Kamis, 20 Juni 2024 15:06 Podomoro Feedmill
Kapan Sih Pullet Siap Bertelur??Periode pullet dapat dianggap sebagai investasi sebelum
memasuki masa produksi, pullet yang tangguh dibutuhkan
untuk mendapatkan ayam layer dengan produksi tinggi dan tahan lama. Periode pullet merupakan tahap awal sebelum memasuki periode
bertelur. Baik atau tidaknya manajemen ketika periode pullet sangat menentukan performa untuk masa
selanjutnya. Untuk mendapatan potensi yang besar dari produksi ayam layer,
dibutuhkan beberapa hal yang terkait dengan genetik, nutrisi, dan manajemen
pengelolaan kandang yang baik. Tapi tahukah kamu kapan ayam pullet mulai
bertelur? Yuk kita bahas.
Ciri-Ciri Ayam Pullet Siap Bertelur
1. Jengger Memerah dan Cerah
Perhatikan warna merah pada jengger ayam
pullet, ketika mereka akan bertelur warna dari jengger tersebut akan semakin
memerah dan terlihat lebih cerah. Tidak hanya jengger saja, bagian wajah unggas
juga akan lebih cerah ketika mendekati masa bertelur.
2. Ayam Jadi Lebih Aktif
Ketika mendekati masa bertelur maka seekor
ayam akan jauh lebih aktif dari biasanya. Mereka akan lebih rajin mengecek
kondisi sekitar dan mempersiapkan sarangnya. Pada saat hari di mana mereka akan
bertelur, maka aktivitasnya mendadak turun drastis. Ini menunjukkan dalam
beberapa saat pullet ayam petelur akan mulai produktif.
3. Melakukan Chicken Squad
Pada saat pullet mendekati detik-detik
mengeluarkan telur maka mereka akan bertingkah sedikit aneh. Unggas akan
berdiri dalam posisi setengah jongkok selama beberapa saat. Hal ini menunjukkan
unggas tersebut siap mengeluarkan telurnya dalam beberapa saat lagi. Ini
merupakan ciri-ciri yang akan muncul paling mendekati saat ayam akan bertelur.
Kapan Ayam Pullet Siap Bertelur?
Usia pullet merupakan faktor utama peternak
dalam memilih pullet, banyak yang beranggapan bahwa memilih usia 16-17 minggu
merupakan pilihan tepat, karena ayam akan mulai produksi telur di umur 18
minggu. Pemilihan umur diusia tersebut kurang tepat karena terlalu dekat dengan
jarak umur ayam mulai bertelur. Pullet yang baru saja dibeli atau dipindahkan
dari kandang satu ke kandang lainnya membutuhkan adaptasi.
Peternak disarankan membeli pullet dikisaran
umur 10-13 minggu, yang mana pada umur 13 minggu berat badan ayam minimal 1 kg
sehingga saat dikandang produksi penyesuaian mengejar berat badannya lebih
mudah. Selain umur ada beberapa faktor lainya dalam memilih pullet seperti
bobot badan, keadaan pullet dan vaksinasinya.
Penyebab Pullet Tidak Segera Bertelur?
1. Salah Pola Pakan
Pemberian asupan makanan yang salah menjadi
salah satu pemicu paling sering terjadi, yang menyebabkan ayam tidak bisa
bertelur. Perlu diketahui bahwa ayam yang terlalu gemuk justru tidak akan
bertelur.
Oleh karena itu, pemberian asupan protein dan
karbohidrat harus seimbang dan porsinya tepat. Ketika diberi pakan terlalu
banyak dan intens, memang pertumbuhan akan cepat namun juga berpotensi
menyebabkan kegemukan. Jika hal ini terjadi, maka peternak perlu mengganti pola
pakannya agar lebih rendah lemak.
2. Suhu Terlalu Dingin
Selain pola pakan, suhu yang terlalu dingin
juga dapat membuat ayam tidak bertelur. Hal ini biasanya ini terjadi saat musim
penghujan di negara tropis seperti Indonesia. Untuk mencegah hal ini, Anda
perlu perlu memperhatikan suhu kandang agar tetap optimal sehingga kondisi
tubuh ayam terjaga.
3. Kualitas Pullet
Keterlambatan produksi telur dapat disebabkan
oleh kualitas pullet yang kurang baik. Ciri-cirinya yaitu organ reproduksi
belum matang (dapat diamati dari ciri kelamin sekunder), bobot badan tidak
mencapai standar dan keseragamannya rendah. Bobot badan yang rendah (10-15% di
bawah standar) menyebabkan ayam terlambat mencapai dewasa kelamin pada waktu
yang tepat, sehingga produksi telur akan mundur. Sementara itu, keseragaman
bobot badan yang rendah menyebabkan ketidakseragaman awal bertelur antar ayam
dan ukuran telur akan bervariasi.
4. Infeksi Penyakit
Periksa status kesehatan ayam. Ada beberapa
penyakit spesifik yang dapat menyerang organ reproduksi ayam petelur, sehingga
ayam tidak mampu berproduksi. Penyakit tersebut antara lain ND, IB dan AI. Jika
ayam menunjukkan gejala sakit, lakukan pemeriksaan bedah bangkai dan jika perlu
uji titer antibodi untuk membantu meneguhkan diagnosa penyakit. Sehingga
penanganan yang tepat dapat segera dilakukan.
Lakukan monitoring titer antibodi secara rutin
satu bulan sekali terutama untuk ND, AI dan IB. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui status kesehatan tubuh ayam dan membantu penentuan jadwal vaksinasi
ulang yang tepat.
Semoga bermanfaat….