Pengaruh cahaya terhadap produktivitas telur

Jumat, 24 April 2020 14:04 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 12pt;">Perlu diketahui bahwa pencahayaan yang diberikan pada ayam petelur berpengaruh pada proses&nbsp;</span></p>

Perlu diketahui bahwa pencahayaan yang diberikan pada ayam petelur berpengaruh pada proses kematangan organ reproduksi dan pertumbuhan ayam. Oleh karena itu, jika kita lalai memperhatikan program pencahayaan, maka produktivitas ayam pun akan terganggu. Lalu, apa ya pengaruhnya cahaya terhadap produktivitas telur?? dan bagaimana pemberian cahaya yang tepat agar produktivitas telur tetap baik?.

 

Bagaimana Cahaya Dapat Mempengaruhi Produktivitas Telur (fase layer)??

Menurut para ahli (riset), bahwa cahaya mampu mempengaruhi fungsi fisiologis dari beberapa bagian otak besar pada ayam, khususnya di hipotalamus. Fungsi hipotalamus pada otak ini terbilang penting, karena terhubung dengan sistem saraf dan beberapa kelenjar lainnya. Pencahayaan yang berasal dari sinar matahari maupun lampu, akan menstimulasi hipotalamus yang kemudian diteruskan ke kelenjar-kelenjar tubuh. Kelenjar-kelenjar tubuh yang terangsang oleh adannya cahaya akan mensekresikan (menghasilkan) hormon tertentu, sehingga memengaruhi produktivitas ayam petelur. Kelenjar-kelenjar itu adalah :

1. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon Folicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) yang berperan dalam perkembangan sel telur dan ovulasi. Intensitas cahaya merangsang pelepasan dan peningkatan suplai  FSH (follicle stimulating hormone) yang pada gilirannya nanti, melalui aktivitas ovary mengakibatkan terjadinya ovulasi (pengeluaran sel telur) dan oviposisi (peletakkan telur) sebelum keluar.

2. Sedangkan kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroksin yang sangat penting dalam metabolisme kalsium dan fosfor, dimana kalsium dan fosfor ini dibutuhkan dalam pembentukan tulang dan kerabang telur. 

 

Pemberian Cahaya yang Tepat Fase Layer

Paparan cahaya yang terlalu berlebih, sehingga ayam bertelur lebih awal akan berakibat bentuk bobot telur yang berukuran kecil dan lama produksi telur akan berjalan singkat. Jika sebaliknya maka bentuk dan bobot telur akan berukuran besar. Oleh karenanya, penting untuk dapat mengatur cahaya sehingga ayam tersebut memulai peneluran pada periode perkembangannya yang sesuai dan demikian ukuran telur yang di hasilkan sesuai dengan permintaan pasar.

Menurut para ahli waktu pemberian cahaya buatan ada 3 macam:
1. Morning light (penambahan cahaya pada dini hari)
2. Evening light (penambahan cahaya pada sore hari)
3. Morning and evening light (penambahan cahaya kombinasi pagi dan sore hari)


Masa layer (> 18-80 minggu) dimana cahaya diberikan maksimal 16 jam dengan intensitas 10-20 lux.

Adapun ketentuan terkait penambahan cahaya pada masa ini, antara lain:

1. Penambahan lama pencahayaan harus segera dilakukan saat ayam pertama kali bertelur.

2. Penambahan lama pencahayaan berikutnya dilakukan secara bertahap yaitu bertambah ½ jam di tiap minggunya terhitung saat ayam pertama kali bertelur, hingga akhirnya mencapai 16 jam. Karena sebelumnya, pada fase grower (7-18 minggu) cahaya diberikan dalam waktu paling singkat (12 jam atau hanya dari cahaya matahari) dengan intensitas terendah (5-10 lux).

3. Jangan mengurangi lama pencahayaan saat ayam berproduksi telur, terlebih lagi saat masa kritis (masa awal produksi sampai produksi puncak), yaitu di umur 18-28 minggu.

4. Pada fase layer ini, adanya pencahayaan akan membantu proses pembentukan telur, pertumbuhan berat badan dan membantu metabolisme Ca serta P yang sangat diperlukan untuk pembentukan kerabang telur dan tulang.


Nah,, sehingga pemberian cahaya dengan tepat dan benar sesuai kebutuhan ayam sangat perlu dilakukan. Karena, sudah kita ketahui bahwa  pemberian cahaya sangat mempengaruhi produktivitas telur itu sendiri. Semoga Bermanfaat. 

Bagikan :