Rabu, 25 Agustus 2021 13:08 Podomoro Feedmill
Potensi bisnis peternakan puyuh masih memiliki prospek yang menjanjikan untuk dikembangkan di Indonesia. Dalam memelihara ternak puyuh petelur terbagi menjadi 4 fase yakni starter (1-21 hari), grower (22-34 hari), pre layer (35-40 hari) dan layer (40-afkir). Manajemen pemeliharaan pada fase starter sudah dibahas pada artikel sebelumnya. Selanjutnya, mengenai manajemen pemeliharaan puyuh petelur fase prelayer dan layer, berikut penjelasannya :
Fase Prelayer (35-42 hari)
Fase prelayer merupakan persiapan puyuh akan bertelur. Kepadatan dan suhu di dalam kandang baterai puyuh pada fase prelayer masih tetap sama dengan fase grower yaitu berukuran 100x60x30 cm. Jumlah puyuh yang dimasukkan kedalam kandang adalah 25 ekor/kandang. Fase ini juga perlu perlakuan khusus karena perlu menyelesaikan program vaksinasi (ND live umur 35 hari dan AI kill ke-2 di umur 42 hari). Setelah melakukan vaksinasi, sebaiknya berikan multivitamin/vitamin untuk meminimalisir tingkat stres puyuh. Selain itu, puyuh fase prelayer sudah mulai belajar bertelur, sehingga perlu asupan nutrisi pakan yang berbeda. Misalnya, 50% pakan grower dan 50% pakan layer.
Fase Layer ( 43-Afkir)
Puyuh betina akan mulai bertelur pada umur ±42 hari dan produktivitasnya dapat mencapai 250-300 butir/tahun dengan berat telur rata-rata 10 g/butir. Puyuh bertelur selama 15-18 bulan dengan puncak produksinya terjadi pada umur 3-5 bulan, dengan rata-rata produksi telur dalam satu populasi sekitar 78-85%. Biasanya, puyuh bertelur mulai dari jam 15.00 dan paling banyak pada jam 18.00-21.00 (malam). Dalam proses produksi telur, burung puyuh membutuhkan asupan kalsium (Ca) untuk mendukung proses pembentukan telur.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan puyuh fase layer antara lain :
a. Melakukan Sanitasi Kandang
Sanitasi kandang dan peralatan bertujuan untuk mematikan bibit penyakit yang mungkin masih tertinggal di dalam kandang. Jika ingin memindahkan puyuh dari kandang grower ke kandang layer (jika ukuran kandang berbeda), sebaiknya diberi vitamin terlebih dahulu untuk menghindari stres kandang.
b. Pemilihan Bibit Fase Layer
Puyuh yang akan masuk ke kandang layer dipilih berdasarkan kesehatan. Dapat dilihat dari kelincahan, gerak di dalam kandang serta berdasarkan ukuran tubuh dan bobot yang seragam. Sehingga pertumbuhan puyuh dalam satu kandang dapat sama (seragam).
c. Kepadatan dan Suhu Kandang
Jumlah puyuh yang dimasukkan ke kandang layer ukuran 100x60x30 cm sama dengan jumlah puyuh saat berada dalam kandang grower dan prelayer yaitu sebanyak 25 ekor/kandang. Populasi puyuh terlalu padat dapat mengganggu kesehatan puyuh, puyuh saling berhimpitan dan sirkulasi udara di dalam kandang menjadi kurang baik. Sebaliknya, populasi puyuh dalam kandang terlalu sedikit dapat mengakibatkan puyuh lebih aktif bergerak sehingga konsumsi pakan meningkat dan menimbulkan pemborosan pakan.
d. Pemberian Pakan dan Minum
Jumlah pakan yang diberikan pada fase layer sekitar 20-22 gram/ekor/hari. Sebelum pemberian pakan, sisa pakan di tempat pakan sebaiknya diratakan agar pakan sisa hari sebelumnya dimakan terlebih dahulu. Kebutuhan air minum pada fase layer kurang lebih 40-60 ml/ekor/hari. Kebutuhan minum puyuh juga dipengaruhi cuaca, apabila cuaca sedang panas, kebutuhan minum dapat meningkat, dan apabila cuaca dingin puyuh tidak banyak minum. Untuk itu agar kebutuhan minum selalu tercukupi, pemberian dilakukan secara adlibitum.
e. Perawatan Puyuh dan Kandang
Pada pemeliharaan fase layer, keadaan dan kondisi puyuh harus selalu diperhatikan, agar produksi telur yang dihasilkan bisa optimal. Pada fase layer puyuh membutuhkan pencahayaan selama 24 jam. Karena itu, kandang puyuh harus diberi pencahayaan pada malam hari. Cahaya dapat merangsang puyuh betina untuk rajin bertelur. Dalam satu bangunan kandang ukuran 5x15 m terdapat 4 buah lampu berdaya 24 watt.
Melakukan manajemen pemeliharaan puyuh yang baik dapat mendukung performa produksi yang maksimal. Puyuh yang sehat dan nyaman akan menghasilkan produksi yang lebih baik. Semoga bermanfaat.
Baca juga : Benarkah Kandungan Telur Puyuh Menyebabkan Kolesterol Tinggi