Harga Bahan Baku Pakan Naik, Peternak Perlu Waspada ?

Kamis, 24 Maret 2022 11:03 Podomoro Feedmill

Jagung dan gandum merupakan salah satu bahan baku pakan yang digunakan oleh para pelaku industri peternakan...

Jagung dan gandum merupakan salah satu bahan baku pakan yang digunakan oleh para pelaku industri peternakan Indonesia. Menurut para peneliti, invasi Ukraina - Rusia salah satunya berdampak pada lonjakan harga sejumlah komoditas dunia (bahan baku pakan) termasuk jagung dan gandum yang paling mendominasi. Padahal, 90% produksi pakan dalam industri peternakan Indonesia dikonsumsi oleh budidaya unggas.

 

Harga Gandum 

 

Ukraina Pemasok Gandum Indonesia

 

Mengingat Rusia dan Ukraina merupakan negara pengekspor utama gandum dunia. Menurut Badan Pusat Statistik, pemasok gandum terbesar untuk Indonesia adalah Australia (40,9 persen), lalu Ukraina (26,8 persen), Kanada (16,7 persen) dan sisanya dari negara lain.

 

Badan Pusat Statistik, Data Gandum Impor  

Sumber : Badan Pusat Statistik

 

Suplai Komoditas Terhambat

 

Petani Ukraina terpaksa mengabaikan ladang mereka karena jutaan orang harus melarikan diri, atau mencoba melawan dan mempertahankan hidup. Pelabuhan-pelabuhan yang biasanya mengirim gandum dan makanan pokok ke ke seluruh dunia berhenti beroperasi. Terutama suplai produk gandum yang menjadi bahan pokok untuk membuat roti, mie dan pakan ternak terganggu.

 

Kenaikan Harga Komoditas Dunia

 

Menurut para peneliti, perang dapat birisiko pada kenaikan harga komoditas. Menurut bursa komoditas Chicago yang di unggah oleh cnbcindonesia.com, bahwa harga gandum dan jagung tercatat rekor harga tertinggi. Gandum berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas Chicago telah melonjak 21,9% sejak awal tahun 2022, sementara harga kontrak berjangka jagung melonjak 11,42%.

 

Harga Pakan Ternak Terancam Naik

 

Akibat kenaikan harga bahan baku pakan ternak seperti jagung, gandum, dan kedelai diseluruh dunia, maka kenaikan harga pakan ternak juga terancam naik. Menurut Desianto Budi Utomo, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) dalam webinar Geliat Bisnis Udang dan Unggas, bahwa kenaikan harga pakan ternak setiap perusahaan berbeda tergantung pengolahan bahan pakan dan formulasi, serta strategi pemasaran dan kebijakan harga masing-masing produsen pakan.

 

Berharap Pasokan Jagung Aman

 

Mungutip data cnbcindonesia.com (03/03/2022), Indonesia sampai sekarang bersikukuh tidak mengimpor jagung pipilan untuk pakan ternak. Per 2021, Indonesia membutuhkan jagung untuk pakan sebanyak 10,76 juta ton yang terdiri dari industri pakan unggas (7,04 juta ton) dan peternak unggas mandiri (3,71 juta ton).

 

Dari sisi pasokan, Kementerian Pertanian memperkirakan produksi jagung nasional (dengan kadar air 14%) pada 2021 mencapai 15,79 juta ton. Angka itu masih lebih tinggi dari kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi dan industri pangan yang totalnya 14,37 juta ton.

 

Meskipun pasokan jagung untuk pakan ternak cukup aman, namun kenaikan harga jagung dunia dapat berefek di Indonesia dari sisi lonjakan harga olahan jagung (tepung jagung/meizena). Untuk impor gandum, dari data Badan Statistik Indonesia (2010-2020) masih bisa mengandalkan beberapa negara lainnya, walaupun harga gandum dunia juga mengalami kenaikkan. Semoga bermanfaat.

Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/konsumsi-cangkang-telur-apa-manfaatnya

 

 

 

Bagikan :