Kenali Penyebab Turunnya Produksi Telur Ayam

Rabu, 03 Mei 2023 11:05 Podomoro Feedmill

Beberapa faktor penyebab penurunan produksi telur, seperti kualitas bibit (doc/pullet), nutrisi, kondisi ayam, lingkungan, dan tata laksana pemeliharaan. Dimana faktor ..

Keberhasilan dalam memelihara ayam ras petelur dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas dari telur itu sendiri. Telur termasuk dalam produk yang mudah rusak, seperti halnya dengan produk lainnya yaitu susu, daging, dan produk sampingan hasil ternak. Oleh karena itu, peternak perlu mengetahui kualitas telur konsumsi dan faktor penyebab turunnya produksi telur.


 


Mengapa Produksi Ayam Petelur Menurun?


Ketika produksi ayam petelur menurun secara tidak langsung akan memengaruhi penghasilan ekonomi, bahkan dapat mengakibatkan kerugian. Beberapa faktor penyebab penurunan produksi telur, seperti kualitas bibit (doc/pullet), nutrisi, kondisi ayam, lingkungan, dan tata laksana pemeliharaan. Dimana faktor faktor tersebut dapat terkait satu sama lain.  Berikut penjelasannya :


1. Kurangnya Lama Penyinaran


Kebutuhan penyinaran ayam petelur sekitar 16 jam selama sehari. Namun, dalam sehari penyinaran sinar matahari tidak sampai 16 jam, hanya 12 jam itupun belum ketika musim hujan. Untuk manajemen pemeliharaannya diperlukan tambahan penyinaran berupa lampu. Karena produksi telur dirangsang dengan adannya sinar, adanya penyinaran yang tepat mampu merangsang horman reproduksi pada ayam.


2. Nutrisi


Kebutuhan pakan yang seimbang perlu diberikan pada ternak ayam, karena dapat mempertahankan tingkat produksi yang lebih baik. Jika kadar energi, protein atau kalsium tidak cukup, maka menurunkan produksi telur. Kebutuhan kadar protein pada masa produki sekitar 16-18%. Namun nutrisi dan kualitas ransum akan rusak, ketika masa penyimpanan yang begitu lama. Kebutuhan air minum perlu diperhatikan, jika ayam tidak mengonsumsi air minum maka menurunkan produktifitas telurnya (berhenti bertelur). Oleh karena itu, sediakan air minum ayam dengan jumlah yang cukup.


3. Penyakit


Pada umumnya, saat ayam terkena penyakit apapun, maka produksi telur akan terganggu. Penyakit yang secara langsung dapat menyebabkan penurunan produksi telur diantaranya, EDS, ND, IB, CRD dan colibacillosis. Penyakit ND dan IB menurunkan kualitas kerabang dan bagian dalam telur. EDS menyebabkan kerabang telur sangat tipis sehingga telur mudah pecah, sedangkan ND dan IB dapat merusak saluran produksi. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya pencegahan dan pengobatan agar kesehatan ayam tetap terjaga. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu melakukan biosecurity dan vaksinasi. 


4. Memasuki Usia Tua


Semua makhluk hidup termasuk ayam petelur pasti akan memasuki usia tua, yang nantinya produktifitas akan menurun. Umur ayam berpengaruh terhadap produktifitas dan kualitas telur unggas khususnya ayam petelur komersial. Setelah satu tahun produksi, ayam petelur biasanya dijual untuk keperluan daging. Hal ini disebabkan banyaknya faktor, salah satunya permintaan pasar.


5. Stres


Stres pada ayam juga memengaruhi turunnya produksi telur. Stres pada ayam petelur banyak sekali penyebabnya, di antaranya adalah suara bising, suhu kandang yang tinggi (>30°C), perubahan mendadak jenis pakan, dll.


Ketika ayam stres, selain terjadi peningkatan hormon ACTH (adeno-corticotropic hormone) yang bisa menurunkan sistem kekebalan, di dalam tubuh ayam juga terjadi peningkatan hormon epinefrin. Hormon ini ketika dikeluarkan ke dalam darah akan menyebabkan proses peneluran menjadi mundur dan menghambat pembentukan jaringan kutikula pada lapisan kerabang telur sehingga proses pigmentasi kerabang juga ikut terhambat (Butcher dan Miles, 2003).


Tips  Mencegah dan Mengatasi Turunnya Produksi Telur


1. Memberikan suplemen seperti vitamin dan elektrolit untuk mencegah stres.

2. Memberikan suplementasi mineral dan premik untuk melengkapi kebutuhan kalsium dan mikro mineral lainnya.

3. Memperketat biosecurity dengan melakukan penyemprotan kandang, sanitasi air minum, dll.

4. Memperbaiki manajemen pemeliharaan di kandang untuk meminimalkan faktor stres.

Semoga bermanfaat.