Cermat Dalam Penggunaan Antibiotik

Senin, 24 Juli 2023 10:07 Podomoro Feedmill

alam pemberian obat, jumlahnya harus cukup mencapai organ target dan cukup untuk dosis terapi. Jika kurang, bibit penyakit tidak terbasmi tuntas. Jika kelebihan juga.....

Antibiotik merupakan obat untuk mengatasi atau mencegah infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik di peternakan modern pada mulanya dilakukan untuk mengurangi mortalitas, memperbaiki FCR dan meningkatkan performa pertumbuhan hewan. Namun, seperti yang kita ketahui bahwa penggunaannya berdampak kurang baik bagi manusia dan hewan. Hal yang ditakutkan dengan adanya penyebaran bakteri yang telah resisten dari hewan kepada manusia melalui sumber pangan.

 

 

 

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menggunakan Antibiotik

 

Tepat Indikasi

 

Indikasi akan mengarahkan pada penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat tersebut sehingga perlu diagnosa yang tepat. Untuk diagnosa yang tepat dapat dilakukan dengan mengumpulkan informasi selengkap mungkin dari kasus penyakit yang terjadi. Didukung dengan informasi peternak (anamnesa), gejala klinis, pengamatan perubahan saat bedah bangkai (patologi anatomi), hingga uji laboratorium.


a) Pilih antibiotik yang diberikan melalui air minum untuk kondisi penyakit yang ringan. Sedangkan saat kondisi penyakit yang parah dan perlu diatasi segera gunakan antibiotik yang diberikan melalui injeksi.

 

b) Perhatikan juga catatan pengobatan yang pernah digunakan. Jika antibiotik dari suatu golongan terlalu sering digunakan, misal 3-4 kali pemakaian, pilih antibiotik dari golongan lain agar tidak resisten.

 

Tepat aplikasi

 

Obat yang diberikan harus mampu mencapai target organ, lokasi kerja atau organ yang sakit sehingga obat bisa bekerja secara tepat dan optimal. Hal ini terkait dengan pemilihan rute pemberian obat seperti oral, parenteral dan topikal.

 

 

 

 

Rute oral bisa lewat air minum, pakan, dan cekok. Rute parenteral diantaranya melalui suntikan subkutan (di bawah kulit), intramuskular (lewat otot) dan intravena (langsung ke pembuluh darah).

 

Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk pengobatan melalui air minun agar optimal sebagai berikut:

 

1. Kualitas air minum (pH, logam berat, zak kimia, bakteri)

2. Tingkat konsumsi air minum ayam

3. Distribusi tempat minum ayam

4. Sistem tempat air minum (bell, nipple, saluran terbuka)

5. Stabilitas kelarutan obat (homogenitas pencampuran)

 

Tepat dosis dan waktu pemberian

 

Dalam pemberian obat, jumlahnya harus cukup mencapai organ target dan cukup untuk dosis terapi. Jika kurang, bibit penyakit tidak terbasmi tuntas. Jika kelebihan juga dapat beresiko terjadinya overdosis yang dapat berefek negatif bahkan hingga kematian.

 

Hal ini biasanya sudah diperhitungkan oleh produsen obat dalam bentuk dosis untuk setiap pemberian. Inilah alasan mengapa dosis yang akan diberikan harus sesuai aturan pakai yang tertera.

 

Dosis obat akan disesuaikan dengan jumlah air minum ataupun berat badan ayam. Berikut contoh perhitungan dosis obat berdasarkan air minum.

 

Misalnya populasi ayam 1000 ekor dengan berat badan rata-rata ayam 0,8 kg. Maka kebutuhan Tinolin per hari adalah:

 

Dosis x BB x Populasi

= 0,4 ml/kg BB x 0,8 kg x 1000 ekor

= 320 ml/hari

Kebutuhan selama 5 hari pengobatan adalah 5 x 320 ml = 1,6 liter

 

Upaya penggunaan antibiotik perlu diterapkan secara tepat dan bijak. Agar tujuan efektifitas pengobatan pada ternak dapat optimal dan pencegahan residu produk hasil ternak tetap terkontrol. Semoga bermanfaat