Kamis, 30 Mei 2024 08:05 Podomoro Feedmill
Menjual ayam tiren merupakan salah satu cara pedagang nakal untuk
memaksimalkan keuntungan. Terkadang ada yang menggabung ayam tiren ini dengan
daging ayam yang masih segar atau ayam yang baru disembelih. Ayam tiren ini termasuk daging ayam yang tidak layak konsumsi.
Daging ayam ini kemudian diproses atau diberi perlakuan khusus agar terlihat
segar, dan seringkali ayam tiren juga dicampur dengan bahan pengawet berbahaya
seperti formalin. Pengawet formalin merupakan pengawet yang berbahaya bagi
kesehatan. Mari kita cari tahu bagaimana ciri-ciri ayam tiren.
Bahaya Daging Ayam Tiren
Ayam tiren merupakan daging ayam yang telah kedaluwarsa atau tidak
layak lagi dikonsumsi. Daging ayam tiren memiliki potensi bahaya bagi kesehatan
karena mengandung bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit tifus,
diare dan demam. Hal ini karena ayam yang sudah mati sistem imun dalam tubuhnya
menjadi tidak berfungsi lagi sehingga bakteri atau virus sangat mungkin
berkembang dalam tubuh ayam tersebut.. Secara hukum Islam, ayam tiren ini haram
dijual dan haram juga dikonsumsi karena ayam tiren mati tanpa melalui proses penyembelihan
yang sempurna.
Bagaimana Ciri Ayam Tiren?
Agar tidak salah memilih, berikut ini ciri-ciri daging ayam tiren
berdasarkan warna, aroma, tekstur, dan tampilan daging.
1.
Warna Daging
Ciri ayam tiren yang cukup mencolok adalah warna dagingnya. Daging
ayam tiren cenderung berwarna putih pucat, tidak terlihat kemerahan. Selain
itu, daging ayam tiren tampak kebiru-biruan. Bercak-bercak merah yang ada malah
tampak seperti memar, biasanya terlihat jelas di bagian kepala dan leher daging
ayam. Jika ayam telah membusuk, warna dagingnya pun akan tampak lebih kusam
disertai dengan bau amis yang menyengat.
2.
Tekstur Daging
Daging ayam yang sudah tidak layak dikonsumsi juga bisa dilihat
dari teksturnya. Ketika akan membeli, coba pegang daging dan perhatikan
kekenyalan dan kehalusannya. Tekstur daging ayam tiren biasanya tampak lebih
lunak atau lembek dibandingkan dengan daging ayam yang segar. Saat disentuh,
ayam tiren juga terasa lebih lengket dan berlendir. Daging ayam juga cenderung
kaku dan tidak elastis.
3.
Aroma
Ciri ayam tiren selanjutnya dapat diketahui dari aromanya. Daging
ayam mentah umumnya memiliki bau yang amis. Namun, bau amis pada daging ayam
tiren biasanya jauh lebih menyengat, bahkan aroma yang tercium mendekati bau
busuk. Jika daging ayam yang dibeli di pasar kemarin berubah baunya menjadi
amis, hindari memasaknya karena ayam tersebut sudah tidak layak konsumsi.
4.
Perhatikan Bagian Leher Daging Ayam
Ciri ayam tiren juga bisa dilihat dari tidak terpotongnya saluran
di leher, yakni saluran napas dan saluran pencernaan. Ayam tiren biasanya
memiliki bekas potongan yang tidak lebar dan tampak rapi karena disembelih
dalam keadaan ayam sudah mati.
5.
Pori-Pori
Daging Ayam
Ciri ayam tiren juga dapat dilihat dari pori-pori kulitnya. Daging
ayam yang sudah tidak segar lagi biasanya memiliki pori-pori bekas pencabutan
bulu yang tampak lebih besar dan tidak menutup rapat. Selain itu, kulit daging
ayam tiren cenderung licin dan terlihat mengilap dibandingkan dengan jenis
daging ayam yang segar.
Tips Membedakan Daging Ayam Tiren Yang Bahaya
Pedagang ayam tiren ini seringkali menggunakan trik dengan
memberikan pewarna kuning untuk memperdaya pembeli. Proses pembusukan ini
seringkali diatasi dengan pemberian formalin untuk mengawetkan daging. Namun,
pemberian formalin pada produk pangan dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM).
Untuk membedakan daging ayam tiren yang telah dicampur formalin,
perhatikan kulitnya yang licin dan berbau obat, bagian paha hingga kaki yang
tampak kaku, serta tidak ada lalat yang mengelilinginya.
Jadi konsumen kita harus berhati-hati dalam membeli daging ayam.
Usahakan membeli daging ayam yang masih segar. Dengan memilih daging yang
segar, diharapkan kandungan nutrisi hewani dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
Selain itu, mengkonsumsi daging segar juga sangat penting untuk menjaga
kesehatan tubuh. Semoga bermanfaat.