Strategi dan Cara Pemasaran Ayam Potong

Jumat, 01 Juli 2022 10:07 Podomoro Feedmill

Merancang strategi dan cara pemasaran produk olahan ayam potong sangat penting dalam meningkatkan penjualan produknya....

Usaha ayam potong di Indonesia memiliki potensi yang begitu tinggi, sehingga sangat cocok untuk pelaku usaha dan peternak ayam potong di Indonesia. Merancang strategi dan cara pemasaran produk olahan ayam potong sangat penting dalam meningkatkan penjualan produknya. Banyak orang tidak akan mengenali produk yang dijual apabila strategi dan cara pemasarannya kurang tepat. Maka dari itu, perlu sekali mempelajari cara membuat strategi pemasaran produk yang benar agar tepat sasaran sesuai target bisnis yang sudah ditetapkan. 

 

Strategi dan Cara Pemasaran

 

Berikut merupakan strategi dan cara pemasaran yang tepat untuk memasarkan produk olahan ayam potong :

 

1. Melakukan Penghematan Biaya Operasional Kandang

 

Operasional kandang ayam memegang biaya pengeluaran tertinggi dengan 70% modal dialokasikan untuk pembelian pakan ayam. Untuk menekan biaya operasional kandang maka pelaku usaha dan peternak bisa memberi pakan ayam berupa dedek padi, sayuran, dan umbi-umbian. Tidak perlu memberi pakan olahan seperti pelet/voer secara terus menerus karena pada dasarnya ayam termasuk hewan pemakan segala. Namun, pada pakan jadi pabrik tentunya nutrisi sudah disesuaikan dengan kebutuhan ayam.

 

Ayam juga termasuk hewan yang sangat rentan terhadap penyakit dan mengalami kematian, sangat perlu tambahan pemberian vaksin dan suplemen dalam menjaga kesehatan sekaligus memenuhi kebutuhan tumbuh kembang ayam. 

 

Selain pakan, kondisi kandang sangat penting untuk mencegah ayam menjadi stres. Idealnya, kandang memiliki lampu untuk menjaga suhu tubuh ayam, menyediakan tempat makan dan minum yang banyak, serta kondisi kandang jangan terlalu sesak.

 

2. Mengetahui Kisaran Harga di Pasaran

 

Panen merupakan tahap akhir dari pemeliharaan ayam di dalam kandang yang selanjutnya dijual ke pasar baik itu melalui pengepul, retail, ataupun hotel dan restoran. Sebelum melakukan persetujuan, peternak dan pelaku usaha terlebih dahulu melakukan riset untuk mengetahui harga pasaran ayam yang cenderung berubah-ubah untuk mencegah kerugian dan tidak ditekan oleh para pengepul terus menerus.

 

3. Membangun Hubungan Baik dengan Para Pelaku Usaha

 

Membangun networking (hubungan) dengan beberapa jenis pelaku usaha sangat penting dalam mengembangkan bisnis ayam potong. Beberapa diantaranya yang berhubungan dengan usaha ayam potong yakni pengepul, penjual, pelaku usaha kuliner, dan pemilik akomodasi.

 

Mengenal serta memiliki hubungan baik dengan banyak pelaku usaha dengan berbagai latar belakang bisnis yang berbeda mempermudah jalan untuk memasarkan produk yang dihasilkan, sekaligus membuka peluang daya tawar harga yang lebih beragam. 

 

4. Pemasaran Langsung ke Tempat Usaha

 

Pemasaran melalui tangan pertama akan memberikan keuntungan lebih bagi peternak karena harga jual biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan menjual ke pengepul karena memangkas beberapa jalur pemasaran dan menyasar langsung pada konsumen akhir.

 

Biasanya untuk masuk ke jalur pemasaran ini, pelaku usaha/peternak membawa sampel ayam karkas sesuai permintaan konsumen, karena setiap bisnis memiliki standar sendiri terkait kualitas ayam yang diberikan kepada konsumen.

 

Meskipun memiliki hubungan yang baik namun sebagai pelaku usaha ayam potong harus tegas menetapkan aturan pembayaran dalam setiap pembelian dengan menerapkan aturan cash and carry atau cicilan selama berapa minggu atau bulan. Dengan menetapkan aturan pembayaran yang jelas, maka peternak dan para pelaku usaha tidak perlu mengalami kerugian.

 

5. Menggunakan Sistem Eceran

 

Memakai sistem eceran merupakan cara agar produk ayam menjangkau banyak pembeli, terlebih industri katering rumahan maupun pembeli yang hanya mau membeli dalam jumlah kecil. Dengan memakai sistem ini, keuntungan yang didapat menjadi maksimal. Selain itu, sistem eceran juga harus melayani keinginan pembeli yang biasanya hanya ingin bagian tertentu saja seperti dada, paha, atau sayap. Biasanya sistem eceran memiliki harga yang lebih mahal daripada ayam yang dibeli secara utuh. 

 

Dengan perkembangan zaman yang semakin modern dan pertumbuhan teknologi yang semakin maju, sebaiknya pelaku usaha memanfaatkan platform ecommerce dalam memasarkan produk olahan eceran seperti chicken fresh, froozen food, dan hasil olahan ayam lainnya. Semoga bermanfaat.

 

Bagikan :