Sabtu, 26 Desember 2020 11:12 Podomoro Feedmill
Gurem merupakan salah satu jenis ektoparasit pada ayam. Meskipun bentuknya tidak kasat mata, namun sangat berbahaya saat menyerang, sehingga menurunkan produktifitas ayam dalam bertelur. Umumnya, gurem menyerang ayam buras, terutama yang sedang mengeram. Namun semua unggas juga berpeluang terserang hama gurem. Bila jumlah gurem terlalu banyak, maka ayam yang sedang tidak mengeram juga ikut terserang. Berikut dampak dan cara mengatasi serangan hama gurem.
Gurem (Ornithonyssus bursa)
Ornithonyssus bursa atau sering disebut dengan gurem. Habitatnya tersebar di dekat kloaka. Saat ayam mengerami telur, suhu badan ayam meningkat sehingga gurem/tungau kecil lebih memilih untuk bertelur pada kloaka ayam tersebut. Tidak hanya menggangu ayam buras dan ras, gurem juga sering kali menyerang manusia yang berada di sekitarnya. Cara penularan gurem dari ayam ke ayam, dan dari ayam ke manusia bisa karena pengaruh angin kencang dan kontak langsung.
Gejala Klinis
Gejala klinis yang sering terjadi yaitu, ayam kurang tidur, gelisah, stres, lesu, kurang darah, dan terganggu saat mengeram. Sedangkan, pada kulit ayam dipenuhi luka gigitan yang mengakibatkan daya tahan terhadap penyakit menurun. Gurem menyerang dengan cara menghisap darah ayam hingga menyebabkan anemia dan kematian terutama pada anak ayam.
Pada ayam buras, gurem bersarang hampir di seluruh tubuhnya, mulai dari muka, jengger dan pial terlihat pucat dan kotor.
Dampak Pada Ayam
Dampak langsung yang ditimbulkan oleh gurem adalah ayam menjadi tidak nyaman dan tidak “konsentrasi” untuk berproduksi. Akibatnya persentase produksi telur bisa turun 3-5% di bawah standar setiap hari selama ayam masih belum diobati. Selisih 3-5% HD (Hen Day/produksi telur) ini dapat dihitung sebagai nilai potensi pendapatan yang akhirnya hilang (Haris, 2012).
Contoh Perhitungan Kerugian
Misalnya, pada sebuah peternakan ayam petelur dengan populasi 1000 ekor, produksi telur saat itu seharusnya sebesar 93%. Namun karena serangan gurem, produksi telurnya turun 3% setiap hari menjadi hanya 90% dan penurunan tersebut berlangsung selama 25 minggu. Asumsi saat itu, berat telurnya 60 g/butir. Berapa rupiah kerugian yang dialami peternak?
Jawab:
Kita hitung dulu berapa egg mass (masa telur) yang hilang tiap harinya selama ayam diserang gurem. Egg mass adalah massa telur yang diukur dalam periode tertentu. Rumusnya adalah:
= 3% x 1000 ekor x 60 g/butir
= 1800 g/1000 ekor/hari
= 1,8 kg/1000 ekor/hari
= 1,8 g/ekor/hari
Setelah itu, kita hitung egg mass yang hilang selama 25 minggu, dengan rumus:
= 1,8 g/ekor/hari x 7 hari x 25 minggu
= 315 g/ekor atau
= 0,31 kg telur hilang/ekor ayam
Jika harga telur di pasaran sebesar Rp. 20.000/kg, maka kehilangan pendapatan peternak sebesar:
= 0,31 kg/ekor x Rp. 20.000
= Rp. 6.200/ekor ayam
= Rp. 6.200.000/1000 ekor ayam
Maka, peternak menderita kerugian sebesar Rp. 6.200.000. Memang tidak terlalu besar kerugiannya. Namun coba bayangkan bila populasi ayam kita cukup banyak, misalnya mencapai 100.000 ekor, maka potensi pendapatan yang hilang akibat kutu ialah sebesar Rp. 620.000.000 selama 25 minggu. Cukup luar biasa bukan?
Cara Pemberantasan Gurem
Pemberantasan gurem dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
− Menggunakan Coumaphos 0.25 % sebanyak 0.8-1 galon untuk 100 ekor ayam, dengan cara semprotan (spray).
− Menggunakan Carbaryl dengan dosis 6.25 gr yang dilarutkan dalam 3 liter air untuk 33 ekor ayam dan efektif membunuh dalam waktu kurang dari 15 menit.
− Menggunakan Malathion dengan dosis serbuk Malathion 4-5 % setiap 0,5 kg ayam. Jika dalam bentuk semprotan, dosisnya 0.5 % dicampur dengan 4 lt air untuk setiap ekor ayam.
− Menggunakan Nikotin Sulfat 40 % pada tempat bertengger dan dinding kandang. Dalam penggunaan dapat digunakan kuas cat, dengan takaran 225 gr untuk setiap 30 liter air dan diulangi 10 hari kemudian.
Pemberantasan gurem dapat dilakukan penyemprotan dengan desinfektan (formalin dan kalium permanganat/PK) atau minyak tanah. Semoga Bermanfaat.
Diartikel sebelumnya mimin membahas tentang kegagalan bisnis ayam petelur, selengkapnya kalian bisa langsung kunjungi di link,. Gagal Bisnis Ayam Petelur, Cek Penyebabnya