyakit Pullorum disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Gejala ayam lesu, makan berkurang dan mengeluarkan kotoran berwarna putih dari kloaka. Untuk pencegahannya dengan fumigasi pada kandang dan mesin penetas. Pengobatan bisa menggunakan neo terramycyn, noxal, quinoxalin.
Pastikan selalu menjaga kesehatan ayam Joper tetap maksimal, agar agen infeksi tidak masuk ke tubuh ayam. Pencegahannya lainnya, pastikan peternak menciptakan kondisi yang nyaman, pakan dan air minum sesuai kebutuhan, melakukan vaksinasi jika diperlukan, pemberian antibiotik dan multivitamin pada ayam sakit, dan melakukan sanitasi serta desinfeksi kandang. Semoga bermanfaat.
Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/tips-penangkapan-dan-pengangkutan-ayam