Selasa, 11 Februari 2025 14:02 Podomoro Feedmill
Ternak ayam broiler merupakan salah satu usaha yang populer di dunia peternakan. Ayam broiler dibudidayakan untuk diambil dagingnya, yang menjadi sumber utama protein hewani dalam konsumsi manusia. Untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan optimal, peternak harus memahami perbedaan antara fase starter, grower, dan finisher dalam pemeliharaan ayam broiler. Setiap fase memiliki kebutuhan gizi yang berbeda serta strategi manajemen yang perlu diperhatikan.
1. Fase Starter
Fase starter merupakan tahap awal
pemeliharaan ayam broiler, yang dimulai sejak ayam dipindahkan dari kandang
penetasan hingga usia sekitar 10-14 hari. Pada fase ini, terdapat beberapa
aspek penting yang harus diperhatikan:
1. Pakan
Pakan ayam pada fase starter harus memiliki kandungan protein
tinggi, sekitar 22-24%, guna mendukung pertumbuhan awal yang optimal.
2. Kepadatan Populasi
Ayam ditempatkan dalam kandang dengan kepadatan yang lebih
rendah untuk mengurangi persaingan makanan serta memastikan asupan nutrisi yang
cukup.
3. Pemantauan Kesehatan
Peternak perlu memperhatikan suhu kandang, kebersihan air minum, serta
mencegah penyakit yang bisa menghambat pertumbuhan awal ayam.
2. Fase Grower
Setelah fase starter, ayam broiler
memasuki fase grower yang berlangsung dari usia sekitar 14 hingga 28 hari.
Ciri-ciri utama fase ini meliputi:
1. Pakan
Kandungan protein dalam pakan dikurangi menjadi sekitar
20-22%, tetap mencukupi kebutuhan pertumbuhan namun lebih rendah dibandingkan
fase starter.
2. Kepadatan Populasi
Pada fase ini, ayam lebih mampu bersaing dalam mencari
makanan, sehingga kepadatan kandang dapat sedikit ditingkatkan.
3. Pemantauan Kesehatan
Pemantauan tetap dilakukan secara rutin, termasuk pemberian
vaksinasi untuk mencegah penyakit tertentu.
3. Fase Finisher
Fase finisher adalah tahap akhir
sebelum ayam siap dipanen, dimulai dari usia 28 hari hingga sekitar 42-49 hari.
Pada fase ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Pakan
Kandungan protein dalam pakan semakin menurun menjadi sekitar
18-20%, karena fokus utama sudah bergeser pada peningkatan bobot badan.
2. Kepadatan Populasi
Kepadatan ayam dalam kandang dapat ditingkatkan kembali,
namun tetap harus diawasi agar tidak berdampak negatif pada pertumbuhan dan
kesehatan.
3. Pemantauan Kesehatan
Pemantauan tetap dilakukan untuk memastikan kondisi ayam optimal sebelum
panen, termasuk perawatan khusus jika diperlukan.
Memahami perbedaan antara fase
starter, grower, dan finisher sangat penting bagi peternak dalam merancang
strategi nutrisi dan manajemen pemeliharaan ayam broiler. Transisi antar fase
harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari stres pada ayam. Selain itu,
wadah pakan juga perlu dipastikan kebersihannya agar pakan tetap higienis.
Dengan manajemen yang tepat, ayam broiler dapat tumbuh dengan optimal, mencapai
bobot ideal, dan menghasilkan daging berkualitas tinggi. Semoga bermanfaat