Penyakit Yang Sering Menyerang Burung Puyuh Dan Cara Mengatasinya

Rabu, 16 April 2025 14:04 Podomoro Feedmill

Dalam industri peternakan, puyuh petelur dikenal sebagai salah satu unggas yang memiliki potensi tinggi dalam produksi telur. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal,

Dalam industri peternakan, puyuh petelur dikenal sebagai salah satu unggas yang memiliki potensi tinggi dalam produksi telur. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, diperlukan manajemen pemeliharaan yang baik dan tepat. Manajemen pemeliharaan puyuh petelur meliputi segala aspek yang berpengaruh pada kesuksesan usaha ternak puyuh petelur secara teratur dan sistematis.


Dengan penerapan manajemen yang baik, produktivitas dan kesehatan puyuh dapat terjaga, sehingga usaha peternakan dapat berjalan dengan efisien dan menguntungkan. Menjaga kesehatan ternak puyuh petelur sangat penting untuk memastikan produksi telur yang optimal. Berikut beberapa masalah umum yang sering dihadapi peternak puyuh dan cara mengatasinya:

 

1.   Pencahayaan

 

Pencahayaan yang tepat berperan penting dalam proses pembentukan telur. Puyuh membutuhkan pencahayaan selama 24 jam saat memasuki masa bertelur atau pada awal umur 4 minggu dengan menggunakan lampu pijar berdaya 25–40 watt. Setelah mulai bertelur, durasi pencahayaan dapat dikurangi menjadi 14–16 jam per hari. Pencahayaan yang cukup membantu puyuh merasa nyaman dan meningkatkan aktivitas sosialnya.

 

2.   Kebutuhan Air Minum

 

Air minum yang bersih dan tersedia sepanjang waktu sangat penting bagi kesehatan puyuh. Untuk puyuh berumur kurang dari 35 hari, tempatkan wadah minum di dalam kandang. Setelah usia tersebut, wadah minum dapat ditempatkan di luar kandang. Pastikan untuk membersihkan tempat minum setiap hari guna mencegah kontaminasi.

 

Air minum juga dapat digunakan sebagai media pemberian vaksin. Sebelum vaksinasi, hentikan pemberian air minum sementara hingga puyuh merasa haus, kemudian berikan air yang mengandung vaksin agar segera dikonsumsi.

 

3.   Pencegahan Penyakit

 

Puyuh rentan terhadap berbagai penyakit, terutama saat pergantian musim. Salah satu penyakit yang sering menyerang adalah tetelo (Newcastle Disease), yang dapat menyebabkan kematian. Pencegahan dapat dilakukan melalui vaksinasi yang diberikan melalui tetes mata atau dicampur dalam air minum. Selain itu, menjaga kebersihan kandang, memberikan pakan berkualitas, dan memastikan sirkulasi udara yang baik sangat penting untuk mencegah penyakit.

 

4.   Penyakit Umum pada Puyuh dan Penanganannya

 

Dalam usaha beternak burung puyuh, penyakit menjadi salah satu ancaman yang dapat mengurangi tingkat produksi dan bahkan menyebabkan kematian massal. Penyakit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri, virus, jamur, maupun kondisi lingkungan yang kurang mendukung.

 

Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis penyakit, gejala yang muncul, serta langkah-langkah penanganannya sangat penting bagi peternak. Berikut adalah beberapa penyakit yang sering menyerang burung puyuh serta cara mengatasinya:

 

·     Berak Kapur (Pullorum): Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Gejalanya meliputi kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak napas, dan bulu mengerut. Penanganan meliputi menjaga kebersihan kandang dan pemberian antibiotik sesuai anjuran dokter hewan.

 

·     Aspergillosis: Disebabkan oleh jamur Aspergillus fumigatus. Gejala termasuk gangguan pernapasan, keluarnya lendir, dan penurunan nafsu makan. Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang dan memastikan sirkulasi udara yang baik.

 

·     Snot (Coryza): Penyakit ini sulit diobati dan menular cepat. Gejalanya meliputi nafsu makan menurun, lesu, suara ngorok, ingus, dan pembengkakan mata. Pencegahan meliputi menjaga kebersihan kandang dan isolasi puyuh yang terinfeksi.

 

·     Radang Usus: Disebabkan oleh bakteri Quail enteritis akibat pakan tidak berkualitas dan lingkungan kotor. Gejala termasuk malas bergerak, tidak nafsu makan, dan lesu. Penanganan meliputi pemberian pakan berkualitas dan menjaga kebersihan kandang.

 

5.   Meningkatkan Produksi Telur

 

Stres pada puyuh dapat menurunkan produksi telur. Untuk mengurangi stres, berikan vitamin sesuai jadwal, terutama saat pemotongan paruh, perpindahan kandang, cuaca buruk, atau setelah pemberian obat cacing. Lingkungan kandang yang tenang dan nyaman juga berkontribusi dalam meningkatkan produksi telur. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan kesehatan dan produktivitas ternak puyuh petelur Anda dapat terjaga dengan baik.