Konsumsi Ransum Ayam Rendah, Apa yang Salah ?

Jumat, 20 Agustus 2021 11:08 Podomoro Feedmill

Tujuan konsumsi ransum bagi ayam adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan....

Tujuan konsumsi ransum bagi ayam adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan maupun produktivitasnya. Feed intake (konsumsi ransum per ekor) pada ayam yang optimal berdampak pada produktivitas yang optimal pula. Namun, kasus penurunan konsumsi ransum pada ayam masih sering terjadi. Berikut faktor penyebab rendahnya konsumsi ransum pada ayam.

 

Faktor Penyebab Rendahnya Komsumsi Ransum

 

1. Konsumsi Ransum

 

Pada dasarnya ayam menyukai ransum yang masih segar, warnanya menarik, tidak apek, tidak berkutu, dan tidak berjamur. Kualitas fisik lain dari ransum yang dapat memengaruhi tingkat konsumsi adalah bentuk dan ukurannya. Menurut para ahli, jika kandungan serat kasar pada ransum tinggi, bisa mengakibatkan penurunan konsumsi karena palatabilitas (tingkat kesukaan) terhadap ransum menurun. Sedangkan dilihat dari kandungan EM (energi metabolisme) yang tinggi, ayam cenderung makan lebih sedikit, begitu juga sebaliknya. Namun, faktor nyata yang sangat memengaruhi tingkat konsumsi ransum adalah kandungan nutrisinya.

 

2. Cara Pemberian Ransum

 

Faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi ransum pada ayam adalah pengaturan jumlah, distribusi, serta ketinggian Tempat Ransum Ayam (TRA) yang tidak disesuaikan dengan umur dan kepadatannya. Pergantian ransum secara tiba-tiba serta pemberian pencahayaan yang kurang juga bisa menurunkan konsumsi ransum pada ayam.

 

3. Kondisi Stres

 

Respon ayam pertama kali saat stres adalah fokus meningkatkan metabolisme cadangan energi tubuh. Akibatnya, pergerakan dan penyerapan usus akan melambat dan konsumsi ransum akan menurun. Secara umum kondisi stres dalam kandang bisa disebabkan oleh 3 hal, yaitu heat stress (stres panas), kualitas udara yang rendah dan kualitas litter yang buruk.

 

Ayam sering melakukan panting (megap-megap) saat heat stress. Akibatnya ayam cenderung malas makan (konsumsinya menurun) dan justru ayam banyak minum. Sehingga kotoran ayam yang dihasilkan lebih basah dan amonia akan meningkat. Hal ini mengakibatkan suasana kandang tidak nyaman bagi ayam (stres) dan secara tidak langsung konsumsi ransum akan turun.

 

4. Kualitas Ayam

 

Kualitas ayam yang dimaksud adalah perkembangan gizzard (ampela) dan temboloknya. Pada dasarnya ayam akan mengkonsumsi ransum sesuai daya tampung tembolok dan gizzardnya. Jika sejak awal pemeliharaan tembolok dan gizzard ayam tidak berkembang dengan baik, maka konsumsi ransum juga akan rendah dan tidak sesuai dengan standar.

 

5. Faktor Penyakit

 

Penurunan konsumsi ransum akibat serangan penyakit merupakan kasus yang paling umum ditemukan. Meskipun kasus yang berdampak secara langsung adalah kasus infeksi saluran pencernaan, namun kasus infeksi penyakit lain yang menyerang organ kekebalan juga dapat memengaruhi tingkat konsumsi ransum.

 

Ketika ayam sakit, organ kekebalan akan bekerja dengan keras untuk menghasilkan antibodi. Semakin banyak antibodi yang diproduksi, maka semakin besar energi yang diperlukan untuk membentuk antibodi tersebut. Akibatnya ayam akan terlihat lesu/lemah, mengantuk dan lebih memilih untuk “diam” tidak melakukan aktivitas makan.

 

Banyak faktor yang bisa memengaruhi konsumsi ransum ayam. Untuk itu, jika suatu saat terjadi penurunan konsumsi pada ayam, sebaiknya peternak mengevaluasi seluruh kemungkinan faktor-faktor penyebabnya agar bisa memperbaiki konsumsi ayam sesegera mungkin. Untuk cara mengatasinya akan dibahas pada artikel berikutnya. Semoga bermanfaat.

Baca juga : Pasteurella multocida, penyebab infeksi kolera unggas

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan :