Kontrol Lalat Dalam Peternakan, Ini Cara Penangannya!!

Kamis, 16 Mei 2024 10:05 Podomoro Feedmill

Salah satu permasalahan yang ada dari peternakan ayam adanya polusi udara dari kotoran ayam. Bahkan apabila ...

Salah satu permasalahan yang ada dari peternakan ayam adanya polusi udara dari kotoran ayam. Bahkan apabila peternakan ayam berada dekat dengan pemukiman warga, hal ini juga sering kali dikeluhkan oleh masyarakat sekitar. Selain itu, masalah ini sering kali diikuti dengan berdatangannya lalat yang tentu akan mengganggu dan menjadi ancaman. Jika limbah kotoran yang tidak ditangani dengan baik akan memberikan dampak negatif seperti menjadi sumber penyakit, pencemaran lingkungan (polusi udara) dan mengganggu masyarakat sekitar.



Penanganan Fases Ayam Di Kandang

 

Penanganan limbah feses ayam pada kandang closed house ataupun open house perlu dilakukan dengan manajemen yang tepat. Salah satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan adalah mengkondisikan feses tetap kering. Kondisi ini lebih baik jika dalam keadaan kering dikarenakan apabila dalam keadaan basah maka meningkatkan pembentukan gas dan menjadi tempat berkembang biaknya lalat.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam oleh peternak diantaranya:

1.    Peternak ayam broiler dengan bentuk kandang postal litter atau panggung memilih membiarkan feses ayamnya hingga satu periode. Pada kandang panggung perlu mempertimbangkan untuk membuat konstruksi kolong kandang yang lebih tinggi. Kolong kandang yang tinggi akan membuat feses lebih cepat kering dibandingkan kolong kandang yang konstruksinya pendek. Hal ini karena sirkulasi udaranya lebih baik dan jangkauan sinar matahari ke kolong kandang juga bagus.

2.    Pada ayam layer di kandang baterai atau panggung, sebaiknya peternak membersihkan feses secara periodik, misalnya satu minggu sekali. Peternak ayam layer juga bisa memasang amben (para-para) untuk membantu pengeringan feses ayam yang jatuh ke kolong kandang. Amben adalah tempat dari bilah bambu yang diberi jala dan dipasang 90-100 cm di atas tanah dasar kolong. Meski amben tidak 100% menghilangkan keberadaan larva dari feses ayam, tetapi amben sangat membantu mengeringkan feses ayam.

 

3.    Pada kandang closed house layer, pengeluaran feses dapat dilakukan menggunakan sistem yang sudah otomatis seperti manure belt atau manure scraper. Dengan adanya belt, maka feses tidak akan jatuh ke kandang baterai yang berada di bawahnya karena ada belt yang menampung feses tersebut.

 

4.    Setiap hari atau per 2 hari, belt akan mengumpulkan feses ke bagian belakang kandang untuk selanjutnya dikeluarkan dari kandang. Dengan demikian amonia di dalam kandang akan lebih terkendali. Sedangkan model manure scraper akan membersihkan dan mengumpulkan feses dengan menyapu atau mendorong dengan alat pengeruk.

 

5.    Feses ayam yang sudah diambil dari kandang kemudian dimasukkan ke dalam karung. Karung berisi feses tersebut dikumpulkan dan disimpan pada satu tempat yang kering. Hindari menyimpan feses dalam karung terlalu lama di samping kandang dan sebaiknya feses sudah dikeluarkan dari lingkungan kandang ketika mulai masa istirahat kandang.

 

6.    Segera keluarkan feses dari dalam area peternakan. Selanjutnya feses dapat dijual atau diolah untuk dimanfaatkan menjadi pupuk atau produk lainnya (biogas).


Dampak Lalat Terhadap Peternakan

 

Apa saja dampak yang disebabkan oleh lalat dalam kandang berikut penjelasannya :

 

1.    Sebagai Vektor Penyakit


Lalat dapat berperan sebagai vektor penyakit seperti virus, bakteri, protozoa dan telur cacing. Vektor adalah organisme hidup yang berperan sebagai pembawa dan penyebar bibit penyakit dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu ternak ke ternak lain. Lalat dapat berperan sebagai vektor mekanis maupun vektor biologis.

 

Sebagai vektor mekanis, lalat hanya membawa bibit penyakit tersebut dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan sebagai vektor biologis, bibit penyakit masuk ke tubuh lalat ketika lalat mengigit atau hinggap di ayam. Bibit penyakit kemudian berkembang di tubuh lalat dan menularkan ke ayam lain.

 

2.    Pemicu Stres Pada Ayam


Adanya lalat di kandang secara tidak langsung akan mengganggu aktivitas ayam sehingga ayam mudah stres. Hal ini akan berakibat pada turunnya nafsu makan & asupan nutrisi berkurang. Sehingga pakan banyak tersisa dan FCR (Feed Convertion Ratio) meningkat. Kondisi tersebut akan berpengaruh pada pertambahan bobot badan harian ayam terhambat.   



3.    Mengganggu Pekerja Dan Masyarakat Sekitar Kandang

 

Lalat yang mewabah dapat mengganggu aktifitas dan kenyamanan warga. Penyebaran bibit dari berbagai penyakit itu hampir sama yaitu dibawa oleh lalat yang berasal dari sampah, kotoran manusia atau hewan, terutama melalui bulu-bulu badannya, kaki dan bagian tubuh yang lain dari lalat lalu hinggap pada makanan manusia.


Pengendalian Lalat

 

Sebelum mengendalikan lalat, perlu memahami siklus hidup lalat terlebih dahulu untuk mempermudah kita dalam mengendalikannya. Dalam waktu 3-4 hari seekor lalat betina mampu menghasilkan telur sebanyak 500 butir sehingga populasi larva dan lalat dewasa akan cepat menjadi banyak atau sangat tinggi yang dapat mengancam peternakan.


Selanjutnya beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan lalat di peternakan ayam adalah :

 

1.      Membersihkan feses minimal seminggu sekali. Karena lalat mampu bertelur setiap minggunya.

2.      Berikan ransum dengan kandungan yang sesuai, terutama kandungan protein kasar dan garam.

3.      Tambahkan batu kapur maupun abu pada litter, sehingga mampu mengembalikan kemampuan tanah menyerap air.

4.      Penggantian atau pengisian tempat minum harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan sampai air minum tumpah. Selain itu perhatikan kondisi tempat minum atau paralon. Dan segera perbaiki kondisi atap yang bocor.

5.      Jika ingin menyimpan feses, maka perlu dilakukannya pengeringan feces terlebih dahulu (kadar air <30%) dibawah terik sinar matahari. Jika disimpan dengan kondisi basah ataupun lembab, maka akan mempercepat perkembangbiakan larva lalat.

6.      Selalu memperhatikan sistem sirkulasi udara (ventilasi).

7.      Jangan biarkan banyaknya air mengendap di lingkungan sekitar peternakan/kandang. Selalu memperhatikan saluran pembuangan air berfungsi dengan baik.

8.      Menjaga sanitasi kandang, seperti membuang telur yang pecah, bangkai ayam mati, serta membersihkan peralatan kandang. Dapat dilakukan penyemprotan dan pencucian dengan desinfektan TRIPLE KILL.

 

Sebaiknya jangan menggantungkan pembasmi lalat hanya dari pemberian obat lalat saja. Namun, pencegahan dengan kontrol manajemen perlu dilakukan sejak dini. Agar tidak mengundang dari serbuan lalat ke kandang atapun lingkungan peternakan.

Semoga Bermanfaat.