Jenis Mesin Tetas dan Keunggulannya
Pada usaha peternakan unggas khususnya proses penetasan telur dalam budidaya pembibitan menjadi hal yang sangat penting. Secara alami, ayam mempunyai sifat mengerami telurnya sendiri. Hanya saja keberhasilan dalam menetaskan telur secara alami tidak sebanyak menetasakan telur menggunakan mesin tetas buatan karena dianggap kurang efisien, terlebih dalam usaha peternakan komersial.
Jenis-jenis Mesin Tetas
Mesin tetas dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan kapasitas menampung telur, sistem kerja, dan kelengkapan komponennya. Jenis-jenis mesin tetas sebagai berikut :
a. Mesin Tetas Tradisional
Gambar : Mesin Tetas Lampu Minyak
Mesin tetas tradisional bekerja dengan sistem yang masih sederhana. Sebagian besar terdiri dari ruang/wadah tempat telur dan sumber panas tanpa komponen lainnya. Sangat cocok untuk produksi anak ayam/itik (DOC/DOD) dalam jumlah kecil atau rumah tangga. Kapasitas tampung telur sekitar 200-500 butir telur per unit. Sumber panas dapat berasal dari bahan sederhana dengan biaya terjangkau, seperti lampu minyak atau tungku api yang berbahan bakar sekam padi. Selain itu, sistem kontrol kualitas dan proses pemutaran telur masih dilakukan secara manual (menggunakan tangan) dengan membuka tutup ruang penetasan.
b. Mesin Tetas Semi Otomatis
Gambar : Mesin tetas semi otomatis
Mesin tetas semi otomatis merupakan pengembangan dari mesin tetas tradisional. Kelengkapan komponennya lebih unggul daripada mesin tetas tradisional. Kapasitas tampung telur lebih besar dari mesin teteas tradisional (sekitar 200-700 butir telur). Selain itu, dilengkapi wadah telur yang dipasangi tuas pemutar manual. Bahkan ada peternak yang menggunakan tipe mesin tetas ini dengan kapasitas lebih besar lagi mencapai 1.000-1.200 butir telur, yang dilengkapi alat pengatur suhu dan kelembaban. Ada pula mesin tetas semi otomatis yang memakai pemanas kawat buatan pabrik (elemen pemanas).
c. Mesin Tetas Otomatis
Gambar : (a) setter/ruang pengeraman, (b) hatcher ruang penetasan
Mesin tetas ini memiliki sistem kerja dan kelengkapan komponen yang lebih baik dan lengkap dibandingkan mesin tetas sebelumnya. Di mana terdapat pengatur suhu dan kelembaban yang bekerja secara otomatis. Pembolak-balikan telur juga sudah diatur secara otomatis. Bagian dalam mesin sudah ada pembeda antara setter (ruang pengeraman) dan hatcher (ruang penetasan). Kapasitas mesin tetas otomatis sekitar 1.000-5.000 butir telur per unit.
Keunggulan Penggunaan Mesin Tetas
Penggunaan mesin tetas memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penetasan secara alami (dierami oleh induk ayam/itik). Seperti, ruang mesin tetas lebih luas dan lebar sehingga dapat menempatkan telur dalam jumlah banyak, yang berarti mampu meningkatkan keuntungan usaha dibanding dengan secara alami. Keunggulan lainnya adalah :
a. Tingkat keberhasilan telur yang menetas lebih besar, sekitar 80% (secara alami hanya 50-60%).
b. Penetasan telur dapat dilakukan terus-menerus tanpa terganggu oleh perubahan cuaca, karena telur ditempatkan pada ruang khusus.
c. Daya hidup anak ayam/itik hasil penetasan lebih tinggi, karena perubahan suhu tidak terlalu ekstrim.
d. Indukan ayam/itik dapat terus-menerus melakukan produksi dan reproduksi tanpa perlu terganggu dengan sifat mengerami dan memelihara anaknya.
e. Kontrol kualitas telur lebih mudah dilakukan.
f. Selain itu kontaminasi bakteri dan jenis kuman lainnya lebih kecil.
Jadi mesin tetas termasuk suatu produk kemajuan teknologi yang sangat penting peranannya dalam menunjang pengembangan perunggasan tanah air. Semoga para peternak dapat memilih salah satu jenis mesin tetas tersebut sesuai dengan skala usahanya, sehingga tidak berdampak menjadi merugikan. Semoga bermanfaat.
Baca juga : Peran Mineral Pada Ayam