Mengenal Red Hock pada DOC

Sabtu, 25 April 2020 14:04 Podomoro Feedmill

<p><span style="font-size: 12pt;">Sebenarnya kelainan fisik pada ayam umur sehari (DOC) banyak sekali macamnya. Terkadang kelainan fisik ini sudah</span></p>

Sebenarnya kelainan fisik pada ayam umur sehari (DOC) banyak sekali macamnya. Terkadang kelainan fisik ini sudah diketahui sejak ditempat penetasan atau bahkan baru diketahui saat DOC tiba di peternakan. Tapi tidak perlu khawatir, karena beberapa kelainan fisik pada DOC dapat sembuh/pulih kembali meskipun relatif kecil untuk kembali normal. Salah satu kelainan fisik pada DOC adalah Red Hock. Lalu, apa itu Red Hock ? dan apa penyebabnya? Yuk kita bahas bersama.

 

Red Hock

Red Hock adalah salah satu kelainan fisik yang sering terjadi pada ayam umur sehari (DOC). Cacat fisik ini bukanlah penyakit yang menular, namun dapat menjadi faktor pembuka infeksi sekunder pada penyakit lain, dan saat imunitas ayam melemah, karena tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk menjaga kekebalan tubuhnya.

Kelainan fisik ini secara umum ditandai dengan tungkai merah pada DOC, dan sering berakibat fatal yang menimbulkan kematian.

 

Penyebab Red Hock pada DOC

Red Hock dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor pada inkubasi. Faktor inkubasi seperti suhu, kelembaban, pemutaran dan ventilasi mempengaruhi kualitas anak ayam umur sehari dalam berat tetas, panjang badan, aktivitas, penyerapan yolk sac, penutupan pusar dan juga performans pasca menetas (Meijerhof, 2003; Willemsen et al,. 2008). Kelembaban Inkubasi (tempat penetasan) memiliki pengaruh signifikan pada perkembangan embrio dan kualitas ayam (Preez, 2007).

Red Hock disebabkan karena kondisi yang buruk di tempat penetasan. Ketika kelembaban diatur terlalu tinggi, banyak anak ayam menetas dengan perut terlalu besar, menyebabkan mereka berjuang untuk meninggalkan cangkang. Ketika anak ayam kepanasan sehingga akan mendorong dengan kakinya yang terlipat di atas cangkang, dimana berupaya untuk membebaskan cangkangnya secepat mungkin. Sering mendorong terlalu keras, menyebabkan kerusakan pada kaki-kakinya dalam proses meninggalkan cangkang (menetas). Red Hock pada umumnya dapat menghilang dalam waktu 7 hari setelah menetas.

 

Akibat Red Hock pada DOC

Akibat Red Hock, anak ayam cenderung mengalami kelumpuhan dan tidak dapat berjalan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi akan berkurang, terutama kebutuhan air. Pada akhirnya anak ayam akan kekurangan cairan, sehingga dapat menurunkan daya imunitas tubuh, melemah dan mati. Selain itu adannya Red Hock juga dapat memicu penyakit sekunder lainnya, ditambah saat imunitas tubuh melemah akan mudah agen penyakit lainnya untuk masuk kedalam tubuh.

 

Solusi dan Pencegahan Red Hock

Jika mengalami Red Hock, disarankan untuk segera melakukan culling, memisahkan dengan ayam sehat karena tingkat kesembuhan cacat ini relatif kecil untuk kembali normal. Meskipun ada beberapa ahli mengatakan bahwa pada umumnya Red Hock dapat menghilang dalam waktu 7 hari setelah menetas. Pemberian vitamin juga sangat di anjurkan agar imunitas tubuh DOC tetap terjaga.

Agar masalah ini (Red Hock) tidak terulang maka dapat menerapkan beberapa Standart Operasional Prosedure (SOP)  di tingkat penetasan. Dimana, untuk Para ahli dari bidang manajemen tempat penetasan harus menjelaskan SOP terbaik tentang praktik penetasan. Misalnya dengan adanya ketentuan suhu maupu kelembaban yang sesuai di inkubasi atau tempat penetasan telur. Selain itu juga harus adannya standart pemutaran telur serta sistem ventilasi yang baik. 

Sumber : Berbagai Sumber

Bagikan :