Selasa, 25 Januari 2022 10:01 Podomoro Feedmill
Sindrom kekerdilan atau Slow growth syndrome merupakan salah satu sindrom dengan kondisi gangguan pertumbuhan (terutama pada ayam pedaging) yang menyebabkan ayam menjadi kerdil. Kasus seperti ini sering muncul pada musim hujan atau saat cuaca ekstrem, sebab berkaitan dengan suhu, kelembapan, dan agen infeksi lainnya. Dampak yang muncul dari kekerdilan dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak ayam.
Gejala Klinis Ayam Kerdil (Sindrom Kekerdilan)
Gejala klinis yang dapat dilihat secara langsung adalah ayam tumbuh dengan lambat, beberapa ayam kerdil secara permanen, keseragaman tidak merata, pertumbuhan bulu yang abnormal (terbalik), serta kotoran basah bahkan menempel di kloaka. Kasus ini rentan menyerang ayam pada umur 4-21 hari yang mengakibatkan berat badan dibawah normal.
Faktor Penyebab Sindrom Kekerdilan
Kasus kekerdilan pada ayam disebabkan oleh beberapa faktor :
1. Faktor Infeksius
Agen infeksius virus yang menyebabakan kekerdilan antara lain Reovirus, Entero-like virus, dan picornavirus. Reovirus (penyakitnya sering disebut helicopter disease) akan menginfeksi vili-vili sel epitel pada usus halus yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan (enteritis) dan penyerapan nutrisi (nutrisi di usus menurun).
Sementara agen bakteri yang terlibat dalam kasus ini umumnya karena infeksi saluran pencernaan, seperti Colibacillosis maupun Necrotic Enteritis.
2. Faktor Non Infeksius
Faktor non infeksius berasal dari hal-hal yang berkaitan dengan manajemen serta kualitas DOC. Berikut penjelasannya:
a. Kualitas Bibit/DOC (Day Old Chick)
Permasalahn ini biasanya karena telur tetas cenderung kecil berasal dari induk umur muda <25 minggu, dan antibodi Reovirus yang diturunkan oleh induk relatif rendah. Bahkan ketika Induk DOC positif terinfeksi Salmonella, maka DOC membawa bakteri Salmonella yang sewaktu-waktu dapat menyerang saat kondisi kekebalan DOC menurun. Sehingga perlu antisipasi dengan seleksi DOC yang ketat.
b. Faktor Manajemen
Manajemen pemeliharaan yang belum baik dan pengaruh lingkungan, contohnya akibat biosecurity yang belum ketat. Penanganan DOC saat masa brooding yang kurang maksimal, suhu kandang yang terlalu dingin bahkan terlalu panas menyebabkan pembentukan organ tubuh anak ayam terganggu. Serta pembentukan organ saluran pencernaan dan sistem imun yang tidak sempurna.
c. Pakan
Pertumbuhan pada ayam sangat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi pada pakan. Pakan yang terkontaminasi oleh jamur dan mikotoksin karena kelembapan yang tinggi, dapat menurunkan kandungan nutrisi pakan. Lama penyimpanan pakan juga dapat berpengaruh terhadap kandungan nutrisi serta kadar vitamin. Belum lagi dengan kompetisi pada ayam saat makan, makanan yang masuk ke dalam tubuh ayam menjadi kurang sehingga pertumbuhan pun terhambat.
d. Faktor Stres
Saat cuaca ekstrem dapat memicu cekaman yang menyebabkan stres berkepanjangan. Ketika ayam stres maka proses metabolisme terhambat dan penyerapan nutrisi pakan menjadi menurun.
Penanganan Kasus Kekerdilan
Saat peternak menemukan kasus ini (sindrom kekerdilan), yang dapat dilakukan antara lain:
1. Melakukan culling (seleksi) dan memisahkan anak ayam yang terlihat kerdil (40% di bawah normal). Kemudian diberikan perlakuan khusus yaitu diberi pakan starter dan multivitamin.
2. Peningkatan sanitasi biosecurity, pemberian desinfektan yang mengandung Lysol 2% atau formalin 3%. Jenis desinfektan yang dapat dipakai seperti kandungan Benzoalkonium Chlorida.
3. Sistem all-in all-out, saat chick-in atau saat panen.
4. Memperhatikan suhu brooding setiap saat, pada malam maupun siang hari.
5. Memastikan distribusi pakan yang cukup
6. Memberikan nutrisi yang tepat pada pakan.
7. Pemberian Enzim yang diperlukan oleh tubuh ayam, dapat memaksimalkan penyerapan serat kasar pada pakan.
8. Saat masa brooding berikan suplemen brooding, agar memaksimalkan masa brooding.
Kasus kekerdilan cukup sulit untuk didiagnosa. Alasannya, karena gejala klinis yang terlihat hanya berupa gangguan pertumbuhan (kekerdilan). Saat melakukan nekropsi (bedah bangkai) perubahan patologi anatomi yang ditimbulkan sangatlah bervariasi, tergantung dari faktor penyebab yang lebih mendominasi. Semoga bermanfaat.
Baca juga : https://podomorofeedmill.com/info/perilaku-mandi-debu-pada-unggas-normalkah