Kamis, 15 Juli 2021 14:07 Podomoro Feedmill
Hidrops ascites atau penyakit “perut kembung” adalah kurangnya kapasitas paru-paru dalam menyediakan oksigen yang ditandai dengan pengumpulan cairan pada rongga perut ayam. Pemicu penyakit tersebut yakni meningkatnya kerja jantung dan paru-paru seperti hipoksia (kekurangan oksigen), hipoproteinemia (rendahnya kadar protein dalam plasma darah), malnutrisi (kesalahan dalam pemberian ransum), keracunan, dan penyakit pada saluran pernapasan pada ayam.
Gejala Klinis Hidrops Ascites
Gejala klinis hidrops ascites yang terlihat adalah ayam kurang lincah, malas bergerak, sulit bernapas, perut menggembung, gelisah, bulu kasar, sianosis (warna kebiruan) pada kulit daerah kepala, jengger mengerut, kulit abdomen (perut) terlihat kemerahan hingga kecoklatan dan dapat terjadi kematian mendadak. Akumulasi cairan dalam abdomen dapat berwarna transparan, kekuningan/kecoklatan, maupun bercampur dengan fibrin. Pada kejadian infeksius (terjadi infeksi sekunder), cairan asites dapat berwarna keruh abu-abu hingga kehijau-hijauan dan berbau busuk. Sedangkan pada kasus non-infeksius, cairan berwarna jernih dan tidak berbau.
Perubahan Patologi Anatomi
Patologi anatomi atau hasil dari bedah ayam sakit pada kasus ascites terlihat hati yang membengkak, tertutup oleh fibrin keabu-abuan, terlihat mengerut, dan terdapat nodul (bungkul) yang mengeras. Perubahan yang terjadi pada jantung berupa hidroperikardium, terkadang perikarditis, dan perikardium yang melekat pada jantung.
Pengobatan Hidrops Ascites
Ayam yang mengalami hidrops ascites sangat sulit disembuhkan, dengan kata lain tidak dapat diobati atau tidak ada obat yang spesifik. Namun, pemberian antibiotik dan multivitamin dapat untuk mencegah adanya infeksi sekunder oleh bakteri dan menjaga imun tubuh. Dapat diberikan vitamin A untuk regenerasi sel, serta kandungan vitamin E dan Selenium sebagai antioksidan dan pelindung sel.
Pencegahan Hidrops Ascites
1. Lakukan seleksi anak ayam (DOC) mulai saat chick in.
2. Untuk daerah dingin, perlu dilakukan perlakuan khusus dengan menghidupkan pemanas (brooder).
3. Memberikan manajemen pemeliharaan yang baik untuk ayam, seperti ventilasi yang cukup, populasi yang sesuai dan tidak terlalu padat, berikan udara segar dengan buka tutup tirai kandang, serta kurangi kadar amonia dalam kandang.
4. Jaga kualitas ransum (pakan) yang diberikan terutama kandungan protein kasar dan kadar garam.
5. Hindari pemberian ransum yang telah menggumpal, tengik, atau tercemar jamur.
6. Berikan pengobatan yang tepat saat saluran pernapasan ayam terinfeksi sesuai dengan penyebab infeksinya. Misalnya, pengobatan dengan antibiotik (untuk penyakit bakteri) dan untuk penyakit akibat virus (AI, ND, IB) dapat dicegah dengan vaksinasi secara tepat dan teratur.
Perlu peternak ketahui, sebaiknya hindari adanya infeksi akibat bakteri/virus dan kontaminasi pakan oleh Aspergillus sp. (mikotoksin) di awal pemeliharaan agar kerugian peternak tidak terlalu besar. Semoga bermanfaat.
Baca juga : Radang Sendi Pada Ayam