Inseminasi Buatan pada Unggas: Kunci Revolusi Ternak Modern

Rabu, 17 Desember 2025 09:12 Podomoro Feedmill

Dalam dunia peternakan modern, terutama unggas, efisiensi dan peningkatan kualitas genetik adalah segalanya. Inseminasi Buatan (IB) atau Artificial Insemination (AI)

Dalam dunia peternakan modern, terutama unggas, efisiensi dan peningkatan kualitas genetik adalah segalanya. Inseminasi Buatan (IB) atau Artificial Insemination (AI) hadir sebagai solusi revolusioner yang memungkinkan peternak memutus ketergantungan pada perkawinan alami. Metode ini bukan lagi sekadar pilihan, tetapi kunci untuk membuka potensi genetik maksimal dari setiap individu unggas.

 

A.     Apa Itu Inseminasi Buatan Pada Unggas?

 

Inseminasi Buatan (IB), atau yang dikenal sebagai kawin suntik, adalah sebuah terobosan modern yang memungkinkan pembuahan dilakukan secara non alami. Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan semen pejantan unggul langsung ke dalam saluran reproduksi unggas betina yang sedang dalam masa birahi. Khususnya pada ayam, IB merupakan teknologi sederhana yang mudah diimplementasikan oleh peternak karena peralatannya murah dan mudah didapatkan. Dengan sistem IB, peternak ayam kampung dapat mengatasi kesulitan pengadaan Day Old Chick (DOC) dalam jumlah besar dan berumur seragam.

brita1

 

B.      Mengapa Ini Penting Bagi Unggas?

 

1.      IB sangat krusial pada jenis unggas seperti kalkun dan bebek peking karena anatomi mereka sering kali menghambat keberhasilan perkawinan alami, menghasilkan tingkat fertilisasi yang rendah.

2.      Peternak dapat memastikan bahwa hanya pejantan dengan sifat-sifat terbaik (pertumbuhan cepat, produksi telur tinggi, tahan penyakit) yang mewariskan gen mereka.

3.      Mengurangi kontak fisik antar ternak dapat meminimalkan risiko penularan penyakit menular yang dibawa melalui perkawinan.

 

C.      Keunggulan IB

 

Penerapan Inseminasi Buatan menawarkan sejumlah manfaat yang sangat menguntungkan secara ekonomi dan genetik:

 

1.      Peningkatan Fertilitas dan Daya Tetas (Hatchability)

IB memastikan sperma mencapai lokasi optimal, menghasilkan persentase telur fertil yang jauh lebih tinggi dibandingkan perkawinan alami.

2.      Efisiensi Penggunaan Pejantan

Satu pejantan unggul dapat menghasilkan semen yang cukup untuk membuahi puluhan, bahkan ratusan betina. Ini mengurangi kebutuhan akan populasi pejantan yang besar.

3.      Mobilitas Genetik

Semen dapat dikirimkan jarak jauh dalam bentuk cair atau beku, memungkinkan peternak mengakses galur unggas terbaik dari seluruh dunia tanpa perlu memindahkan unggas jantan secara fisik.

4.      Pengujian Pejantan

Memudahkan evaluasi genetik pejantan dengan cepat dan akurat, sehingga pejantan yang kurang berkualitas dapat segera disingkirkan dari program pemuliaan.

 

D.     Teknik Pelaksanaan IB

 

Inseminasi Buatan (IB), atau kawin suntik, pada ayam merupakan proses yang sederhana namun memerlukan ketelitian. Berikut adalah daftar alat, bahan, dan panduan langkah demi langkah untuk pelaksanaannya:

 

I.            Persiapan Alat dan Bahan

 

Seluruh alat harus dijaga tetap steril (dicuci dengan air mendidih), dan dapat diperoleh di apotek.

·         Ayam Induk

1)      Ayam Jantan (Jago): Sehat, berumur 1,5 - 2,5 tahun, dengan gairah kawin tinggi.

2)      Ayam Betina (Induk Dewasa): Sehat dan produktif, berumur 7 - 12 bulan.

·         Peralatan IB

1)      Alat suntik (spuit) tanpa jarum suntik.

2)      Tabung penampung sperma.

3)      Tabung pengencer.

·         Bahan

1)      NaCl Fisiologis 0,9% (berfungsi sebagai pengencer sperma).

2)      Kain lap atau tisu (untuk kebersihan).

 

II.            Cara Pelaksanaan Inseminasi Buatan

 

Pelaksanaan IB dibagi menjadi dua tahapan utama: pengambilan sperma dan inseminasi pada betina.

 

a.      Pengambilan Sperma pada Ayam Jantan

 

1.      Bersihkan kloaka/anus ayam jantan dari kotoran menggunakan kain lap atau tisu.

2.      Lakukan rangsangan dengan cara mengurut berulang kali bagian punggung, dari pangkal leher hingga pangkal ekor.

3.      Setelah rangsangan, ayam jantan akan meregangkan bulu ekor. Tekan bagian bawah ekor hingga alat kelamin mengeluarkan sperma (berwarna putih, sedikit kental), lalu segera tampung menggunakan tabung penampung.

4.      Encerkan sperma dengan larutan NaCl Fisiologis 0,9% dengan perbandingan 1 bagian sperma : 6-10 bagian pengencer. Goyangkan perlahan hingga tercampur.

 

Sperma yang telah diencerkan hanya bertahan sekitar 30 menit. Pengambilan sperma sebaiknya dilakukan 3-5 kali seminggu pada sore hari (di atas pukul 15.00 WIB), didahului dengan pemberian pakan yang tepat dan isolasi di kandang khusus selama seminggu untuk menjamin kualitas semen.

 

b.      Inseminasi Buatan pada Induk Ayam Betina

 

1.      Bersihkan kotoran di kloaka ayam betina. Proses ini idealnya dilakukan oleh 2 orang (satu memegang unggas, satu sebagai Inseminator).

2.      Tekan bagian tubuh di bawah kloaka hingga terlihat saluran reproduksi (sebelah kiri, arah jam 11) dan saluran kotoran.

3.      Sedot sperma yang sudah diencerkan sebanyak 0,25 ml menggunakan spuit tanpa jarum. Masukkan spuit sedalam 3 cm ke dalam saluran reproduksi dan semprotkan sperma.

4.      Berikan vitamin anti-stres pada unggas yang baru diinseminasi.

5.      Untuk hasil yang optimal, IB sebaiknya diulang 3 hari setelah IB yang pertama.

 

Pelaksanaan IB sebaiknya dimulai pukul 14.00 WIB ke atas untuk menghindari risiko sperma terbuang bersamaan dengan telur yang dikeluarkan, karena sebagian besar ayam bertelur sebelum jam 12 siang.