Senin, 05 Oktober 2020 14:10 Podomoro Feedmill
Jenis “Ayam Gaok” mungkin terdengar asing oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, tidak lagi bagi masyarakat di Pulau Madura. Ayam Gaok merupakan ayam lokal khas Madura, menjadi primadona tersendiri dengan karakterisik dan potensi yang dapat diandalkan. Bahkan tahun 2014, melalui keputusan Kementan RI, telah ditetapkan tentang Rumpun Ayam Gaok.
Penetapan Rumpun Ayam Gaok
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1056/Kpts/SR.120/10/2014 tentang penetapan rumpun Ayam Gaok. Dimana Ayam Gaok sebagai kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia. Kementan merasa perlu melindungi dan melestarikan, karena mempunyai keseragaman bentuk fisik yang khas dibandingan dengan ayam lain. Asal usul Ayam Gaok berasal dari ayam hutan merah (Gallus gallus domesticus) yang kawin dengan ayam asli dari Pulau Puteran (pulau yang secara geografis paling dekat dengan daratan Pulau Madura dibandingkan dengan pulau-pulau lain dalam wilayah Kabupaten Sumenep). Kemudian masyarakat Pulau Puteran mengembangkannya menjadi ayam kokok yang dikenal dengan Ayam Gaok. Penyebaran asli Ayam Gaok ada di Pulau Madura dan pulau sekitarnya (Provinsi Jawa Timur).
Potensi Beternak Ayam Gaok
Ayam Gaok memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai strain unggul ayam ras lokal nusantara. Dapat dibudidayakan sebagai ayam pedaging, petelur dan berpenampilan cantik (ayam hias), selain itu juga menghasilkan suara kokok yang khas serta mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Ayam Gaok (jantan) juga dapat disilangkan dengan ayam betina lokal lainnya, misal Ayam KUB yang mempunyai produksi telur tinggi dan jarak genetik yang jauh. Hal tersebut agar memperoleh performa dan produktivitas yang tinggi. Upaya pelestarian Ayam Gaok perlu dilakukan mengingat populasi Ayam Gaok terbatas.
Karakteristik Ayam Gaok
Ciri khas ayam gaok (jantan) yaitu warna bulu leher lurik hitam putih dan seragam, warna dasar kehijauan,dan penutup leher silver kekuningan. Sedangkan yang betina warna bulu bervariasi (lurik, blorok 70%) dengan leher lurik hitam. Bobot badan Ayam Gaok jantan 2,4 kg/ekor, sedangkan bobot betina betina 2,1 kg/ekor. Umur dewasa kelamin Ayam Gaok sekitar 6 bulan dan umur produktif sekitar 3 tahun.
Setelah ditetapkannya Ayam Gaok sebagai Sumber Daya Genetik Ternak (SDGT), pemerintah berharap untuk dapat menggali potensi dan memanfaatkan Sumber Daya Hayati Ternak. Agar mencapai dengan apa yang diharapkan, maka diperlukan kerjasama antara peternak dan pemerintah. Semoga bermanfaat ya,.