Solusi Tepat Pengganti AGP, Jangan Sampai Keliru!
AGP (Antibiotic Growth Promoter) adalah antibiotik yang digunakan pada hewan dalam dosis rendah dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan performa hewan (FAO dan WHO 2001). Terdapat beberapa antibiotik yang termasuk AGP dilarang dalam penggunaan imbuhan pakan ternak. Sehingga menjadi tantangan bagi pelaku usaha peternakan untuk mencari alternatif pengganti AGP yang dapat meningkatkan produksi ternak, namun tetap aman, efisien, dan berkelanjutan.
Larangan Penggunaan AGP
Larangan penggunaan AGP oleh pemerintah merupakan langkah dalam menindaklanjuti Undang-Undang No. 18 tahun 2009 pasal 22:4c yang berbunyi “Setiap orang dilarang menggunakan pakan yang dicampur hormon tertentu dan atau antibiotik imbuhan pakan.” Pelarangan ini berlaku efektif mulai 1 Januari 2018.
Adapun larangan penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan tertuang dalam Permentan No. 14 Tahun 2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan, dijelaskan bahwa penggunaan antibiotik diperbolehkan, asalkan hanya untuk keperluan terapi saja. Antibiotik dapat dicampur ke dalam pakan dengan dosis terapi dan wajib berada di bawah pengawasan dokter hewan. Lama pemakaiannya paling lama adalah 7 hari.
Kenapa Penggunaan AGP Berisiko ?
Mekanisme kerja AGP yaitu menekan perkembangan mikroorganisme yang merugikan di dalam saluran pencernaan hewan sehingga absorbsi nutrisi lebih efisien (National Office of Animal Health, 2001). Antibiotik dipercaya dapat menekan pertumbuhan bakteri-bakteri patogen yang berakibat meningkatnya populasi bakteri menguntungkan.
Namun penggunaan antibiotik dalam pakan berisiko negatif bagi ternak dan manusia karena menyebabkan resistensi mikoorganisme. Pengaruh negatif lainnya adalah residu antibiotik akan terbawa dalam produk-produk ternak seperti daging, telur, dan susu serta akan berbahaya bagi manusia sebagai konsumen. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen No. TN 260/1994 ada 19 antibiotik yang termasuk AGP, yaitu :
Solusi Pengganti AGP
Sejumlah upaya dilakukan para pelaku industri peternakan dalam mencari produk pengganti AGP yang tepat seperti mampu mengurangi terjangkitnya infeksi, mengurangi jumlah bakteri patogen dan mampu meningkatkan penyerapan nutrisi. Saat ini, banyak tersedia dan beredar alternatif AGP di pasaran seperti asam organik, probiotik, prebiotik, sinbiotik, fitobiotik, enzim, dll. Tujuan utama pemberian alternatif ini sama halnya dengan AGP yaitu memelihara keseimbangan mikroflora usus dan mengoptimalkan proses pencernaan.
Enzim
Alternatif pengganti AGP yaitu dengan menggunakan enzim (contoh: enzim pemecah serat dll). Tubuh sendiri dapat memproduksi enzim, yaitu katalisator yang dapat mempercepat reaksi pemecahan senyawa-senyawa kimia kompleks menjadi sederhana. Tapi tubuh masih memerlukan tambahan enzim dari luar, karena faktor antinutrisi pada pakan, rendahnya efisiensi kecernaan pakan dan ketiadaan enzim tertentu pada ternak.
Enzim fitase, xylanase, amilase, dan protease merupakan beberapa enzim yang mendapat perhatian cukup besar para peneliti saat ini. Misalnya enzim fitase, bahan-bahan asal pakan yang kaya akan karbohidrat seperti jagung, bekatul, gandum dan lainnya mengikat unsur fosfor dalam bentuk asam fitat sehingga tidak mampu dicerna oleh ternak. Penambahan enzim tersebut dalam pakan mampu memecah ikatan kompleks antara antinutrisi asam fitat dengan mineral fosfor, sehingga penyerapan fosfor dapat meningkat.
Penggunaan enzim dalam ransum saat ini dan kedepan akan menjadi tren dan kebutuhan untuk mengatasi semakin berkurangnya kuantitas dan kualitas bahan baku ransum. Penambahan enzim diharapkan dapat meningkatkan performa ayam. Semoga bermanfaat.