Harga BBM Naik, Harga Telur Justru Lesu
Kenaikan harga BBM diyakini mampu menimbulkan dampak bagi perekonomian di Indonesia. Kenaikan harga BBM akan mengakibatkan kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat dan tentunya ini sangat memberatkan. Namun, di tengah kenaikan harga BBM justru harga telur mengalami penurunan. Ini dapat menjadi dampak positif bagi para konsumen, namun belum tentu bagi para peternak ayam petelur.
Penyebab Penurunan Harga Telur
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan telah rutin mengunjungi pasar-pasar tradisional di berbagai wilayah untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan dalam kondisi aman di tengah naiknya harga BBM.
Selain itu, penurunan harga telur saat ini disebabkan oleh kembali normalnya produksi ayam petelur. Penurunan harga telur juga dapat disebabkan karena permintaan yang menurun dan acara hajatan lebih sedikit jika dibandingkan bulan lalu. Harapan masyarakat adalah agar harga pangan dapat terjangkau mengingat daya beli sedang menurun.
Jika dilihat dari sudut peternak, seharusnya harga telur naik karena transportasi atau ongkos kirim naik. Namun kenyataannya harga telur mengalami penurunan. Faktor penyebabnya bisa karena permintaan yang justru semakin jauh menurun dari bulan lalu. Terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan produksi. Jika dilihat dari pergerakan kenaikan harga BBM, harga ongkos kirim yang didatangkan dari wilayah sentral telur blitar juga naik. Stok telur di blitar menjadi sedikit berkurang (stok masih banyak) sehingga harga telur menjadi turun.
Data Referensi Harga Telur dari Kandang (PINSAR)
Berdasarkan referensi info harga telur ayam ras dari kandang, harga telur terpantau turun secara perlahan (01-21 September 2022). Grafik penurunan referensi harga telur dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Sumber : Gambar Podomoo Feedmill, Data PINSAR (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia)
Harga telur ayam mengalami penurunan di tengah kenaikan harga BBM dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR), harga telur dari kandang tepatnya di kota Kediri-Blitar berada pada angka Rp 21.700 - Rp 21.900 /kg. Pada awal bulan lalu harganya masih Rp 25.500/kg - Rp 25.700/kg. Terdapat penurunan sekitar Rp 3.800/kg.
Sedangkan di kota Jabodetabek referensi harga kandang berada pada angka Rp 23.000/kg. Awal bulan lalu tepatnya 01/09/2022 harganya masih diangka Rp 26.800. Terdapat penurunan yang tidak biasa sekitar Rp 3.800/kg.
Data Harga Telur dari Pasar Tradisional (PIHPS Nasional)
Data di dalam PIHPS Nasional mencakup data harga di pasar tradisional untuk 10 komoditi pangan dengan 21 varian yang cukup dominan dikonsumsi masyarakat dan merupakan komoditas yang menjadi sumber inflasi pangan.
Sumber : Gambar Podomoo Feedmill, Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS Nasional)
Pada PIHPS Nasional, telur ayam ras merupakan salah satu komoditas yang cukup dominan dikonsumsi masyarakat dan termasuk pantauan sumber inflasi pangan.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga telur ayam ras segar dalam pasar tradisional secara nasional juga mengalami penurunan. Pada update harga telur ayam ras 20/09/2022, harga rata-rata semua provinsi pada angka Rp 30.050/kg. Padahal awal bulan lalu harganya diangka Rp 31.350/kg.
Data Sistem Informasi Pasar Online Nasional - Ternak (SIMPONI TERNAK)
Sumber : Gambar Podomoo Feedmill, Data Sistem Informasi Pasar Online Nasional - Ternak (SIMPONI TERNAK)
SIMPONI-Ternak merupakan aplikasi yang berbasis Sistem Operasi Android yang mampu menginformasikan perkembangan harga berbagai komoditas peternakan di tingkat peternak, tingkat grosir maupun tingkat konsumen di seluruh Provinsi. Program aplikasi ini di dukung oleh Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dalam menghadapi era industri pertanian 4.0.
Berdasarkan Sistem Informasi Pasar Online Nasional - Ternak (SIMPONI TERNAK), harga telur ayam ras segar di tingkat konsumen secara nasional juga mengalami penurunan. Pada update harga telur ayam ras 20/09/2022, harga rata-rata semua provinsi pada angka Rp 28.560/kg. Padahal awal bulan lalu harganya diangka Rp 31.035/kg. Semoga bermanfaat.