Kenapa Produksi Ayam Petelur Menurun ?

Rabu, 03 November 2021 16:11 Podomoro Feedmill

Beberapa faktor penyebab penurunan produksi telur adalah sebagai berikut...

Keberhasilan dalam memelihara ayam ras petelur dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas telur yang dihasilkan. Maka peternak harus mengetahui penyebab produksi telur menurun dengan kualitas rendah. Ketika produksi ayam petelur menurun, akan memengaruhi penghasilan ekonomi peternak bahkan dapat mengakibatkan kerugian. Beberapa faktor penyebab penurunan produksi telur adalah sebagai berikut.

 

1. Nutrisi

 

Kebutuhan pakan/ransum ayam yang seimbang dapat mempertahankan tingkat produksi telur. Jika nutrisi dalam pakan ayam, seperti kadar energi, protein, fosfor dan kalsium yang tidak cukup (kurang) akan menurunkan produksi telur. Selain nutrisi dalam pakan, air minum juga perlu diperhatikan. Beberapa jam ayam petelur tanpa air minum dapat menghentikan proses bertelur selama berminggu-minggu. Oleh karena itu, sediakan air minum secara adlibitum.

 

 

 

2. Kurangnya Lama Penyinaran

 

Kebutuhan penyinaran ayam petelur kurang lebih 16 jam selama sehari. Namun, sinar matahari hanya mampu bekerja selama 12 jam/hari, belum saat musim hujan. Maka dalam manajemen pemeliharaan perlu tambahan lampu di dalam kandang untuk mempertahankan panjang sinar/cahaya, paling tidak 14 jam/hari. Produksi telur salah satunya dirangsang oleh sinar/cahaya, yang bertujuan untuk merangsang horman reproduksi pada ayam.

 

 

3. Penyakit

 

Saat ayam terkena penyakit, otomatis produksi telur akan terganggu. Penyakit yang dapat menyebabkan penurunan produksi telur ayam yaitu, Egg Drop Syndrome (EDS), Newcastle Disease (ND), Infectious Bronchitis (IB), Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Colibacillosis. Penyakit ND dan IB menurunkan kualitas kerabang, bagian dalam telur, dan dapat merusak saluran produksi. Penyakit EDS menyebabkan kerabang telur sangat tipis sehingga telur mudah pecah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya pencegahan dan pengobatan agar kesehatan ayam tetap terjaga. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu melakukan biosecurity dan vaksinasi. 

 

4. Stres/Memasuki usia tua

 

Semua makhluk hidup akan memasuki masa usia tua, begitu pula dengan ayam petelur. Saat memasuki usia tua (afkir) maka produktifitas telur akan menurun. Ketika ayam berusia tua (<90 minggu) akan melakukan yang namanya moulting (rontok bulu), dan secara tidak langsung produksi telur juga akan menurun. Stres pada ayam juga memengaruhi turunnya produksi telur. Penyebab stres pada ayam petelur adalah suara bising, suhu kandang yang tinggi (>30°C), dan perubahan mendadak jenis pakan.

 

Ketika ayam stres, selain terjadi peningkatan hormon ACTH (adeno-corticotropic hormone) yang bisa menurunkan sistem kekebalan, di dalam tubuh ayam juga terjadi peningkatan hormon epinefrin. Hormon ini ketika dikeluarkan ke dalam darah akan menyebabkan proses peneluran menjadi mundur dan menghambat pembentukan jaringan kutikula pada lapisan kerabang telur sehingga proses pigmentasi kerabang juga ikut terhambat (Butcher dan Miles, 2003). Semoga bermanfaat.

 

 

Bagikan :