Senin, 19 April 2021 10:04 Podomoro Feedmill
Air minum adalah kebutuhan yang sangat penting bagi semua mahkluk hidup termasuk ternak. Bentuk tempat air minum berpengaruh terhadap tingkat konsumsi air minum yang dikonsumsi oleh ayam petelur. Salah satu tempat minum modern adalah tipe nipple (tempat minum otomatis untuk satuan). Pemasangan nipple yang benar akan membuat nipple bekerja semestinya dan lancar.
Cara Merawat Nipple
1. Mencuci Nipple
Tempat air minum (nipple) yang digunakan tidak lepas dari kotoran lumut, kerikil, dan benda asing lainnya. Beberapa jenis nipple mudah dibersihkan sampai bagian terdalamnya, kemudian dipasang dan digunakan kembali.
Bagian warna merah kita putar menggunakan tangan kosong, dilepas dan kita cuci, bagian warna putih biarkan tetap menempel di pipa. Setelah bersih kita pasang kembali bagian warna merah tersebut, dan nipple siap digunakan kembali. Usahakan tidak melepas nipple warna putih dari pipa, karena akan memengaruhi ketahanan dari shil karet warna putih/hitam, dan berakibat nipple mudah bocor (menetes).
2. Rutin Flusing
Flusing adalah kegiatan membuang air dari tempat atau saluran air minum. Tujuannya supaya kotoran atau lendir yang menyangkut di dalam jalur pipa bisa terbuang, sehingga nipple tidak tersumbat. Flushing dapat dilakukan saat kosong kandang setiap periode atau paling lama 2-3 periode sekali (pedaging). Pada ayam petelur dapat dilakukan minimal 1-2 bulan sekali.
Cara Mengatasi Nipple Bocor atau Tersumbat
Nipple bocor atau tersumbat bisa disebabkan beberapa faktor, perlu di pahami penyebabnya terlebih dahulu, berikut ini beberapa kasus dan cara mengatasinya.
1. Pakai Box Air atau Regulator
Fungsi utama box air atau regulator adalah untuk menurunkan tekanan air dari toren (tangki air) utama sebelum air menuju ke nipple.
Gambar : a. Toren (tangki air), b. Box Air, c. Regulator
Misalnya, peternak memakai tangki air 500 liter dan langsung dialirkan ke nipple maka nipple akan bocor, karena mendapat tekanan sebesar 500 kg. Selain itu tekanan air yang terlalu besar membuat air keluar dengan keras saat nipple dipatuk ayam. Maka, solusinya harus menggunakan regulator/box air. Selain regulator, bisa memasang stop kran untuk memperkecil aliran air di dalam pipa sebelum menuju ke nipple.
2. Terdapat Lubang Angin (End Set)
Lubang angin atau biasa disebut End Set berfungsi untuk jalur udara keluar. Hukum fisikanya adalah bahwa air yg keluar dari nipple harus bertukar dengan udara yang masuk ke dalam nipple, sehingga air dapat mengalir dengan lancar. Jika tidak menggunakan lubang angin maka udara tidak dapat masuk ke dalam nipple karena tidak ada pintu keluar, sehingga nipple mengeluarkan air sedikit bahkan tidak sama sekali. Solusinya harus memasang lubang angin di tengah dan di ujung jalur pipa. Ketinggian lubang angin harus sedikit lebih tinggi dari posisi regulator/box air. Selain itu bor pipa (alat untuk melubangi pipa) harus sempurna, agar lubang angin terbentuk sempurna.
3. Gotri Tersumbat Kotoran
Di dalam nipple terdapat gotri, biasanya sumber air membawa kotoran seperti lumut atau benda asing yang melapisi pipa bagian dalam. Ketika kotoran ini mengelupas terbawa air dan nyangkut di gotri maka gotri tidak dapat menutup jalur air, sehingga nipple akan bocor mengeluarkan air terus menerus. Solusinya, cukup memakai jari dan gerakkan bagian stainless nipplenya. Jika masih nyangkut maka bisa dilepas bagian head merah kemudian disiram air dan rakit kembali. Selain itu rutin flusing dan memasang filter air.
4. Bocor Diantara Body dan Head
Biasanya butiran air datang (bocor) dari bagian antara body putih dengan head merah.
Kasus ini bisa terjadi karena dari pabrik terjadi kesalahan pemasangan head merah yang kurang kencang, sehingga karet shil kurang melebar kesamping, yang bisa mengakibatkan air merembes atau bocor. Semoga bermanfaat.
Baca juga : Pengaruh Daur Ulang Litter, Terhadap Kualitas Litter