Selasa, 25 Agustus 2020 13:08 Podomoro Feedmill
Peternak ayam ras petelur terus berinovasi dalam memenuhi permintaan telur di pasaran. Dengan cara memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi telur. Namun faktanya, di pasaran konsumen lebih menyukai telur dengan warna kerabang cokelat. Padahal dari sisi kualitas tidak ada perbedaan antara telur kerabang cokelat dan putih, baik dari segi rasa dan kandungan nutrisinya. Akan tetapi bagaimana khasusnya, jika ayam dalam kondisi sehat tetapi produktivitas telur berwarna pucat? Bukankah hal ini akan memengaruhi permintaan telur di pasaran. Berikut penjelasan dan solusinya.
Proses Pewarnaan Kerabang Telur
Proses pembentukan dan pewarnaan kerabang telur terjadi di dalam uterus (rahim), proses ini memerlukan waktu 18-24 jam. Proses pewarnaan kerabang telur tepatnya terjadi pada waktu 90 menit terakhir proses pembentukan kerabang telur. Selanjutnya telur akan keluar dari tubuh ayam melalui kloaka (lubang posterior).
Senyawa yang berperan dalam proses pewarnaan telur adalah pigmen protoporphyrin (Miksik et al., 1994). Protoporphyrin diproduksi oleh sel-sel epitel yang ada di dinding uterus.
Faktor Penyebab Warna Kerabang Telur Pucat
Jika ayam terlihat sehat tapi telur berwarna pucat, maka faktor penyebabnya ada 3 yaitu umur ayam, stres, dan akibat dari defisiensi (kekurangan) nutrisi.
a. Umur
Pada periode peralihan dari masa grower ke layer, ayam cenderung dalam proses belajar bertelur dengan kondisi kerabang pucat dan putih. Karena, pigman protoporphyrin jumlahnya masih sangat terbatas. Namun, seiring bertambahnya umur ayam sel-sel epitel akan terus memproduksi pigman protoporphyrin. Ketika ayam berumur tua (>80 minggu), sel-sel epitel akan mengalami degenerasi (penuaan), sehingga produksi pigman protoporphyrin menurun. Akibatnya kemampuan pigmantasi kerabang telur juga akan menurun (pucat dan putih).
b. Stres
Faktor stres menurut beberapa ahli menjadi salah satu faktor terbesar penyebab pucatnya warna kerabang. Stres pada ayam petelur banyak sekali penyebabnya, di antaranya adalah suara bising, suhu kandang yang tinggi (>30°C), dan perubahan mendadak jenis pakan.
c. Defisiensi Nutrisi
Nutrisi terbesar ayam diperoleh melalui pakan, komponen pakan yang berkontribusi menyebabkan warna kerabang telur memucat antara lain kadar mikotoksin (racun yang dihasilkan jamur) dan kadar mineral kalsium. Kadar mikotoksin yang tinggi akan memengaruhi proses kerja saluran reproduksi. Sedangkan, defisiensi kalsium menyebabkan sekresi protoporphyrin saat pengecatan kerabang telur berkurang sehingga warna kerabang menjadi lebih putih.
Berikut Solusinya!
1. Memberikan suplemen PM Mix Layer Merah atau Hijau, untuk memenuhi kebutuhan vitamin, trace mineral (mineral mikro), anti toksin (untuk mengikat mikotosin pada pakan), dan E-Selenium (peningkatan kekebalan tubuh pasca vaksinasi). Selain dapat memperbaiki kualitas cangkang telur, juga mampu meningkatkan produksi telur ayam.
2. Atau dapat memberikan suplemen PM Mineral Layer, untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral kalsium.
3. Perketat biosekuriti dengan melakukan penyemprotan kandang menggunakan TRIPLE KILL, dan melakukan sanitasi air minum.
4. Memperbaiki manajemen pemeliharaan di kandang untuk meminimalkan faktor stres.
Untuk para peternak sebelum melakukan penanganan, pastikan terlebih dulu apa faktor penyebab warna kerabang telur pucat. Dengan cara mengamati kondisi ayam, komponen kebutuhan ayam dan lingkungan sekitar. Selanjutnya peternak bisa segera melakukan penanganan dengan tepat. Semoga bermanfaat ya,.