Senin, 04 November 2024 09:11 Podomoro Feedmill
Perkembangan genetik ayam ras
pedaging komersial saat ini memiliki keuntungan karena dapat tumbuh dengan
cepat, sehingga produksi daging dari komoditas tersebut juga dapat meningkat. Standar
pemeliharaan ayam ras pedaging modern dengan pola kemitraan antara peternak dan
perusahaan merekomendasikan proses klorinasi pada air minum selama masa
pemeliharaan. Proses klorinasi ini berfungsi untuk mengurangi atau
menghilangkan mikroorganisme dan zat kimia berbahaya pada air. Jadi, bagaimana
pengaruh pemberian kaporit pada air minum terhadap kesehatan ayam? Berikut
adalah penjelasannya.
Kaporit
Kaporit atau kalsium hipoklorit
(Ca(ClO)₂) merupakan zat kimia yang sering digunakan sebagai disinfektan dan
bahan pemutih. Kaporit biasanya berupa serbuk putih yang larut dalam air,
menghasilkan oksigen dan gas klorin dengan bau yang tajam. Zat ini larut dalam
air dan mengeluarkan klorin, yang berperan sebagai agen pengoksidasi kuat dan
disinfektan. Karena sifatnya sebagai disinfektan yang ampuh, kaporit banyak
dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan sehari-hari.
Dampak Air yang Mengandung Kaporit
Tujuan penambahan kaporit adalah
untuk membunuh bakteri patogen (agen penyebab infeksi) dan merupakan salah satu
metode untuk mendisinfeksi air minum. Penggunaan kaporit memang berdampak pada
air minum, di antaranya dapat meningkatkan pH air karena sifat kaporit yang
basa. Selain itu, rasa dan aroma air minum juga akan berubah, yang dapat
mengurangi nafsu minum ayam.
Agar dapat mencapai hasil yang
optimal, pemberian kaporit harus dilakukan sesuai dengan dosis yang tepat. Jika
dosis tidak sesuai, bakteri patogen (agen infeksi) tidak akan teratasi.
Sebaliknya, jika dosis terlalu tinggi, ayam akan enggan minum karena timbulnya
rasa dan aroma khas kaporit yang menyengat. Penggunaan kaporit atau klorin
secara terus-menerus dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan ayam,
serta mematikan mikroba menguntungkan dalam sistem pencernaan. Dosis kaporit
yang direkomendasikan adalah 3-5 ppm.
Bagaimana Jika Dilakukan Penambahan
Vitamin, Enzim, dan Vaksin?
1. Jika menggunakan kaporit murni,
diperlukan 6-10 gram kaporit per 1000 liter air untuk mencapai kadar air yang
tepat. Namun, jika kaporit yang tersedia memiliki konsentrasi 50%, dosis
kaporit yang dianjurkan adalah 12–20 gram per 1000 liter air.
2. Air minum yang mengandung
kaporit/klorin sebaiknya didiamkan terlebih dahulu selama 20-30 menit sebelum
diberikan kepada ayam. Sedangkan saat terjadi wabah penyakit (misalnya
colibacillosis), jika air minum diolah dengan kaporit, maka harus diendapkan
selama 8-12 jam sebelum dapat digunakan untuk melarutkan obat/vitamin/enzim.
3. Program disinfeksi air minum dapat
dilakukan dengan sistem 3-2-3. Ini berarti 3 hari memberikan desinfektan,
diikuti 2 hari menggunakan air minum biasa, kemudian 3 hari memberikan
desinfektan lagi, dan seterusnya secara bergantian.
4. Hentikan program sanitasi air minum
setidaknya dua hari sebelum dan sesudah jadwal vaksinasi melalui air minum/tetes
mulut. Air minum yang digunakan harus bebas dari kaporit (klorin) atau
desinfektan lainnya, serta logam.
Pemberian air berkaporit dapat
dilakukan mulai dari DOC (Day Old Chick) hingga ayam dewasa untuk meminimalisir
masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh ayam. Jika dilakukan dengan cara yang
benar dan dosis yang tepat, ini dapat mengurangi risiko yang ada. Semoga
bermanfaat.