Suplementasi Kalsium dan Fosfor Pada Ayam Petelur

Selasa, 06 Oktober 2020 13:10 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-size: 12pt;">Produktivitas ayam yang optimal salah satunya dipengaruhi oleh kandungan...</span></p>

Produktivitas ayam yang optimal salah satunya dipengaruhi oleh kandungan nutrisi pada pakan. Seperti kandungan protein dan energi, selain itu juga ditentukan nutrisi mineral. Mineral yang paling dibutuhkan oleh ayam petelur adalah kalsium (Ca) dan fosfor (P).  

 

Kebutuhan Kalsium (Ca) dan Fosfor (P) Produktivitas ayam yang optimal salah satunya dipengaruhi oleh kandungan nutrisi pada pakan. Seperti 

 

Mineral kalsium dan fosfor berperan penting dalam tubuh ayam petelur, sebagai penyusun kerangka tubuh (tulang) dan kerabang telur. Ca dan P pada dasarnya akan bekerja sama dalam proses pembentukan tulang dan kerabang telur. Hanya saja saat proses pembentukan kerabang telur, cenderung lebih banyak membutuhkan mineral Kalsium dibandingkan Fosfor. Sekitar 40-60% kerabang telur tersusun atas mineral Kalsium (Ca).

 

Disamping itu Kalsium dan Fosfor juga bekerja sama dengan vitamin D, agar proses penyerapan keduanya terjadi secara optimal. Vitamin D memiliki peran penting dalam kesehatan tulang. Fungsi terpenting vitamin D adalah meregulasi (mengatur) penyerapan kalsium dan fosfor. Jika asupan vitamin D kurang, maka Ca dan P tidak seluruhnya mampu terserap oleh tubuh ayam.   

 

 

 

Menurut Nutrition Management Guide Commercial ISA Brown (2011), bahwa kebutuhan Ca pada fase starter dan layer lebih tinggi dibandingkan fase grower. Sedangkan kebutuhan Forfor (P), paling tinggi di fase starter dan akan menurun seiring bertambahnya umur ayam petelur.

 

1. Ayam Petelur Fase Starter dan Grower

 

Agar nutrisi di dalam tubuh terpenuhi, maka sangat penting memerhatikan pemberian Ca dan P di dalam tubuh ayam. Untuk ayam petelur fase starter sampai grower, memerlukan perbandingan Ca : P sebesar 2-2,5 : 1 (Tabel 1). Kalsium (Ca) dan Fosfor (P) yang terkandung dalam pakan akan diabsorpsi (diserap) oleh saluran pencernaan dan dideposisikan ke dalam tulang/kerangka. Jika asupan Ca dan P tidak memenuhi kebutuhan ayam, maka dampak yang biasanya terjadi adalah pertumbuhan kerangka yang lambat dan pertumbuhan berat badan yang rendah.

  

 

2. Ayam Petelur Fase layer

 

Ketika ayam petelur memasuki fase layer, maka kebutuhan Kalsium dan Fosfor cenderung dominan untuk pembentukkan kerabang telur. Pada fase layer Ca dan P diambil langsung dari dalam darah (penyerapan Ca dan P di usus). Pada kondisi tertentu, misalnya jumlah kalsium dalam darah sedikit, maka tubuh ayam akan mengambil cadangan Ca dari kerangka tubuh (tulang). Kemudian kerangka (tulang) tersebut akan di reformulasi (dibentuk kembali) dengan suplai Ca dan P dari pakan berikutnya. Sehingga, untuk fase pre layer memerlukan perbandingan Kalsium dan Fosfor sebesar 5 : 1, sedangkan pada fase layer perbandingan naik menjadi 9-12 : 1 (Tabel 1).

 

Apabila kandungan Ca di dalam pakan melebihi kebutuhan standarnya, maka akan memengaruhi penyerapan mineral lain seperti Mg, Mn, dan Zn menjadi tidak optimal. Namun, jika ayam mengalami kekurangan Ca dan P dari asupan pakan, maka kerabang telur yang terbentuk akan lebih tipis. Saat kondisi kekurangan mineral ini terjadi terus-menerus, maka dampak lainnya yang akan muncul adalah terjadi kelumpuhan pada ayam, atau di lapangan biasa disebut dengan kasus lelah kandang (cage layer fatigue). Semoga bermanfaat ya,.

 

Bagikan :