Sabtu, 30 Oktober 2021 14:10 Podomoro Feedmill
Kelainan fisik pada ayam umur sehari (DOC) dapat diketahui sejak ditempat penetasan atau saat DOC tiba di peternakan. Tapi tidak perlu khawatir, karena beberapa kelainan fisik pada DOC dapat sembuh/pulih meskipun relatif kecil untuk kembali normal. Salah satu kelainan fisik pada DOC adalah Red Hock. Untuk mengetahui penyebab dan akibat dari Red Hock, berikut penjelasannya.
Red Hock
Red Hock adalah salah satu kelainan fisik yang sering terjadi pada ayam umur sehari (DOC). Cacat fisik ini bukanlah penyakit yang menular. Namun dapat menjadi faktor pembuka infeksi sekunder saat imunitas ayam melemah, karena tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk menjaga kekebalan tubuhnya. Kelainan fisik ini secara umum ditandai dengan tungkai merah pada DOC, dan sering berakibat fatal yang menimbulkan kematian.
Penyebab Red Hock Pada DOC
Salah satu faktor penyebab Red Hock adalah faktor pada inkubasi. Faktor inkubasi seperti suhu, kelembaban, pemutaran dan ventilasi yang dapat memengaruhi kualitas DOC. Red Hock disebabkan karena kondisi yang buruk ditempat penetasan. Ketika kelembaban diatur terlalu tinggi, banyak anak ayam menetas dengan perut terlalu besar, menyebabkan mereka berjuang untuk meninggalkan cangkang. Anak ayam akan berusaha keluar dari cangkang menggunakan paruh dan kakinya.
Sering mendorong terlalu keras saat meninggalkan cangkang (menetas), menyebabkan kerusakan pada kaki-kakinya. Red Hock pada umumnya dapat menghilang dalam waktu 7 hari setelah menetas.
Akibat Red Hock Pada DOC
Akibat Red Hock, anak ayam cenderung mengalami kelumpuhan dan tidak dapat berjalan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi akan berkurang, terutama kebutuhan air minum. Akhirnya, anak ayam akan kekurangan cairan sehingga dapat menurunkan kekebalan tubuh, melemah, dan mati. Saat kekebalan tubuh melemah akan mudah agen penyakit untuk masuk kedalam tubuh.
Solusi dan Pencegahan Red Hock
Jika mengalami Red Hock sebaiknya segera melakukan culling, yaitu memisahkan antara ayam sehat dan sakit. Beberapa ahli mengatakan bahwa Red Hock dapat menghilang dalam waktu 7 hari setelah menetas. Namun, pemberian vitamin perlu diberikan agar kekebalan tubuh DOC tetap terjaga.
Agar masalah ini (Red Hock) tidak terulang, maka dapat menerapkan beberapa Standart Operasional Prosedure (SOP) di tingkat penetasan. Untuk para ahli dari bidang manajemen tempat penetasan harus menjelaskan SOP terbaik tentang praktik penetasan. Misalnya, dengan adanya ketentuan suhu dan kelembaban, pemutaran telur, serta sistem ventilasi yang sesuai pada inkubasi (tempat penetasan telur). Semoga bermanfaat.
Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/cara-mengatasi-kanibalisme-pada-ayam