Mengapa Recording di Peternakan Penting ?

Kamis, 25 November 2021 10:11 Podomoro Feedmill

Selain untuk mengevaluasi usaha peternakan yang dikelola peternak, data recording juga memiliki banyak manfaat ...

Untuk mengukur keberhasilan usaha peternakan ayam yang dicapai, salah satunya membutuhkan data/catatan dari kegiatan sehari-hari di kandang. Proses pencatatan itulah yang disebut recording, dengan hasil berupa catatan kandang. Selain untuk mengevaluasi usaha peternakan yang dikelola peternak, data recording juga memiliki banyak manfaat lain seperti penjelasan berikut ini.

 

 

 

Komponen Data Recording

 

Form recording biasanya berupa tabel recording yang berisi semua parameter yang berkaitan dengan pemeliharan. Secara teknis, membuat suatu tabel pencatatan tidaklah sulit. Format tabel recording (data harian) kandang ayam pedaging dan ayam petelur dapat dilihat pada contoh berikut ini.

 

 

 

Krishaditersanto (2019) menyebutkan bahwa dalam usaha peternakan banyak sekali komponen recording yang harusnya mendapat perhatian. Seperti, jumlah populasi, jumlah pemberian pakan, jumlah produksi harian yang dihasilkan (petelur), berat badan (performa),  jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, tingkat kematian (mortalitas) ternak yang dipelihara, penyakit yang menyerang, riwayat kesehatan (medical record), obat yang dibutuhkan, vaksinasi yang dibutuhkan dan masih banyak lainnya.

 

 

 

Ragam Manfaat dari Data Recording

 

Sebagian peternak menganggap bahwa recording hanya cara untuk mengontrol kinerja plasma dan anak kandang, sehingga tujuannya adalah sekadar menghitung untung dan rugi. Pemahaman seperti itu tidaklah salah 100%, tapi sebenarnya data recording harus dipahami dalam arti yang lebih luas. Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari data recording yang lengkap antara lain:

 

1. Dapat digunakan untuk mengetahui populasi akhir. Hal ini sangat diperlukan peternak untuk melakukan pencatatan keuangan dalam hal laba rugi. Dengan diketahui populasi akhir, maka juga didapat jumlah ternak yang hilang, mati, maupun hal lain selama masa pemeliharaan.

2. Digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian tata laksana yang sedang dilakukan. Misalnya, seperti tingkat pertambahan berat badan, Feed Conversion Ratio (FCR), jumlah produksi, dan kesehatan ternak.

3. Sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

4. Dapat digunakan sebagai langkah awal untuk menyusun rencana jangka panjang.

5. Mempermudah peternak dalam melakukan kontrol, evaluasi, dan prediksi tingkat keberhasilan usaha.

6. Sebagai alat bantu dalam mendiagnosa dan menangani kasus penyakit.

7. Membantu memetakan penyakit endemik yang pasti muncul di kandang atau di suatu kawasan peternakan.

8. Menentukan kenyamanan ayam selama proses pemeliharaan. Misalnya pencatatan suhu, kelembapan, dan kecepatan angin.

9. Bagi pemerintah berguna untuk menyusun kebijakan dalam bidang peternakan.

10. Bagi perguruan tinggi, dapat digunakan sebagai bahan penelitian.

 

Jenis Recording di Peternakan

 

Krishaditersanto (2019) menyebutkan bahwa ada beberapa jenis kartu/catatan yang sering digunakan dalam usaha Peternakan baik perorangan maupun perusahaan antara lain :

 

1. Catatan mengenai Vaksinasi.

2. Catatan mengenai Penggunaan Obat-obatan.

3. Catatan mengenai Perkawinan.

4. Catatan menyangkut jumlah pakan yang diberikan setiap harinya.

5. Catatan mengenai Pejantan.

6. Catatan mengenai Induk.

7. Catatan mengenai Perkembangan Anak Ayam.

8. Catatan mengenai Bobot Badan.

9. Kartu Kegiatan Inseminasi Buatan.

10. Kartu/Laporan Hasil Inseminasi Buatan.   

11. Kartu Pemakaian/Penggunaan Bibit/Semen.

 

Selain itu, sebuah kartu recording juga harus dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam usaha, mudah pengisiannya, dan mudah dimengerti. Semoga bermanfaat. 

Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/ayam-poland-si-ayam-berjambul-unik

Bagikan :