Lonjakan Harga Daging Ayam Ras Picu Inflasi Oktober 2024 di Jawa Timur dan Jawa Tengah

Jumat, 08 November 2024 13:11 Podomoro Feedmill

Pada bulan Oktober 2024, wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah mengalami lonjakan harga ayam akibat inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Provinsi Jawa Timu

Pada bulan Oktober 2024, wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah mengalami lonjakan harga ayam akibat inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,15%, sedangkan di Provinsi Jawa Tengah tercatat sebesar 0,19%  pada oktober 2024. Kenaikan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya produksi yang meningkat, seperti harga DOC (Day Old Chicken), pakan dan transportasi, serta tingginya permintaan di tengah persediaan yang terbatas.

 

Hal ini sependapat dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Ndari Surjaningsih, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini terutama disebabkan oleh meningkatnya harga rata-rata bulanan Day Old Chicken (DOC) dan ayam pedaging. Kenaikan ini mulai terjadi sejak September 2024.

 

Menurutnya, kondisi tersebut sejalan dengan kenaikan harga jagung pakan ternak yang mencapai Rp6.011/kg pada Oktober 2024, dibandingkan dengan harga bulan sebelumnya yang masih di kisaran Rp5.982/kg.

 

"Selain itu, penyaluran bantuan stunting dalam bentuk daging ayam ras dan telur ayam ras di Jawa Tengah turut mendorong permintaan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11/2024).”

 

Pemerintah berupaya mengatasi inflasi ini dengan beberapa langkah strategis, termasuk menyediakan subsidi untuk jagung pakan ternak guna membantu mengendalikan harga pakan. Selain itu, pemerintah mempercepat distribusi bantuan stunting dalam bentuk daging ayam dan telur di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk menjaga ketersediaan pasokan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak.

 

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menstabilkan harga ayam, sehingga masyarakat tetap mendapatkan akses ke sumber protein yang penting bagi pemenuhan gizi keluarga, sekaligus menjaga daya beli masyarakat dalam menghadapi tekanan inflasi.