Solusi Mencapai Keseragaman Ayam
Tingkat keseragaman pada ayam menjadi syarat penting agar performa atau produktivitas bisa optimal. Keseragaman yang tidak optimal akan berpengaruh pada waktu mulai produksi (ayam petelur) dan waktu panen (ayam broiler). Parameter keseragaman ayam salah satunya dapat dilihat dari pencapaian bobot badan ayam. Pencapaian bobot badan akan mencerminkan kondisi organ dalam, baik organ pencernaan, dan pernapasan. Bobot badan harus terkontrol sejak DOC (Day Old Chick) sampai panen atau afkir.
Keseragaman Bobot Badan Ayam Broiler
Tingkat keseragaman bobot badan ayam broiler dikatakan normal/baik apabila mencapai ≥ 80%. Hal ini berarti lebih dari 80% ayam dalam satu kandang memiliki bobot yang hampir sama dengan toleransi ± 10% dari standar. Misalnya, ayam broiler umur 14 hari standarnya memiliki bobot badan 500 gram. Itu artinya, tingkat keseragaman ayam akan baik jika 80% dari total ayam di kandang bobot badannya antara 450-550 gram (± 10% dari standar 500 gram).
Jika kondisi bobot badan ayam seragam, maka kemampuan ayam untuk makan dan minum bisa seragam. Sedangkan kondisi ayam dengan bobot badan tidak seragam menyebabkan ayam dengan bobot badan besar (melebihi standar) akan mendominasi dan ayam dengan bobot badan kecil akan semakin tersingkirkan dan tertinggal.
Kasus ayam dengan bobot badan di bawah standar (slow growth) akan lebih banyak ditemukan pada puncak musim penghujan, puncak musim kemarau, atau pada musim pancaroba yaitu pergantian antara musim kemarau ke penghujan atau pergantian dari musim penghujan ke kemarau (Fadilah, 2013).
Penanganan Keseragaman Bobot Badan Rendah
Kondisi keseragaman ayam rendah (<80%), maka pisahkan ayam-ayam yang bobot badannya berada di bawah rentang standar. Setelah itu, untuk kelompok ayam yang bobotnya sangat jauh dari standar (< 40% dari standar) sebaiknya diafkir dan tidak dipelihara lagi. Sedangkan yang bobotnya tidak terlalu jauh dari standar dapat diberi perlakuan sebagai berikut:
1. Ayam diberi ransum starter yang berkualitas bagus, ditambah dengan premik (misalnya PM MIX Water Aplication, PM MIX Broiler Merah dan Hijau) yang mengandung multivitamin, asam amino dan mineral untuk memacu pertumbuhan yang optimal.
2. Berikan multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Berikan antibiotik atau suplemen One Solution untuk mencegah dan mengobati infeksi penyakit saluran pernapasan.
4. Setelah ayam mencapai bobot 1-1,2 kg, maka ayam dapat dipanen/dijual.
Antisipasi Periode Pemeliharaan Selanjutnya
Perlu melakukan antisipasi untuk mencegah kasus ini tidak terulang pada periode pemeliharaan ayam broiler berikutnya. Dengan cara memilih DOC (Day Old Chick) yang berkualitas baik dan manajemen pemeliharaan yang optimal dimulai sejak awal pemeliharaan, terlebih saat masa brooding. Selain itu, dapat memberikan suplemen fase brooding Maxtreme untuk memaksimalkan target pencapaian di masa brooding, termasuk keseragaman ayam. Semoga Bermanfaat.